Fitrah Ernawati, Mutiara Prihatini, Aya Yuriestia
{"title":"Gambaran Konsumsi Protein Nabati Dan Hewani Pada Anak Balita Stunting Dan Gizi Kurang Di Indonesia (the Profile of Vegetable - Animal Protein Consumption of Stunting and Underweight Children Under Five Years Old in Indonesia)","authors":"Fitrah Ernawati, Mutiara Prihatini, Aya Yuriestia","doi":"10.22435/PGM.V39I2.6973","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Undernutrition is still public health problem in Indonesia, based on 2013 Basic Health Research showed that more than 20 percent of children under five in 18 out of 33 provinces were underweight and more than 20 percent in all of provinces were stunted, so the malnutrition is still a public health problem. Meanhile the SKMI 2014 showed that the average of protein consumption of children under five were above 100 persen RDA. Therefore the purpose of this data analysis was to establish the profile of protein intake and the nutritional status of children under five years old. The data sources were from the SKMI 2014 and the Basic Health Research 2013. The design of the two national health research were cross-sectional, and the analysis was done in National Institute of Heatlh Research and Development, Ministry of Health. Samples were children under five years old (ages 6-59 months). The variables collected were residence, socio economic, education, number of household members, the protein intake, vegetable and animal protein consumption, as well as their nutritional status. The result showed that among stunting and underweight children, the protein intake from animal foods especially milk and dairy foods were lower than children with normal nutritional status. Meanwhile the protein intake from vegetable was higher, especially cereals. Based on these results need to be developed foods containing high quality protein as well as providing information and education for people to consume more varied food sources of high quality protein with low prices such as nuts. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan 18 dari 33 provinsi mempunyai prevalensi gizi kurang ( underweight ) pada balita lebih dari 20 persen dan semua propinsi masih memiliki masalah stunting lebih dari 20 persen, sehingga masalah gizi kurang dan stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Data SKMI 2014 menunjukkan bahwa tingkat kecukupan rata-rata protein pada balita sudah di atas 100 persen. Analisis lanjut data SKMI 2014 dan data Riskesdas 2013 ini bertujuan untuk melihat profil keragaman asupan protein hubungannya dengan masalah gizi pada balita. Desain penelitian  Riskesdas maupun SKMI adalah cross-sectional.  Analisis data dilakukan di Badan Litbang Kesehatan dari bulan Juni -Oktober 2015. Sampel adalah anak balita (usia 6-59 bulan). Variabel yang dikumpulkan yaitu tempat tinggal, sosial ekonomi kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota rumah tangga, asupan protein anak balita, konsumsi protein nabati dan hewani anak balita, masalah gizi anak balita yang kemudian dilakukan analisis antara asupan protein hewani dan asupan protein nabati. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada anak balita stunting maupun gizi kurang, asupan protein hewani terutama yang berasal dari  susu dan hasil olahnya lebih rendah dibandingkan anak balita dengan status gizi baik. Sebaliknya asupan protein dari bahan nabati lebih tinggi terutama serealia. Berdasarkan hasil tersebut perlu dikembangkan dan disosialisasikan seperti biskuit tinggi protein yang terbuat dari telur dan susu serta pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan sumber protein hewani secara lebih bervariasi seperti protein dari kacang-kacangan.","PeriodicalId":310150,"journal":{"name":"The Journal of Nutrition and Food Research","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"12","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Journal of Nutrition and Food Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/PGM.V39I2.6973","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 12

摘要

