M. S. Saraswathi, Putu Ratna Kusumadewi Giri, L. W. A. Rahaswanti
{"title":"年龄关系、刷牙行为和牙签对牙磨损发生率的使用情况的关系","authors":"M. S. Saraswathi, Putu Ratna Kusumadewi Giri, L. W. A. Rahaswanti","doi":"10.37466/BDJ.V4I1.251","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Dental and oral health problem in the rural area has increased every year. The Villagers knowledge about the dental abrasion is still lacking. Dental abrasion is a damage on the surface layer of the tooth caused by the contact of the tooth with an object outside which scratches the surface of the tooth and forms a hollow on the tooth surface. Clinical image of tooth abrasion is sharp V-shaped cavity in the CEJ portion of the facial aspect of the tooth. Abrasion can be caused by the improper tooth brushing behavior and the use of toothpicks. Beside that the age factor can also influence the number of dental abrasion in the community. Aim: The purpose of this research is to determine the corelation between risk factor of age, tooth brushing behavior, and the utilization of toothpicks to the number of dental abrasion case at Banjar Dinas Tangkupanyar, Tangkup village, Sidemen Karangasem. Methods: This research is a analytical observational research with cross sectional approach. The samples are 114 people who were determined by using simple random sampling. This research uses the spearman rank test correlation. The data of age, toothbrushing behavior, and utilization of toothpick were obtained by using questionnaire, while dental abrasion data were taken by doing dental screening. Result: The result of this research shows that there is a significant correlation between risk factor of age to dental abrasion with r=0.855 (p< 0.05). This research also shows that there is a correlation between toothbrushing behavior and dental abrasion case with r=0.863 (p <0.05). There is a significant correlation between toothpick use and dental abrasion occurrence with r=0.555 (p< 0.05). Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between risk factor of age, tooth brushing behavior, and the utilization of toothpick to the number of dental abrasion case in Banjar Dinas Tangkupanyar, Tangkup Village Sidemen, Karangasem. \nLatar Belakang: Setiap tahunnya permasalahan kesehatan gigi dan mulut di pedesaan mengalami peningkatan. Pengetahuan masyarakat di pedesaan terkait abrasi pada gigi masih sangat minim. Abrasi gigi adalah kerusakan pada lapisan permukaan gigi diakibatkan oleh kontak gigi dengan benda dari luar yang menggores permukaan gigi hingga membentuk cekungan pada permukaan gigi. Gambaran klinis abrasi berupa cekungan tajam berbentuk V pada bagian CEJ dari aspek fasial gigi. Abrasi dapat diakibatkan oleh penerapan perilaku menyikat gigi yang kurang tepat dan penggunaan tusuk gigi, disamping itu faktor usia juga turut mempengaruhi kejadian abrasi gigi di masyarakat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di Banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup, Sidemen Karangasem. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 orang dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian in menggunakan uji korelasi Spearman rank test. Pengambilan data usia, perilaku menyikat gigi, penggunaan tusuk gigi dilakukan dengan metode wawancara kuesioner, sedangkan data abrasi gigi diambil dengan melakukan screening gigi. Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko umur terhadap kejadian abrasi gigi dengan r=0,855 (p<0,05). Penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan signifikan perilaku menyikat gigi terhadap abrasi gigi dengan r=0,863 (p<0,05), dan terdapat hubungan signifikan antara penggunaan tusuk gigi terhadap kejadian abrasi gigi dengan r=0,555 (p<0,05). Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup Sidemen, Karangasem.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di Banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup Sidemen, Karangasem\",\"authors\":\"M. S. Saraswathi, Putu Ratna Kusumadewi Giri, L. W. A. Rahaswanti\",\"doi\":\"10.37466/BDJ.V4I1.251\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Background: Dental and oral health problem in the rural area has increased every year. The Villagers knowledge about the dental abrasion is still lacking. Dental abrasion is a damage on the surface layer of the tooth caused by the contact of the tooth with an object outside which scratches the surface of the tooth and forms a hollow on the tooth surface. Clinical image of tooth abrasion is sharp V-shaped cavity in the CEJ portion of the facial aspect of the tooth. Abrasion can be caused by the improper tooth brushing behavior