{"title":"生产规划和减少滞纳金和罚金的用品","authors":"Fathiya Izzatunnisaa, Endang Prasetyaningsih","doi":"10.29313/jrti.v2i2.1250","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. PT P is a state-owned enterprise that engages as a producer of TNI defense equipment products which annually produces Panser Anoa 6x6 under an agreed contract. That agreement is used as a referral to determine the body hull production target that affects the policy of ordering bullet-resistant steel as the raw material of the body hull for each period that imported from Australia. Its arrival is often delayed and causes delivery delays in the production process and delivery of the final product to the customer. According to the data in 2019, there was a delay in delivery of Anoa 6x6 for 8 days which resulted in a penalty fee of IDR 2,688,000,000.00. In this study, it is proposed to determine the production target of body hull by the company’s production capacity which is 3 units/month. Further, EOQ multi-item single supplier and Goyal Algorithm were used to improving the bullet-resistant steel ordering policy. The results of both methods are the same optimal quantity and ordering frequency of all bullet-resistant steel. After making improvements to the production planning, it was found that there is no delay in the delivery of the final product to avoid the incurrence of penalty costs. Based on the current policy, the total cost is IDR 8,071,747,995.24, while the proposed policy is IDR 5,536,209,739.78 which means that there is a savings of IDR 2,535,538,255.46. \nAbstrak. PT P adalah BUMN yang bergerak sebagai produsen produk Alutsista TNI yang setiap tahun memproduksi Panser Anoa 6x6 berdasarkan kontrak yang disepakati. Kesepakatan tersebut dijadikan acuan untuk menentukan target produksi body hull (salah satu komponen Panser Anoa 6x6) yang juga mempengaruhi kebijakan pemesanan baja tahan peluru sebagai bahan baku body hull di setiap periode yang diimpor dari Australia. Kedatangan baja tersebut sering terlambat hingga menyebabkan proses produksi terhambat dan pada akhirnya menyebabkan keterlambatan pengiriman produk akhir kepada konsumen. Berdasarkan data, pada tahun 2019 terjadi keterlambatan pengiriman Anoa 6x6 selama 8 hari yang menimbulkan biaya penalti sebesar Rp 2.688.000.000,00. Dalam penelitian ini, diusulkan penentuan target produksi body hull didasarkan pada kapasitas produksi yang dimiliki yaitu 3 unit/bulan. Selanjutnya, metode EOQ multi-item single supplier dan Algoritma Goyal digunakan untuk memperbaiki kebijakan pemesanan baja tahan peluru. Berdasarkan hasil perhitungan kedua metode tersebut diperoleh jumlah dan frekuensi pemesanan optimal yang sama untuk semua jenis baja tahan peluru. Setelah dilakukan perbaikan perencanaan produksi, didapatkan tidak ada lagi keterlambatan pengiriman produk akhir, sehingga tidak ada biaya penalti yang harus dikeluarkan. Total biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan saat ini adalah Rp 8.071.747.995,24, sedangkan berdasarkan kebijakan usulan adalah Rp 5.536.209.739,78 yang berarti terdapat penghematan sebesar Rp 2.535.538.255,46.","PeriodicalId":276819,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknik Industri","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Perencanaan Produksi dan Persediaan untuk Mengurangi Keterlambatan dan Biaya Penalti\",\"authors\":\"Fathiya Izzatunnisaa, Endang Prasetyaningsih\",\"doi\":\"10.29313/jrti.v2i2.1250\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. PT P is a state-owned enterprise that engages as a producer of TNI defense equipment products which annually produces Panser Anoa 6x6 under an agreed contract. That agreement is used as a referral to determine the body hull production target that affects the policy of ordering bullet-resistant steel as the raw material of the body hull for each period that imported from Australia. Its arrival is