{"title":"IDENTIFIKASI TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA KUKU ANAK","authors":"Sri Idayani, Nivia Putri","doi":"10.34305/jikbh.v13i1.401","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan menjangkiti banyak manusia di seluruh dunia. Cacing jarang menimbulkan penyakit serius tetapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis yang berhubungan dengan faktor ekonomis. Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan cacing golongan nematoda usus yang menginfeksi manusia yang menelan telurnya melalui rute fekal oral. Transmisi telur cacing ke manusia bisa terjadi dari tanah yang mengandung telur cacing. Pada kuku yang kotor sering terselip telur cacing. Kebersihan kuku yang tidak diperhatikan menjadi penyebab terjadinya infeksi kecacingan yaitu sebanyak 89.5% disebabkan karena dibawah kuku yang panjang dan kotor terdapat banyak bakteri dan bibit penyakit yang menyebabkan penyebaran infeksi termasuk cacing. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 17 anak usia 6-12 tahun. Identifikasi telur cacing Soil Transmitted Helminths (STH) pada kuku anak usia 6-12 tahun menggunakan metode apung (flotation method). Penelitian ini memberikan hasil bahwa semua sampel kuku anak usia 6-12 tahun tidak ditemukan adanya telur Soil Transmitted Helminths (STH). Sebagian besar anak usia 6-12 tahun sudah memiliki personal hygiene baik dan cukup. Hasil tersebut diperoleh dari hasil wawancara yang meliputi kebiasaan memotong kuku, mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan setelah makan serta bermain dan menggunakan alas kaki. Berdasarkan hasil identifikasi telur cacing pada seluruh sampel kuku anak usia 6-12 tahun diperoleh hasil negatif tidak ditemukan adanya telur Soil Transmitted Helminths (STH). ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"486 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v13i1.401","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IDENTIFIKASI TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA KUKU ANAK
Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan menjangkiti banyak manusia di seluruh dunia. Cacing jarang menimbulkan penyakit serius tetapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis yang berhubungan dengan faktor ekonomis. Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan cacing golongan nematoda usus yang menginfeksi manusia yang menelan telurnya melalui rute fekal oral. Transmisi telur cacing ke manusia bisa terjadi dari tanah yang mengandung telur cacing. Pada kuku yang kotor sering terselip telur cacing. Kebersihan kuku yang tidak diperhatikan menjadi penyebab terjadinya infeksi kecacingan yaitu sebanyak 89.5% disebabkan karena dibawah kuku yang panjang dan kotor terdapat banyak bakteri dan bibit penyakit yang menyebabkan penyebaran infeksi termasuk cacing. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 17 anak usia 6-12 tahun. Identifikasi telur cacing Soil Transmitted Helminths (STH) pada kuku anak usia 6-12 tahun menggunakan metode apung (flotation method). Penelitian ini memberikan hasil bahwa semua sampel kuku anak usia 6-12 tahun tidak ditemukan adanya telur Soil Transmitted Helminths (STH). Sebagian besar anak usia 6-12 tahun sudah memiliki personal hygiene baik dan cukup. Hasil tersebut diperoleh dari hasil wawancara yang meliputi kebiasaan memotong kuku, mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan setelah makan serta bermain dan menggunakan alas kaki. Berdasarkan hasil identifikasi telur cacing pada seluruh sampel kuku anak usia 6-12 tahun diperoleh hasil negatif tidak ditemukan adanya telur Soil Transmitted Helminths (STH).