and the use of toothpicks. Beside that the age factor can also influence the number of dental abrasion in the community. Aim: The purpose of this research is to determine the corelation between risk factor of age, tooth brushing behavior, and the utilization of toothpicks to the number of dental abrasion case at Banjar Dinas Tangkupanyar, Tangkup village, Sidemen Karangasem. Methods: This research is a analytical observational research with cross sectional approach. The samples are 114 people who were determined by using simple random sampling. This research uses the spearman rank test correlation. The data of age, toothbrushing behavior, and utilization of toothpick were obtained by using questionnaire, while dental abrasion data were taken by doing dental screening. Result: The result of this research shows that there is a significant correlation between risk factor of age to dental abrasion with r=0.855 (p< 0.05). This research also shows that there is a correlation between toothbrushing behavior and dental abrasion case with r=0.863 (p <0.05). There is a significant correlation between toothpick use and dental abrasion occurrence with r=0.555 (p< 0.05). Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between risk factor of age, tooth brushing behavior, and the utilization of toothpick to the number of dental abrasion case in Banjar Dinas Tangkupanyar, Tangkup Village Sidemen, Karangasem. \\nLatar Belakang: Setiap tahunnya permasalahan kesehatan gigi dan mulut di pedesaan mengalami peningkatan. Pengetahuan masyarakat di pedesaan terkait abrasi pada gigi masih sangat minim. Abrasi gigi adalah kerusakan pada lapisan permukaan gigi diakibatkan oleh kontak gigi dengan benda dari luar yang menggores permukaan gigi hingga membentuk cekungan pada permukaan gigi. Gambaran klinis abrasi berupa cekungan tajam berbentuk V pada bagian CEJ dari aspek fasial gigi. Abrasi dapat diakibatkan oleh penerapan perilaku menyikat gigi yang kurang tepat dan penggunaan tusuk gigi, disamping itu faktor usia juga turut mempengaruhi kejadian abrasi gigi di masyarakat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di Banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup, Sidemen Karangasem. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 orang dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian in menggunakan uji korelasi Spearman rank test. Pengambilan data usia, perilaku menyikat gigi, penggunaan tusuk gigi dilakukan dengan metode wawancara kuesioner, sedangkan data abrasi gigi diambil dengan melakukan screening gigi. Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko umur terhadap kejadian abrasi gigi dengan r=0,855 (p<0,05). Penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan signifikan perilaku menyikat gigi terhadap abrasi gigi dengan r=0,863 (p<0,05), dan terdapat hubungan signifikan antara penggunaan tusuk gigi terhadap kejadian abrasi gigi dengan r=0,555 (p<0,05). Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup Sidemen, Karangasem.\",\"PeriodicalId\":447860,\"journal\":{\"name\":\"Bali Dental Journal\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-03-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bali Dental Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.251\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bali Dental Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.251","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景:农村地区的牙齿和口腔健康问题逐年增加。村民对牙齿磨损的认识还很缺乏。牙齿磨损是由于牙齿与外界物体接触而造成的牙齿表层损伤,这些物体划伤牙齿表面并在牙齿表面形成空洞。牙齿磨损的临床表现为牙齿面部CEJ部分出现尖锐的v形腔。不正确的刷牙行为和使用牙签会造成磨蚀。此外,年龄因素也会影响社区牙磨耗的数量。目的:探讨年龄、刷牙行为和牙签使用等危险因素与卡兰加西姆县唐库普村Banjar Dinas Tangkupanyar牙磨损病例数的关系。方法:采用横断面分析法进行分析观察研究。样本是通过简单随机抽样确定的114人。本研究采用spearman秩检验相关。年龄、刷牙行为、牙签使用情况通过问卷调查获得,牙磨损情况通过牙齿筛查获得。结果:本研究结果显示年龄与牙磨耗危险因素之间存在显著相关,r=0.855 (p< 0.05)。本研究还发现,刷牙行为与牙磨损病例之间存在相关性,r=0.863 (p <0.05)。牙签使用与牙磨耗发生有显著相关,r=0.555 (p< 0.05)。结论:年龄、刷牙行为、牙签使用等危险因素与卡兰加西姆县唐库普村边门班加尔迪纳斯镇唐库普镇唐库普镇牙磨损病例数存在一定的关系。Latar Belakang: Setiap tahunnya permasalahan kesehatan gigi dan mulut di pedesaan mengalami peningkatan。Pengetahuan masyarakat di pedesaan terkait abrasi pada gigi masih sangat minim。Abrasi gigi adalah kerusakan padpadlapisan permukaan gigi diakibatkan oleh kontak gigi dengan benda dari luar yang menggores permukaan gigi hinga membentuk cekungan padpermukaan gigi。Gambaran klinis abrasi berupa cekungan tajam berbentuk V pada bagian首席执行官达里(dari)发表了特别讲话。Abrasi dapat diakibatkan oleh penererapan peraku menyikat gigi yang kurang tepat dan penggunaan tusuk gigi,拆除了日本的一个因素,在日本的juga turut mempengaruhi kejadian Abrasi gigi di masyarakat。