{"title":"Covid-19大流行对破产申请的影响(PT. Cowel Development案例研究)","authors":"Aries Saifullah","doi":"10.20473/jd.v5i6.40067","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe spread of the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic has resulted in an increase in the number of victims and property losses, an increase in the scope of the affected area, and an impact on broad socio-economic aspects in Indonesia. Several companies, both small, medium and large, experienced a significant impact and some even went bankrupt, such as PT. Cowell. The purpose of this study is to analyze companies that have failed to pay due to the impact of the covid-19 pandemic and legal remedies that can be taken by companies that fail to pay due to the pandemic in order to avoid bankruptcy. In the process of working on this legal research, the author uses the type of legal research research and uses a statute approach and a case study approach. The result of this research is that in principle, by regulation in Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations and practically in the case that occurred at PT. Cowell. The Covid-19 situation is a force majeure, but this situation cannot be the basis for a denial of a bankruptcy application. Keywords: Authority; Separatist Creditors; Bankruptcy; Suspension of Debt Payment Obligations; Execution.\nAbstrakPenyebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah berakibat pada bertambahnya jumlah korban serta kerugian harta benda, bertambah lingkup kawasan yang terdampak, dan menyebabkan dampak dalam aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Beberapa perusahaan baik yang berskala kecil, menengah hingga yang besar mengalami dampak yang signifikan bahkan ada yang mengalami pailit seperti PT. Cowell. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis mengenai Perusahaan yang gagal bayar akibat terdampak pandemi covid-19 dan Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang gagal bayar akibat pandemi agar dapat terhindar dari kepailitan. Dalam proses pengerjaan penelitian hukum ini, penulis menggunakan tipe penelitian legal research dan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case study). Hasil dari penelitian ini adalah pada prinsipnya Secara regulasi dalam Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaarn Utang dan secara praktik dalam kasus yang terjadi di PT. Cowell. Keadaan Covid-19 merupakan force Majeure, tetapi keadaan tersebut tidak dapat menjadi dasar suatu penyangkalan permohonan pailit. Kata Kunci: Kewenangan; Kreditor Separatis; Pailit; Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; Eksekusi.","PeriodicalId":139489,"journal":{"name":"Jurist-Diction","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Dampak Pandemi Covid-19 dalam Rangka Pengajuan Permohonan Pailit (Studi Kasus PT. Cowel Development)\",\"authors\":\"Aries Saifullah\",\"doi\":\"10.20473/jd.v5i6.40067\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThe spread of the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic has resulted in an increase in the number of victims and property losses, an increase in the scope of the affected area, and an impact on broad socio-economic aspects in Indonesia. Several companies, both small, medium and large, experienced a significant impact and some even went bankrupt, such as PT. Cowell. The purpose of this study is to analyze companies that have failed to pay due to the impact of the covid-19 pandemic and legal remedies that can be taken by companies that fail to pay due to the pandemic in order to avoid bankruptcy. In the process of working on this legal research, the author uses the type of legal research research and uses a statute approach and a case study approach. The result of this research is that in principle, by regulation in Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations and practically in the case that occurred at PT. Cowell. The Covid-19 situation is a force majeure, but this situation cannot be the basis for a denial of a bankruptcy application. Keywords: Authority; Separatist Creditors; Bankruptcy; Suspension of Debt Payment Obligations; Execution.\\nAbstrakPenyebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah berakibat pada bertambahnya jumlah korban serta kerugian harta benda, bertambah lingkup kawasan yang terdampak, dan menyebabkan dampak dalam aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Beberapa perusahaan baik yang berskala kecil, menengah hingga yang besar mengalami dampak yang signifikan bahkan ada yang mengalami pailit seperti PT. Cowell. