{"title":"ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN BERBASIS HSOPSC (HOSPITAL SURVEY ON PATIENT SAFETY CULTURE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN KARANGANYAR","authors":"A. Anggraini","doi":"10.47638/admmirasi.v6i2.200","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gerakan keselamatan pasien menjadi salah satu goal dari akreditasi rumah sakit JCI (Joint Commission International) merupakan program pemerintah Indonesia sebagai acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan sistem keselamatan pasien sesuai standar yang ditetapkan. Rumah sakit dipaksa memiliki upaya untuk melakukan tindakan yang bersifat preventif untuk mencegah terjadinya medical error yang berkaitan dengan keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan serta membangun budaya keselamatan pasien. Di Indonesia, laporan insiden Keselamatan Pasien menemukan adanya pelaporan kasus KTD (14,41%) dan KNC (18,53%) yang disebabkan karena proses atau prosedur klinik (9,26 %), medikasi (9,26%), dan Pasien jatuh (5,15%) (KKP RS, 2011). Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar merupakan RSU Tipe C yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki kewajiban menerapkan Keselamatan Pasien di seluruh area pelayanan, sejak tahun 2012 the Joint Commission mengeluarkan standar akreditasi yang berlaku secara global untuk rumah sakit yang menekankan serta fokus pada pasien yaitu Standar Joint Commission International (JCI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Budaya Keselamatan Pasien Berbasis HSOPSC (Hospital Survey On Patient Safety Culture) Di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar. Dengan menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah perawat dan bidan yang memiliki masa kerja >1 tahun, tehnik sampling menggunakan total sampling. Responden pada kualitatif menggunakan 3 responden dari TIM KPRS. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar pada bulan April – Agustus 2020, Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan analisis konten dengan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar sudah terlaksana dengan baik dan memiliki budaya keselamatan pasien yang kuat (92,8%). Hambatan dalam pelaksanaan budaya keselamatan pasien antara lain beban kerja tenaga kesehatan, blaming culture, dan dukungan manajemen yang masih perlu dioptimalkan lagi.","PeriodicalId":345793,"journal":{"name":"Jurnal Admmirasi","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Admmirasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47638/admmirasi.v6i2.200","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN BERBASIS HSOPSC (HOSPITAL SURVEY ON PATIENT SAFETY CULTURE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN KARANGANYAR
Gerakan keselamatan pasien menjadi salah satu goal dari akreditasi rumah sakit JCI (Joint Commission International) merupakan program pemerintah Indonesia sebagai acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan sistem keselamatan pasien sesuai standar yang ditetapkan. Rumah sakit dipaksa memiliki upaya untuk melakukan tindakan yang bersifat preventif untuk mencegah terjadinya medical error yang berkaitan dengan keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan serta membangun budaya keselamatan pasien. Di Indonesia, laporan insiden Keselamatan Pasien menemukan adanya pelaporan kasus KTD (14,41%) dan KNC (18,53%) yang disebabkan karena proses atau prosedur klinik (9,26 %), medikasi (9,26%), dan Pasien jatuh (5,15%) (KKP RS, 2011). Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar merupakan RSU Tipe C yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki kewajiban menerapkan Keselamatan Pasien di seluruh area pelayanan, sejak tahun 2012 the Joint Commission mengeluarkan standar akreditasi yang berlaku secara global untuk rumah sakit yang menekankan serta fokus pada pasien yaitu Standar Joint Commission International (JCI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Budaya Keselamatan Pasien Berbasis HSOPSC (Hospital Survey On Patient Safety Culture) Di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar. Dengan menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah perawat dan bidan yang memiliki masa kerja >1 tahun, tehnik sampling menggunakan total sampling. Responden pada kualitatif menggunakan 3 responden dari TIM KPRS. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar pada bulan April – Agustus 2020, Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan analisis konten dengan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar sudah terlaksana dengan baik dan memiliki budaya keselamatan pasien yang kuat (92,8%). Hambatan dalam pelaksanaan budaya keselamatan pasien antara lain beban kerja tenaga kesehatan, blaming culture, dan dukungan manajemen yang masih perlu dioptimalkan lagi.