营养不良仍然是印度尼西亚的一个公共卫生问题,根据2013年基础卫生研究显示,在印度尼西亚33个省中,18个省的5岁以下儿童中有20%以上体重不足,所有省份中有20%以上发育不良,因此营养不良仍然是一个公共卫生问题。同时,SKMI 2014显示,5岁以下儿童的平均蛋白质摄入量在100人RDA以上。因此,本数据分析的目的是建立5岁以下儿童蛋白质摄入量和营养状况的概况。数据来源于2014年SKMI和2013年基础卫生研究。两项国家卫生研究采用横断面设计,分析在卫生部国家卫生研究与发展研究所进行。样本为5岁以下儿童(6-59个月)。收集的变量包括居住地、社会经济、受教育程度、家庭成员人数、蛋白质摄入量、植物和动物蛋白质摄入量以及营养状况。结果表明,发育迟缓和体重过轻儿童从动物性食品尤其是牛奶和奶制品中摄取的蛋白质低于营养状况正常的儿童。同时,蔬菜蛋白质摄入量较高,尤其是谷类。根据这些结果,需要开发含有高质量蛋白质的食物,并为人们提供信息和教育,以消费更多种类的低价格高质量蛋白质食物来源,如坚果。Hasil Riset Kesehatan Dasar (riskdas) tahun 2013 menunjukkan 18 dari 33 provinsi menpunyai prevalensi gizi kurang(体重不足)pada balita lebih dari 20人,但semua propinsi masih memiliki masalah发育迟缓,lebih dari 20人,sehinga masalah gizi kurang丹发育迟缓masih menjadi masalah Kesehatan masyarakat。数据SKMI 2014 menunjukkan bahwa tingkat kecukupan rata-rata protein pada balita sudah di数据100人。分析数据SKMI 2014和数据Riskesdas 2013 ini bertujuan untuk melihat profile keragaman asupan protein hubungannya dengan masalah gizi pada balita。Desain penelitian Riskesdas SKMI adalah横截面。分析数据dilakukan di Badan Litbang Kesehatan dari bulan 2015年6月- 10月。样本adalah anak balita (usia 6-59 bulan)。Variabel yang dikumpulkan yitu temptinggal,社会经济学kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota rumah tangga, asupan protein anak balita, konsumsi protein nabati dan hewani anak balita, masalah gizi anak balita yang kemudian dilakukan分析antara asupan protein hewani dan asupan protein nabati。Hasil分析menunjukkan bahwa pakada anak balita发育不良maupun gizi kurang, asupan蛋白hewani terutama yang berasal dari susu dan Hasil olahnya lebih rendah dibandingkan anak balita dengan状态gizi baik。Sebaliknya是一种蛋白质,它是一种蛋白质。Berdasarkan hasil tersebut perlu dikembangkan dan disosialisasikan seperti biskuit tinggi protein yang terbuat dari telur dan susu serta pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan suman protein hewani secara lebih bervariasi seperti protein dari kacang-kacangan。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Gambaran Konsumsi Protein Nabati Dan Hewani Pada Anak Balita Stunting Dan Gizi Kurang Di Indonesia (the Profile of Vegetable - Animal Protein Consumption of Stunting and Underweight Children Under Five Years Old in Indonesia)
Undernutrition is still public health problem in Indonesia, based on 2013 Basic Health Research showed that more than 20 percent of children under five in 18 out of 33 provinces were underweight and more than 20 percent in all of provinces were stunted, so the malnutrition is still a public health problem. Meanhile the SKMI 2014 showed that the average of protein consumption of children under five were above 100 persen RDA. Therefore the purpose of this data analysis was to establish the profile of protein intake and the nutritional status of children under five years old. The data sources were from the SKMI 2014 and the Basic Health Research 2013. The design of the two national health research were cross-sectional, and the analysis was done in National Institute of Heatlh Research and Development, Ministry of Health. Samples were children under five years old (ages 6-59 months). The variables collected were residence, socio economic, education, number of household members, the protein intake, vegetable and animal protein consumption, as well as their nutritional status. The result showed that among stunting and underweight children, the protein intake from animal foods especially milk and dairy foods were lower than children with normal nutritional status. Meanwhile the protein intake from vegetable was higher, especially cereals. Based on these results need to be developed foods containing high quality protein as well as providing information and education for people to consume more varied food sources of high quality protein with low prices such as nuts. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan 18 dari 33 provinsi mempunyai prevalensi gizi kurang ( underweight ) pada balita lebih dari 20 persen dan semua propinsi masih memiliki masalah stunting lebih dari 20 persen, sehingga masalah gizi kurang dan stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Data SKMI 2014 menunjukkan bahwa tingkat kecukupan rata-rata protein pada balita sudah di atas 100 persen. Analisis lanjut data SKMI 2014 dan data Riskesdas 2013 ini bertujuan untuk melihat profil keragaman asupan protein hubungannya dengan masalah gizi pada balita. Desain penelitian  Riskesdas maupun SKMI adalah cross-sectional.  Analisis data dilakukan di Badan Litbang Kesehatan dari bulan Juni -Oktober 2015. Sampel adalah anak balita (usia 6-59 bulan). Variabel yang dikumpulkan yaitu tempat tinggal, sosial ekonomi kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota rumah tangga, asupan protein anak balita, konsumsi protein nabati dan hewani anak balita, masalah gizi anak balita yang kemudian dilakukan analisis antara asupan protein hewani dan asupan protein nabati. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada anak balita stunting maupun gizi kurang, asupan protein hewani terutama yang berasal dari  susu dan hasil olahnya lebih rendah dibandingkan anak balita dengan status gizi baik. Sebaliknya asupan protein dari bahan nabati lebih tinggi terutama serealia. Berdasarkan hasil tersebut perlu dikembangkan dan disosialisasikan seperti biskuit tinggi protein yang terbuat dari telur dan susu serta pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan sumber protein hewani secara lebih bervariasi seperti protein dari kacang-kacangan.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信