图胡安:图胡安dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor visiko usia, peraku menikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di Banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup, sidmen Karangasem。方法:Jenis penelitian ini adalah penelitian观察分析,dengan pendekatan横断面。114 .猩猩登甘方法,彭甘比兰样本,简单随机抽样。孟古纳干、日本、韩国、斯皮尔曼秩检验中的Penelitian。彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析,彭丹兰数据分析。Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang显著性地影响了risiko umur terhadap kejadian abrasi gigi dengan r= 0.855 (p< 0.05)。Penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan signfikan peraku menyikat gigi terhadap abrasi gigi dengan r= 0.863 (p< 0.05), dan terdapat hubungan signfikan antara penggunaand tusuk gigi terhadap kejadian abrasi gigan r= 0.555 (p< 0.05)。Simpulan: kespulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signfikan antara faktor visiko usia, peraku menikat gigi, danpenggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup sidmen, Karangasem。
Hubungan faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di Banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup Sidemen, Karangasem
Background: Dental and oral health problem in the rural area has increased every year. The Villagers knowledge about the dental abrasion is still lacking. Dental abrasion is a damage on the surface layer of the tooth caused by the contact of the tooth with an object outside which scratches the surface of the tooth and forms a hollow on the tooth surface. Clinical image of tooth abrasion is sharp V-shaped cavity in the CEJ portion of the facial aspect of the tooth. Abrasion can be caused by the improper tooth brushing behavior and the use of toothpicks. Beside that the age factor can also influence the number of dental abrasion in the community. Aim: The purpose of this research is to determine the corelation between risk factor of age, tooth brushing behavior, and the utilization of toothpicks to the number of dental abrasion case at Banjar Dinas Tangkupanyar, Tangkup village, Sidemen Karangasem. Methods: This research is a analytical observational research with cross sectional approach. The samples are 114 people who were determined by using simple random sampling. This research uses the spearman rank test correlation. The data of age, toothbrushing behavior, and utilization of toothpick were obtained by using questionnaire, while dental abrasion data were taken by doing dental screening. Result: The result of this research shows that there is a significant correlation between risk factor of age to dental abrasion with r=0.855 (p< 0.05). This research also shows that there is a correlation between toothbrushing behavior and dental abrasion case with r=0.863 (p <0.05). There is a significant correlation between toothpick use and dental abrasion occurrence with r=0.555 (p< 0.05). Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between risk factor of age, tooth brushing behavior, and the utilization of toothpick to the number of dental abrasion case in Banjar Dinas Tangkupanyar, Tangkup Village Sidemen, Karangasem.
Latar Belakang: Setiap tahunnya permasalahan kesehatan gigi dan mulut di pedesaan mengalami peningkatan. Pengetahuan masyarakat di pedesaan terkait abrasi pada gigi masih sangat minim. Abrasi gigi adalah kerusakan pada lapisan permukaan gigi diakibatkan oleh kontak gigi dengan benda dari luar yang menggores permukaan gigi hingga membentuk cekungan pada permukaan gigi. Gambaran klinis abrasi berupa cekungan tajam berbentuk V pada bagian CEJ dari aspek fasial gigi. Abrasi dapat diakibatkan oleh penerapan perilaku menyikat gigi yang kurang tepat dan penggunaan tusuk gigi, disamping itu faktor usia juga turut mempengaruhi kejadian abrasi gigi di masyarakat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di Banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup, Sidemen Karangasem. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 orang dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian in menggunakan uji korelasi Spearman rank test. Pengambilan data usia, perilaku menyikat gigi, penggunaan tusuk gigi dilakukan dengan metode wawancara kuesioner, sedangkan data abrasi gigi diambil dengan melakukan screening gigi. Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko umur terhadap kejadian abrasi gigi dengan r=0,855 (p<0,05). Penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan signifikan perilaku menyikat gigi terhadap abrasi gigi dengan r=0,863 (p<0,05), dan terdapat hubungan signifikan antara penggunaan tusuk gigi terhadap kejadian abrasi gigi dengan r=0,555 (p<0,05). Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup Sidemen, Karangasem.