{"title":"在印度尼西亚,助产士对产前服务的预测需求模型","authors":"Evindiyah Prita Dewi, Yuyun Umniyatun","doi":"10.22236/arkesmas.v3i1.2518","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyediaan pelayanan antenatal yang berkualitas dan terdistribusi dengan baikakan menurunkan kematianibu selama menjalani kehamilannya. Perencanaan kebutuhan bidansangat penting untuk memenuhikebutuhan masyarakat akan pelayanan antenatal. Penelitian ini merupakan penelitian operasionaluntukmendapatkan model matematika dari model proyeksi kebutuhan bidan untuk pelayanan antenatal 2007 –2020. Data primer yang digunakan adalah lamanya waktu pemberian pelayanan antenatal oleh bidan kepadasatu orang ibu hamil pada setiap kali kunjungannya yang diambil dengan menggunakan formulir worksampling di dua Puskesmas Kecamatan di Kabupaten Sumedang tahun 2018.Hasil penelitian menunjukanrata-rata lamanya waktu bidan untuk memberikan pelayanan antenatal adalah 26,3 menit untuk setiapkunjungan. Total waktu yang dibutuhkan oleh bidan untuk memberikan Paket Pelayanan Antenatal untuksatu orang ibu hamil adalah 147 menit. Persentase Waktu Kerja Efektif (WKE) Bidan terhadap Pelayananantenatal adalah 0,21%. Angka pertumbuhan rata-rata jumlah ibu hamil dari tahun 2017 sampai 2020adalah -0,007. Artinya jumlah ibu hamil dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.Pada tahun 2020,diperkirakan jumlah proyeksi ibu hamil adalah 5.218.028 jiwa.Model matematika yang didapatkan adalah0,0021 WKE x [∑ ibu hamil thn 2017 (1 + (- 0,007)n]. Kesimpulan penelitian ini jumlah suplai/produksi bidanperlu diturunkan.Pemerintah harus mengontrol jumlah bidan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan.","PeriodicalId":321010,"journal":{"name":"ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat)","volume":"26 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Model Proyeksi Kebutuhan Bidan untuk Pelayanan Antenatal di Indonesia\",\"authors\":\"Evindiyah Prita Dewi, Yuyun Umniyatun\",\"doi\":\"10.22236/arkesmas.v3i1.2518\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyediaan pelayanan antenatal yang berkualitas dan terdistribusi dengan baikakan menurunkan kematianibu selama menjalani kehamilannya. Perencanaan kebutuhan bidansangat penting untuk memenuhikebutuhan masyarakat akan pelayanan antenatal. Penelitian ini merupakan penelitian operasionaluntukmendapatkan model matematika dari model proyeksi kebutuhan bidan untuk pelayanan antenatal 2007 –2020. Data primer yang digunakan adalah lamanya waktu pemberian pelayanan antenatal oleh bidan kepadasatu orang ibu hamil pada setiap kali kunjungannya yang diambil dengan menggunakan formulir worksampling di dua Puskesmas Kecamatan di Kabupaten Sumedang tahun 2018.Hasil penelitian menunjukanrata-rata lamanya waktu bidan untuk memberikan pelayanan antenatal adalah 26,3 menit untuk setiapkunjungan. Total waktu yang dibutuhkan oleh bidan untuk memberikan Paket Pelayanan Antenatal untuksatu orang ibu hamil adalah 147 menit. Persentase Waktu Kerja Efektif (WKE) Bidan terhadap Pelayananantenatal adalah 0,21%. Angka pertumbuhan rata-rata jumlah ibu hamil dari tahun 2017 sampai 2020adalah -0,007. Artinya jumlah ibu hamil dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.Pada tahun 2020,diperkirakan jumlah proyeksi ibu hamil adalah 5.218.028 jiwa.Model matematika yang didapatkan adalah0,0021 WKE x [∑ ibu hamil thn 2017 (1 + (- 0,007)n]. Kesimpulan penelitian ini jumlah suplai/produksi bidanperlu diturunkan.Pemerintah harus mengontrol jumlah bidan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan.\",\"PeriodicalId\":321010,\"journal\":{\"name\":\"ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat)\",\"volume\":\"26 2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22236/arkesmas.v3i1.2518\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/arkesmas.v3i1.2518","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Model Proyeksi Kebutuhan Bidan untuk Pelayanan Antenatal di Indonesia
Penyediaan pelayanan antenatal yang berkualitas dan terdistribusi dengan baikakan menurunkan kematianibu selama menjalani kehamilannya. Perencanaan kebutuhan bidansangat penting untuk memenuhikebutuhan masyarakat akan pelayanan antenatal. Penelitian ini merupakan penelitian operasionaluntukmendapatkan model matematika dari model proyeksi kebutuhan bidan untuk pelayanan antenatal 2007 –2020. Data primer yang digunakan adalah lamanya waktu pemberian pelayanan antenatal oleh bidan kepadasatu orang ibu hamil pada setiap kali kunjungannya yang diambil dengan menggunakan formulir worksampling di dua Puskesmas Kecamatan di Kabupaten Sumedang tahun 2018.Hasil penelitian menunjukanrata-rata lamanya waktu bidan untuk memberikan pelayanan antenatal adalah 26,3 menit untuk setiapkunjungan. Total waktu yang dibutuhkan oleh bidan untuk memberikan Paket Pelayanan Antenatal untuksatu orang ibu hamil adalah 147 menit. Persentase Waktu Kerja Efektif (WKE) Bidan terhadap Pelayananantenatal adalah 0,21%. Angka pertumbuhan rata-rata jumlah ibu hamil dari tahun 2017 sampai 2020adalah -0,007. Artinya jumlah ibu hamil dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.Pada tahun 2020,diperkirakan jumlah proyeksi ibu hamil adalah 5.218.028 jiwa.Model matematika yang didapatkan adalah0,0021 WKE x [∑ ibu hamil thn 2017 (1 + (- 0,007)n]. Kesimpulan penelitian ini jumlah suplai/produksi bidanperlu diturunkan.Pemerintah harus mengontrol jumlah bidan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan.