{"title":"马加卢村骨关节炎老人的特征图","authors":"Maulana Ahsan Fadhail, Atika Yulianti","doi":"10.32382/medkes.v17i2.2818","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Osteoarthritis (OA) didefinisikan sebagi suatu bentuk perubahan sendi lutut akibat dari peradangan dan penipisan kartilago karena faktor degenerasi seringkali terjadi pada sendi lutut akibat yang mengakibatkan keluhan seperti nyeri, kaku sendi, hingga gangguan fungsi, dari 100.000 orang terdapat 240 kasus OA lutut yang telah dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun. Tujuan : memberikan gambaran berupa karakteristik lansia dengan risiko OA lutut berupa usia, jenis kelamin, IMT, dan distribusi kasus. Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif cross sectional dengan mengamati data-data karakteristik dari sampel risiko OA lutut, populasi masyarakat desa polehan dengan total sampel 33 responden dengan metode consecutive sampling. Hasil : Gambaran karakteristik lansia dengan risiko OA terbanyak yakni lansia dengan usia diatas 61 tahun (58%), jenis kelamin perempuan (91%) lalu dengan IMT overweight (42%) disertai letak distribusi OA lutut bilateral (58%). Kesimpulan : Prevalensi OA pada usia memang terlihat diatas 50 tahun karena faktor degenerasi. Wanita juga sering ditemui pada masa menopause. Beban mekanik akibat berat badan berlebih juga menjadi faktor pencetus OA semakin parah, serta distribusi OA bisa terjadi pada semua lutut baik kanan dan kiri, namun pada kedua lutut telah banyak dilaporkan.Kata Kunci : Lansia, Osteoarthritis Lutut, Sendi","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"GAMBARAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN RISIKO OSTEOARTHRITIS LUTUT DI DESA POLEHAN KOTA MALANG\",\"authors\":\"Maulana Ahsan Fadhail, Atika Yulianti\",\"doi\":\"10.32382/medkes.v17i2.2818\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang : Osteoarthritis (OA) didefinisikan sebagi suatu bentuk perubahan sendi lutut akibat dari peradangan dan penipisan kartilago karena faktor degenerasi seringkali terjadi pada sendi lutut akibat yang mengakibatkan keluhan seperti nyeri, kaku sendi, hingga gangguan fungsi, dari 100.000 orang terdapat 240 kasus OA lutut yang telah dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun. Tujuan : memberikan gambaran berupa karakteristik lansia dengan risiko OA lutut berupa usia, jenis kelamin, IMT, dan distribusi kasus. Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif cross sectional dengan mengamati data-data karakteristik dari sampel risiko OA lutut, populasi masyarakat desa polehan dengan total sampel 33 responden dengan metode consecutive sampling. Hasil : Gambaran karakteristik lansia dengan risiko OA terbanyak yakni lansia dengan usia diatas 61 tahun (58%), jenis kelamin perempuan (91%) lalu dengan IMT overweight (42%) disertai letak distribusi OA lutut bilateral (58%). Kesimpulan : Prevalensi OA pada usia memang terlihat diatas 50 tahun karena faktor degenerasi. Wanita juga sering ditemui pada masa menopause. Beban mekanik akibat berat badan berlebih juga menjadi faktor pencetus OA semakin parah, serta distribusi OA bisa terjadi pada semua lutut baik kanan dan kiri, namun pada kedua lutut telah banyak dilaporkan.Kata Kunci : Lansia, Osteoarthritis Lutut, Sendi\",\"PeriodicalId\":369205,\"journal\":{\"name\":\"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2.2818\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2.2818","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
GAMBARAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN RISIKO OSTEOARTHRITIS LUTUT DI DESA POLEHAN KOTA MALANG
Latar Belakang : Osteoarthritis (OA) didefinisikan sebagi suatu bentuk perubahan sendi lutut akibat dari peradangan dan penipisan kartilago karena faktor degenerasi seringkali terjadi pada sendi lutut akibat yang mengakibatkan keluhan seperti nyeri, kaku sendi, hingga gangguan fungsi, dari 100.000 orang terdapat 240 kasus OA lutut yang telah dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun. Tujuan : memberikan gambaran berupa karakteristik lansia dengan risiko OA lutut berupa usia, jenis kelamin, IMT, dan distribusi kasus. Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif cross sectional dengan mengamati data-data karakteristik dari sampel risiko OA lutut, populasi masyarakat desa polehan dengan total sampel 33 responden dengan metode consecutive sampling. Hasil : Gambaran karakteristik lansia dengan risiko OA terbanyak yakni lansia dengan usia diatas 61 tahun (58%), jenis kelamin perempuan (91%) lalu dengan IMT overweight (42%) disertai letak distribusi OA lutut bilateral (58%). Kesimpulan : Prevalensi OA pada usia memang terlihat diatas 50 tahun karena faktor degenerasi. Wanita juga sering ditemui pada masa menopause. Beban mekanik akibat berat badan berlebih juga menjadi faktor pencetus OA semakin parah, serta distribusi OA bisa terjadi pada semua lutut baik kanan dan kiri, namun pada kedua lutut telah banyak dilaporkan.Kata Kunci : Lansia, Osteoarthritis Lutut, Sendi