{"title":"广泛的叶杂草作为堆肥颗粒和堆肥的原料,其腐烂持续时间不同","authors":"Ahmad Dhairobi, Sakiah Sakiah, G. Guntoro","doi":"10.56211/tabela.v1i1.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \n \nGulma merupakan tumbuhan yang hadirnya tidak dikehendaki, sifatnya mengganggu dan merugikan tanaman utama. Melalui perlakuan tertentu, gulma dapat diolah menjadi pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mutu kompos curah dan kompos pelet dari gulma berdaun lebar dengan penambahan limbah pabrik kelapa sawit dengan durasi pengomposan yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor 1 yaitu durasi waktu pengomposan (5 minggu dan 10 minggu), faktor 2 yaitu pemberian limbah pabrik kelapa sawit terdiri atas 4 taraf (tanpa pemberian limbah pabrik kelapa sawit; LCPKS 50 ml + solid decanter 50 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 75 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 100 gr) dengan masing-masing 4 replikasi. Kompos yang dihasilkan diuji kadar C-organik, rasio C/N, N, P, K, Fe,Mn dan Zn. Data dianalisis menggunakan ANOVA, jika F hitung > F tabel dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Rataan hasil pengamatan dibandingkan juga dengan Standar Mutu Pupuk Organik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 70 Tahun 2011. Dari penelitian ini dihasilkan kompos curah dan pelet yang memenuhi standar C-organik, kadar hara N+P2O5+K2O, namun hanya kompos curah A dan kompos pelet E yang memenuhi standar rasio C/N berdasarkan Permentan no 70 tahun 2011. Mutu kompos terbaik yaitu kompos curah A dengan karakteristik C-organik 45,52%, rasio C/N 23,26, kadar hara N+P2O5+K2O 11,24%. Untuk memperoleh mutu kompos gulma berdaun lebar yang memenuhi standar mutu, durasi pengomposan disarankan berkisar 10 minggu. \n \n \n \n","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"2015 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemanfaatan Gulma Berdaun Lebar sebagai Bahan Baku Kompos Pelet dan Kompos Curah dengan Durasi Pengomposan yang Berbeda\",\"authors\":\"Ahmad Dhairobi, Sakiah Sakiah, G. Guntoro\",\"doi\":\"10.56211/tabela.v1i1.94\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"\\n \\n \\n \\nGulma merupakan tumbuhan yang hadirnya tidak dikehendaki, sifatnya mengganggu dan merugikan tanaman utama. Melalui perlakuan tertentu, gulma dapat diolah menjadi pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mutu kompos curah dan kompos pelet dari gulma berdaun lebar dengan penambahan limbah pabrik kelapa sawit dengan durasi pengomposan yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor 1 yaitu durasi waktu pengomposan (5 minggu dan 10 minggu), faktor 2 yaitu pemberian limbah pabrik kelapa sawit terdiri atas 4 taraf (tanpa pemberian limbah pabrik kelapa sawit; LCPKS 50 ml + solid decanter 50 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 75 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 100 gr) dengan masing-masing 4 replikasi. Kompos yang dihasilkan diuji kadar C-organik, rasio C/N, N, P, K, Fe,Mn dan Zn. Data dianalisis menggunakan ANOVA, jika F hitung > F tabel dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Rataan hasil pengamatan dibandingkan juga dengan Standar Mutu Pupuk Organik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 70 Tahun 2011. Dari penelitian ini dihasilkan kompos curah dan pelet yang memenuhi standar C-organik, kadar hara N+P2O5+K2O, namun hanya kompos curah A dan kompos pelet E yang memenuhi standar rasio C/N berdasarkan Permentan no 70 tahun 2011. Mutu kompos terbaik yaitu kompos curah A dengan karakteristik C-organik 45,52%, rasio C/N 23,26, kadar hara N+P2O5+K2O 11,24%. Untuk memperoleh mutu kompos gulma berdaun lebar yang memenuhi standar mutu, durasi pengomposan disarankan berkisar 10 minggu. \\n \\n \\n \\n\",\"PeriodicalId\":438072,\"journal\":{\"name\":\"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan\",\"volume\":\"2015 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i1.94\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i1.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
杂草是一种不受欢迎的植物,它会干扰和伤害主要植物。通过一种特殊的治疗,杂草可以被用作有机肥料。该研究旨在确定大叶杂草的散肥和堆肥颗粒的质量,因为它们在棕榈油工厂的废物中加入了不同种植时间。使用完整的随机设计研究。因素1(5周和10周)的堆肥持续时间,因素2,棕榈油工厂的废物分配包括4个阶段(不提供棕榈油工厂的废物;LCPKS 50 ml + solid decanter 50 gr;LCPKS 50 ml + solid de坎特75 gr;LCPKS 50 ml + solid decanter 100克)各4个副本。产生的堆肥测试了C有机水平,C/N, N, P, K, Fe,Mn和Zn。数据使用ANOVA进行分析,如果F计数> F表继续进行真正的测试。根据2011年70年农业部长的规定,观察结果与有机肥料质量标准进行了比较。从这些研究中发现的降水堆肥和小球符合C有机标准,营养水平为N+P2O5+K2O,但只有堆肥A和堆肥小生E根据2011年第70号的permention符合C/N标准。最佳堆肥质量为C有机化合物45.52%,C/N 23.26, hara - N+P2O5+K2O水平11.24%。为了获得符合质量标准的阔叶杂草堆肥质量,建议其腐烂持续时间约为10周。
Pemanfaatan Gulma Berdaun Lebar sebagai Bahan Baku Kompos Pelet dan Kompos Curah dengan Durasi Pengomposan yang Berbeda
Gulma merupakan tumbuhan yang hadirnya tidak dikehendaki, sifatnya mengganggu dan merugikan tanaman utama. Melalui perlakuan tertentu, gulma dapat diolah menjadi pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mutu kompos curah dan kompos pelet dari gulma berdaun lebar dengan penambahan limbah pabrik kelapa sawit dengan durasi pengomposan yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor 1 yaitu durasi waktu pengomposan (5 minggu dan 10 minggu), faktor 2 yaitu pemberian limbah pabrik kelapa sawit terdiri atas 4 taraf (tanpa pemberian limbah pabrik kelapa sawit; LCPKS 50 ml + solid decanter 50 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 75 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 100 gr) dengan masing-masing 4 replikasi. Kompos yang dihasilkan diuji kadar C-organik, rasio C/N, N, P, K, Fe,Mn dan Zn. Data dianalisis menggunakan ANOVA, jika F hitung > F tabel dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Rataan hasil pengamatan dibandingkan juga dengan Standar Mutu Pupuk Organik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 70 Tahun 2011. Dari penelitian ini dihasilkan kompos curah dan pelet yang memenuhi standar C-organik, kadar hara N+P2O5+K2O, namun hanya kompos curah A dan kompos pelet E yang memenuhi standar rasio C/N berdasarkan Permentan no 70 tahun 2011. Mutu kompos terbaik yaitu kompos curah A dengan karakteristik C-organik 45,52%, rasio C/N 23,26, kadar hara N+P2O5+K2O 11,24%. Untuk memperoleh mutu kompos gulma berdaun lebar yang memenuhi standar mutu, durasi pengomposan disarankan berkisar 10 minggu.