often delayed and causes delivery delays in the production process and delivery of the final product to the customer. According to the data in 2019, there was a delay in delivery of Anoa 6x6 for 8 days which resulted in a penalty fee of IDR 2,688,000,000.00. In this study, it is proposed to determine the production target of body hull by the company’s production capacity which is 3 units/month. Further, EOQ multi-item single supplier and Goyal Algorithm were used to improving the bullet-resistant steel ordering policy. The results of both methods are the same optimal quantity and ordering frequency of all bullet-resistant steel. After making improvements to the production planning, it was found that there is no delay in the delivery of the final product to avoid the incurrence of penalty costs. Based on the current policy, the total cost is IDR 8,071,747,995.24, while the proposed policy is IDR 5,536,209,739.78 which means that there is a savings of IDR 2,535,538,255.46. \\nAbstrak. PT P adalah BUMN yang bergerak sebagai produsen produk Alutsista TNI yang setiap tahun memproduksi Panser Anoa 6x6 berdasarkan kontrak yang disepakati. Kesepakatan tersebut dijadikan acuan untuk menentukan target produksi body hull (salah satu komponen Panser Anoa 6x6) yang juga mempengaruhi kebijakan pemesanan baja tahan peluru sebagai bahan baku body hull di setiap periode yang diimpor dari Australia. Kedatangan baja tersebut sering terlambat hingga menyebabkan proses produksi terhambat dan pada akhirnya menyebabkan keterlambatan pengiriman produk akhir kepada konsumen. Berdasarkan data, pada tahun 2019 terjadi keterlambatan pengiriman Anoa 6x6 selama 8 hari yang menimbulkan biaya penalti sebesar Rp 2.688.000.000,00. Dalam penelitian ini, diusulkan penentuan target produksi body hull didasarkan pada kapasitas produksi yang dimiliki yaitu 3 unit/bulan. Selanjutnya, metode EOQ multi-item single supplier dan Algoritma Goyal digunakan untuk memperbaiki kebijakan pemesanan baja tahan peluru. Berdasarkan hasil perhitungan kedua metode tersebut diperoleh jumlah dan frekuensi pemesanan optimal yang sama untuk semua jenis baja tahan peluru. Setelah dilakukan perbaikan perencanaan produksi, didapatkan tidak ada lagi keterlambatan pengiriman produk akhir, sehingga tidak ada biaya penalti yang harus dikeluarkan. Total biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan saat ini adalah Rp 8.071.747.995,24, sedangkan berdasarkan kebijakan usulan adalah Rp 5.536.209.739,78 yang berarti terdapat penghematan sebesar Rp 2.535.538.255,46.\",\"PeriodicalId\":276819,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Teknik Industri\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Teknik Industri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/jrti.v2i2.1250\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Teknik Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/jrti.v2i2.1250","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要PT P是一家国有企业,作为TNI国防设备产品的生产商,根据协议合同每年生产Panser Anoa 6x6。该协议作为确定车体生产目标的参考,影响了从澳大利亚进口的每个时期车体原材料的防弹钢订购政策。它的到达经常被延迟,并导致生产过程和最终产品交付给客户的交付延迟。根据2019年的数据,Anoa 6x6的交货延迟了8天,导致罚款2,688,000,000.00印尼盾。在本研究中,提出以公司的生产能力为3台/月确定车身外壳的生产目标。在此基础上,利用EOQ多项目单供应商和Goyal算法对防弹钢订货策略进行了改进。结果表明,两种方法均具有相同的抗弹丸钢最优订货数量和订货频率。在对生产计划进行改进后,发现最终产品没有延迟交货,避免了罚款成本的发生。根据目前的保单,总费用为8,071,747,995.24印尼盾,而拟议的保单为5,536,209,739.78印尼盾,这意味着可以节省2,535,538,255.46印尼盾。Abstrak。PT P adalah humn yang bergerak sebagai生产产品Alutsista TNI yang seppap tahun memproducksi panserana 6x6 berdasarkan kontrak yang disepakati。Kesepakatan tersebut dijadikan acuan untuk menentukan目标产品(salah satu komponen Panser Anoa 6x6) yang juga mempengaruhi kebijakan pemesanan baja tahan peluru sebagai bahan baku车身船体di seap周期yang diimpor dari Australia。Kedatangan baja tersebut sering terlambat hinga menyebabkan produksi terhambat danada akhirnya menyebabkan keterlambatan pengiriman produk akhir kepaada konsumen。