{"title":"Studi Eksperimental Pengaruh Ekstrak Limbah Sayuran Terhadap Nilai Kuat Tekan Beton Dalam Proses Self Healing Concrete (SHC)","authors":"Syarifah Sarah Alwiyah","doi":"10.35314/tekla.v4i1.2625","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Beton merupakan bahan paling banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Tetapi munculnya celah di dalamnya tidak dapat dihindari. Jika retakan terjadi di tempat-tempat yang sulit dijangkau, maka perbaikannya akan menjadi lebih rumit. Perawatan, pemantauan, dan perbaikan yang sering juga mahal. Pembentukan retakan terjadi karena kesalahan manusia, tenaga kerja yang tidak terampil, dan kondisi cuaca. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pada fisik beton dan menganalisa pengaruh faktor air semen 0.55 terhadap nilai kuat tekan beton pada mutu beton self healing dengan metode yang digunakan untuk menghitung campuran beton (Mix Design) berdasarkan SNI 03-2834-2000. Persentase variasi yang digunakan yaitu 0%, 2%,4%,6%, dan 8%. Hasil kuat tekan beton pada perendaman umur 28 hari pada penelitian self healing concrete ini variasi 0% dengan nilai kuat tekan 33,45 MPa. Untuk variasi 2% bakteri dengan nilai kuat tekan 27,62 Mpa. Untuk variasi 4% bakteri dengan nilai kuat tekan 25,44 MPa. Untuk variasi 6% bakteri dengan nilai kuat tekan 20,06 MPa. Untuk variasi 8% bakteri dengan nilai kuat tekan 18,99 MPa. Kuat tekan beton setelah pemulihan retakan 28 hari dengan variasi 2% bakteri nilai kuat tekan 28,14 MPa. Untuk variasi 4% bakteri nilai kuat tekan 28,38 MPa. Untuk variasi 6% Bakteri nilai kuat tekan 27,29 MPa. Untuk variasi 8% bakteri nilai kuat tekan 19,59 MPa. Nilai kuat tekan beton pada perendaman 28 hari mengalami penurunan di bandingkan dengan beton variasi 0% bakteri dan pada beton setelah pemulihan retakan 28 hari mengalami penurunan kuat tekan pada persentase variasi 2%, 4%, 6%,8%.","PeriodicalId":335049,"journal":{"name":"Jurnal TeKLA","volume":"197 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal TeKLA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35314/tekla.v4i1.2625","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Studi Eksperimental Pengaruh Ekstrak Limbah Sayuran Terhadap Nilai Kuat Tekan Beton Dalam Proses Self Healing Concrete (SHC)
Beton merupakan bahan paling banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Tetapi munculnya celah di dalamnya tidak dapat dihindari. Jika retakan terjadi di tempat-tempat yang sulit dijangkau, maka perbaikannya akan menjadi lebih rumit. Perawatan, pemantauan, dan perbaikan yang sering juga mahal. Pembentukan retakan terjadi karena kesalahan manusia, tenaga kerja yang tidak terampil, dan kondisi cuaca. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pada fisik beton dan menganalisa pengaruh faktor air semen 0.55 terhadap nilai kuat tekan beton pada mutu beton self healing dengan metode yang digunakan untuk menghitung campuran beton (Mix Design) berdasarkan SNI 03-2834-2000. Persentase variasi yang digunakan yaitu 0%, 2%,4%,6%, dan 8%. Hasil kuat tekan beton pada perendaman umur 28 hari pada penelitian self healing concrete ini variasi 0% dengan nilai kuat tekan 33,45 MPa. Untuk variasi 2% bakteri dengan nilai kuat tekan 27,62 Mpa. Untuk variasi 4% bakteri dengan nilai kuat tekan 25,44 MPa. Untuk variasi 6% bakteri dengan nilai kuat tekan 20,06 MPa. Untuk variasi 8% bakteri dengan nilai kuat tekan 18,99 MPa. Kuat tekan beton setelah pemulihan retakan 28 hari dengan variasi 2% bakteri nilai kuat tekan 28,14 MPa. Untuk variasi 4% bakteri nilai kuat tekan 28,38 MPa. Untuk variasi 6% Bakteri nilai kuat tekan 27,29 MPa. Untuk variasi 8% bakteri nilai kuat tekan 19,59 MPa. Nilai kuat tekan beton pada perendaman 28 hari mengalami penurunan di bandingkan dengan beton variasi 0% bakteri dan pada beton setelah pemulihan retakan 28 hari mengalami penurunan kuat tekan pada persentase variasi 2%, 4%, 6%,8%.