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis mengenai Perusahaan yang gagal bayar akibat terdampak pandemi covid-19 dan Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang gagal bayar akibat pandemi agar dapat terhindar dari kepailitan. Dalam proses pengerjaan penelitian hukum ini, penulis menggunakan tipe penelitian legal research dan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case study). Hasil dari penelitian ini adalah pada prinsipnya Secara regulasi dalam Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaarn Utang dan secara praktik dalam kasus yang terjadi di PT. Cowell. Keadaan Covid-19 merupakan force Majeure, tetapi keadaan tersebut tidak dapat menjadi dasar suatu penyangkalan permohonan pailit. Kata Kunci: Kewenangan; Kreditor Separatis; Pailit; Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; Eksekusi.\",\"PeriodicalId\":139489,\"journal\":{\"name\":\"Jurist-Diction\",\"volume\":\"87 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurist-Diction\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20473/jd.v5i6.40067\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurist-Diction","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jd.v5i6.40067","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要2019冠状病毒病(Covid-19)大流行的传播导致受害者人数和财产损失增加,受影响地区范围扩大,并对印度尼西亚广泛的社会经济方面产生影响。几家大、中、小公司都受到了重大影响,有些甚至破产了,比如PT. Cowell。本研究的目的是分析由于covid-19大流行的影响而未能支付费用的公司,以及由于大流行而未能支付费用的公司为避免破产可以采取的法律补救措施。在进行法学研究的过程中,笔者采用了法学研究的类型,采用了成文法研究方法和案例研究方法。这项研究的结果是,原则上,根据2004年关于破产和延期偿债义务的第37号法律的规定,实际上在PT. Cowell发生的情况下。新冠肺炎疫情属于不可抗力,但不能以此作为驳回破产申请的依据。关键词:权威;分裂的债权人;破产;暂停偿债义务;执行。【摘要】2019年印尼新冠病毒病(Covid-19)的流行病学分析,印尼新冠病毒病(Covid-19)的流行病学分析,印尼新冠病毒病(Covid-19)的流行病学研究。Beberapa perusahaan baik yang berskala kecil, menengah hingga yang besar mengalami dampak yang signifikan bakan ada yang mengalami pailit seperti PT. Cowell。图juan penelitian ini adalis menganalis mengenai Perusahaan yang gagal bayar akibat terdampak大流行covid-19 dan Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Perusahaan yang gagal bayar akibat流行病agar dapat terhindar dari kepailitan。Dalam著有《penerjaan penelitian hukum ini》、《penulis menggunakan tipe penelitian legal research》、《menggunakan pendekatan perundang-undangan》和《pendekatan kasus》。Hasil达里语penelitian ini adalah篇prinsipnya Secara regulasi dalam Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan丹Penundaan Kewajiban Pembayaarn Utang丹Secara praktik dalam kasus杨terjadi di PT。考威尔。不可抗力,不可抗力,不可抗力,不可抗力,不可抗力,不可抗力,不可抗力。Kata Kunci: Kewenangan;Kreditor码;Pailit;Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;Eksekusi。
Dampak Pandemi Covid-19 dalam Rangka Pengajuan Permohonan Pailit (Studi Kasus PT. Cowel Development)
AbstractThe spread of the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic has resulted in an increase in the number of victims and property losses, an increase in the scope of the affected area, and an impact on broad socio-economic aspects in Indonesia. Several companies, both small, medium and large, experienced a significant impact and some even went bankrupt, such as PT. Cowell. The purpose of this study is to analyze companies that have failed to pay due to the impact of the covid-19 pandemic and legal remedies that can be taken by companies that fail to pay due to the pandemic in order to avoid bankruptcy. In the process of working on this legal research, the author uses the type of legal research research and uses a statute approach and a case study approach. The result of this research is that in principle, by regulation in Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations and practically in the case that occurred at PT. Cowell. The Covid-19 situation is a force majeure, but this situation cannot be the basis for a denial of a bankruptcy application. Keywords: Authority; Separatist Creditors; Bankruptcy; Suspension of Debt Payment Obligations; Execution.
AbstrakPenyebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah berakibat pada bertambahnya jumlah korban serta kerugian harta benda, bertambah lingkup kawasan yang terdampak, dan menyebabkan dampak dalam aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Beberapa perusahaan baik yang berskala kecil, menengah hingga yang besar mengalami dampak yang signifikan bahkan ada yang mengalami pailit seperti PT. Cowell. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis mengenai Perusahaan yang gagal bayar akibat terdampak pandemi covid-19 dan Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang gagal bayar akibat pandemi agar dapat terhindar dari kepailitan. Dalam proses pengerjaan penelitian hukum ini, penulis menggunakan tipe penelitian legal research dan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case study). Hasil dari penelitian ini adalah pada prinsipnya Secara regulasi dalam Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaarn Utang dan secara praktik dalam kasus yang terjadi di PT. Cowell. Keadaan Covid-19 merupakan force Majeure, tetapi keadaan tersebut tidak dapat menjadi dasar suatu penyangkalan permohonan pailit. Kata Kunci: Kewenangan; Kreditor Separatis; Pailit; Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; Eksekusi.