{"title":"Tatalaksana Ventilasi Pada Pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)","authors":"Tungki Pratama Umar","doi":"10.25170/djm.v20i2.2389","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan infeksi saluran pernafasan yang telah menjadi pandemi global. Sekitar 5% dari seluruh penderita penyakit ini memerlukan unit perawatan intensif, dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) sebagai salah satu komplikasi utama dengan rasio kematian mencapai 94%. COVID-19 yang menyebabkan gangguan terutama pada sistem pernafasan memerlukan tatalaksana yang adekuat, khususnya dalam ventilasi atau oksigenasi untuk mengurangi risiko kerusakan multi organ. Penulis membahas topik tersebut pada tinjauan pustaka ini. \nHasil: Tatalaksana ventilasi pada pasien COVID-19 harus memegang prinsip Safe (untuk petugas dan pasien), Accurate (mencegah teknik yang tidak biasa), serta Swift (cepat). Manajemen jalan nafas pada pasien COVID-19 memiliki risiko yang sangat tinggi karena besarnya peluang aerosolisasi yang terjadi. Pemberian ventilasi (oksigenasi) pada pasien dengan COVID-19 memiliki banyak pilihan, mulai dari nasal cannula, face mask, rebreathing masks, Venturi Mask, Non-rebreathing Mask (NRM), High Flow Nasal Cannula, Non Invasive Ventilation (NIV), hingga intubasi dengan ventilasi mekanik. Mengenai intubasi, hingga saat ini tidak terdapat protokol khusus, terutama terkait silang pendapat tentang early atau late intubation. \nSimpulan: Pemilihan teknik pemberian oksigen maupun keputusan intubasi sangat bergantung pada kebijaksanaan dari dokter anestesi yang hadir dan menilai sesuai dengan kebutuhan individu dan status klinis pasien.","PeriodicalId":195521,"journal":{"name":"Damianus Journal of Medicine","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Damianus Journal of Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25170/djm.v20i2.2389","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tatalaksana Ventilasi Pada Pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Pendahuluan: Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan infeksi saluran pernafasan yang telah menjadi pandemi global. Sekitar 5% dari seluruh penderita penyakit ini memerlukan unit perawatan intensif, dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) sebagai salah satu komplikasi utama dengan rasio kematian mencapai 94%. COVID-19 yang menyebabkan gangguan terutama pada sistem pernafasan memerlukan tatalaksana yang adekuat, khususnya dalam ventilasi atau oksigenasi untuk mengurangi risiko kerusakan multi organ. Penulis membahas topik tersebut pada tinjauan pustaka ini.
Hasil: Tatalaksana ventilasi pada pasien COVID-19 harus memegang prinsip Safe (untuk petugas dan pasien), Accurate (mencegah teknik yang tidak biasa), serta Swift (cepat). Manajemen jalan nafas pada pasien COVID-19 memiliki risiko yang sangat tinggi karena besarnya peluang aerosolisasi yang terjadi. Pemberian ventilasi (oksigenasi) pada pasien dengan COVID-19 memiliki banyak pilihan, mulai dari nasal cannula, face mask, rebreathing masks, Venturi Mask, Non-rebreathing Mask (NRM), High Flow Nasal Cannula, Non Invasive Ventilation (NIV), hingga intubasi dengan ventilasi mekanik. Mengenai intubasi, hingga saat ini tidak terdapat protokol khusus, terutama terkait silang pendapat tentang early atau late intubation.
Simpulan: Pemilihan teknik pemberian oksigen maupun keputusan intubasi sangat bergantung pada kebijaksanaan dari dokter anestesi yang hadir dan menilai sesuai dengan kebutuhan individu dan status klinis pasien.