{"title":"教会信仰与中国部落传统有关火化和处理骨灰的对话","authors":"Shelomita Selamat","doi":"10.58919/juftek.v4i1.36","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dialog antara iman gereja dengan tradisi dan budaya masyarakat lokal (baca: inkulturasi) sangat diperlukan demi tercapainya misi Gereja. Penelitian ini menyoroti praktek kremasi dan perlakuan atas abu jenazah salah satu bentuk inkulturasi yang umum dilakukan oleh para anggota gereja dewasa ini. Praktek kremasi semakin meningkat dari tahun ke tahun di kalangan kaum beriman. Gereja mengijinkan praktek kremasi sejauh memenuhi syarat-syarat tertentu. Namun, pada prakteknya masih ada beberapa hal yang menjadi persoalan di kalangan kaum beriman, khususnya terkait dengan perlakuan atas abu jenazah. Sikap tegas dari Gereja mutlak diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan iman Katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologis dan studi kepustakaan.","PeriodicalId":431700,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DIALOG ANTARA IMAN GEREJA DAN TRADISI SUKU TIONGHOA TENTANG KREMASI DAN PERLAKUAN ATAS ABU JENAZAH\",\"authors\":\"Shelomita Selamat\",\"doi\":\"10.58919/juftek.v4i1.36\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dialog antara iman gereja dengan tradisi dan budaya masyarakat lokal (baca: inkulturasi) sangat diperlukan demi tercapainya misi Gereja. Penelitian ini menyoroti praktek kremasi dan perlakuan atas abu jenazah salah satu bentuk inkulturasi yang umum dilakukan oleh para anggota gereja dewasa ini. Praktek kremasi semakin meningkat dari tahun ke tahun di kalangan kaum beriman. Gereja mengijinkan praktek kremasi sejauh memenuhi syarat-syarat tertentu. Namun, pada prakteknya masih ada beberapa hal yang menjadi persoalan di kalangan kaum beriman, khususnya terkait dengan perlakuan atas abu jenazah. Sikap tegas dari Gereja mutlak diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan iman Katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologis dan studi kepustakaan.\",\"PeriodicalId\":431700,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik\",\"volume\":\"39 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58919/juftek.v4i1.36\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58919/juftek.v4i1.36","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
DIALOG ANTARA IMAN GEREJA DAN TRADISI SUKU TIONGHOA TENTANG KREMASI DAN PERLAKUAN ATAS ABU JENAZAH
Dialog antara iman gereja dengan tradisi dan budaya masyarakat lokal (baca: inkulturasi) sangat diperlukan demi tercapainya misi Gereja. Penelitian ini menyoroti praktek kremasi dan perlakuan atas abu jenazah salah satu bentuk inkulturasi yang umum dilakukan oleh para anggota gereja dewasa ini. Praktek kremasi semakin meningkat dari tahun ke tahun di kalangan kaum beriman. Gereja mengijinkan praktek kremasi sejauh memenuhi syarat-syarat tertentu. Namun, pada prakteknya masih ada beberapa hal yang menjadi persoalan di kalangan kaum beriman, khususnya terkait dengan perlakuan atas abu jenazah. Sikap tegas dari Gereja mutlak diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan iman Katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologis dan studi kepustakaan.