Berdasarkan数据,pada tahun 2019 terjadi keterlambatan pengiriman Anoa 6x6 selama 8 hari yang menmenbulkan biaya处罚sebesar 2,688,000.00万卢比。Dalam penelitian ini, diusulkan penentuan目标产品,身体外壳didasarkan帕达kapasitas产品,阳dimiliki yitu 3单位/bulan。Selanjutnya,方法EOQ多项目单供应商算法Goyal digunakan untuk memperbaiki kebijakan pemesanan baja tahan peluru。Berdasarkan hasil perhitungan kedua方法,但diperoleh jumlah dan frekuensi pemesanan最优yang sama untuk semua jenis baja tahan peluru。Setelah dilakukan perbaikan perencananproducksi, didapatkan tidak ada lagi keterlambatan pengiriman produck akhir, sehinga tidak ada biaya penalti yang harus dikeluarkan。Total biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan saat ini adalah Rp 8.071.747.995,24, sedangkan berdasarkan kebijakan usulan adalah Rp 5.536.209.739,78, yang berarti terdapat penghematan sebesar Rp 2.535.538.255,46。
Perencanaan Produksi dan Persediaan untuk Mengurangi Keterlambatan dan Biaya Penalti
Abstract. PT P is a state-owned enterprise that engages as a producer of TNI defense equipment products which annually produces Panser Anoa 6x6 under an agreed contract. That agreement is used as a referral to determine the body hull production target that affects the policy of ordering bullet-resistant steel as the raw material of the body hull for each period that imported from Australia. Its arrival is often delayed and causes delivery delays in the production process and delivery of the final product to the customer. According to the data in 2019, there was a delay in delivery of Anoa 6x6 for 8 days which resulted in a penalty fee of IDR 2,688,000,000.00. In this study, it is proposed to determine the production target of body hull by the company’s production capacity which is 3 units/month. Further, EOQ multi-item single supplier and Goyal Algorithm were used to improving the bullet-resistant steel ordering policy. The results of both methods are the same optimal quantity and ordering frequency of all bullet-resistant steel. After making improvements to the production planning, it was found that there is no delay in the delivery of the final product to avoid the incurrence of penalty costs. Based on the current policy, the total cost is IDR 8,071,747,995.24, while the proposed policy is IDR 5,536,209,739.78 which means that there is a savings of IDR 2,535,538,255.46.
Abstrak. PT P adalah BUMN yang bergerak sebagai produsen produk Alutsista TNI yang setiap tahun memproduksi Panser Anoa 6x6 berdasarkan kontrak yang disepakati. Kesepakatan tersebut dijadikan acuan untuk menentukan target produksi body hull (salah satu komponen Panser Anoa 6x6) yang juga mempengaruhi kebijakan pemesanan baja tahan peluru sebagai bahan baku body hull di setiap periode yang diimpor dari Australia. Kedatangan baja tersebut sering terlambat hingga menyebabkan proses produksi terhambat dan pada akhirnya menyebabkan keterlambatan pengiriman produk akhir kepada konsumen. Berdasarkan data, pada tahun 2019 terjadi keterlambatan pengiriman Anoa 6x6 selama 8 hari yang menimbulkan biaya penalti sebesar Rp 2.688.000.000,00. Dalam penelitian ini, diusulkan penentuan target produksi body hull didasarkan pada kapasitas produksi yang dimiliki yaitu 3 unit/bulan. Selanjutnya, metode EOQ multi-item single supplier dan Algoritma Goyal digunakan untuk memperbaiki kebijakan pemesanan baja tahan peluru. Berdasarkan hasil perhitungan kedua metode tersebut diperoleh jumlah dan frekuensi pemesanan optimal yang sama untuk semua jenis baja tahan peluru. Setelah dilakukan perbaikan perencanaan produksi, didapatkan tidak ada lagi keterlambatan pengiriman produk akhir, sehingga tidak ada biaya penalti yang harus dikeluarkan. Total biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan saat ini adalah Rp 8.071.747.995,24, sedangkan berdasarkan kebijakan usulan adalah Rp 5.536.209.739,78 yang berarti terdapat penghematan sebesar Rp 2.535.538.255,46.