全国甘蔗生产总值神经网络的典型神经网络

Aziz Kustiyo, M. Mukhlis, Aries Suharso
{"title":"全国甘蔗生产总值神经网络的典型神经网络","authors":"Aziz Kustiyo, M. Mukhlis, Aries Suharso","doi":"10.51211/biict.v9i1.1744","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Produksi tebu di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yang mengakibatkan variabilitas yang tinggi dari variabel-variabel yang mempengaruhi produksi tebu nasional. Di samping itu, tidak mudah untuk mendapatkan data-data tersebut dalam waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu peramalan produksi tebu nasional berdasarkan variabel-variabel tersebut sangat sulit dilakukan.  Sebagai solusi dari masalah tersebut, maka peramalan produksi tebu nasional dilakukan berdasarkan data historisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model recurrent neural networks (RNN) untuk peramalan produksi tebu nasional berdasarkan data historisnya. Data yang digunakan adalah data produksi tebu nasional dari tahun 1967 sampai dengan tahun 2019 dalam satuan ton. Sebagai data latih digunakan data tahun 1967 sampai dengan tahun 2006 dan sisanya dipakai sebagai data uji. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh panjang deret waktu dan ukuran batch terhadap kinerja model RNN dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model RNN dengan panjang deret waktu 4 dan ukuran batch 16 menghasilkan nilai mean absolut percentage error (MAPE) sebesar 9.0% dengan nilai korelasi 0.77. Secara umum, model RNN yang dibangun mampu menangkap pola produksi tebu nasional dengan tingkat kesalahan yang masih dapat ditoleransi. \n  \nKata kunci: deret waktu, peramalan, produksi tebu, recurrent neural networks \n  \nAbstract: Sugarcane production in Indonesia is spread over several regions. This condition results in high variability of the variables that affect national sugarcane production. In addition, it is not easy to obtain these data over a long period. As a result, it is very difficult to forecast the production of national sugarcane based on the influencing variables. Therefore, the forecasting was based on historical data of the national sugarcane production. This study aims to develop a recurrent neural networks (RNN) model for forecasting national sugarcane production based on historical data. The data used is national sugarcane production data from 1967 to 2019 in tons. As training data, data from 1967 to 2006 were used and the rest was used as test data. In this study, an experiment was conducted to determine the effect of time series length and batch size on the performance of the RNN model with three replications. The results showed that the RNN model with a time series length of 4 and a batch size of 16 produced a mean absolute percentage error (MAPE) of 9.0% with a correlation value of 0.77. In general, the RNN model is able to capture the national sugarcane production pattern with a tolerable error rate. \n  \nKeywords: forecasting, recurrent neural networks, sugarcane production, time series","PeriodicalId":324936,"journal":{"name":"BINA INSANI ICT JOURNAL","volume":"14 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Model Recurent Neural Network untuk Peramalan Produksi Tebu Nasional\",\"authors\":\"Aziz Kustiyo, M. Mukhlis, Aries Suharso\",\"doi\":\"10.51211/biict.v9i1.1744\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Produksi tebu di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yang mengakibatkan variabilitas yang tinggi dari variabel-variabel yang mempengaruhi produksi tebu nasional. Di samping itu, tidak mudah untuk mendapatkan data-data tersebut dalam waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu peramalan produksi tebu nasional berdasarkan variabel-variabel tersebut sangat sulit dilakukan.  Sebagai solusi dari masalah tersebut, maka peramalan produksi tebu nasional dilakukan berdasarkan data historisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model recurrent neural networks (RNN) untuk peramalan produksi tebu nasional berdasarkan data historisnya. Data yang digunakan adalah data produksi tebu nasional dari tahun 1967 sampai dengan tahun 2019 dalam satuan ton. Sebagai data latih digunakan data tahun 1967 sampai dengan tahun 2006 dan sisanya dipakai sebagai data uji. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh panjang deret waktu dan ukuran batch terhadap kinerja model RNN dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model RNN dengan panjang deret waktu 4 dan ukuran batch 16 menghasilkan nilai mean absolut percentage error (MAPE) sebesar 9.0% dengan nilai korelasi 0.77. Secara umum, model RNN yang dibangun mampu menangkap pola produksi tebu nasional dengan tingkat kesalahan yang masih dapat ditoleransi. \\n  \\nKata kunci: deret waktu, peramalan, produksi tebu, recurrent neural networks \\n  \\nAbstract: Sugarcane production in Indonesia is spread over several regions. This condition results in high variability of the variables that affect national sugarcane production. In addition, it is not easy to obtain these data over a long period. As a result, it is very difficult to forecast the production of national sugarcane based on the influencing variables. Therefore, the forecasting was based on historical data of the national sugarcane production. This study aims to develop a recurrent neural networks (RNN) model for forecasting national sugarcane production based on historical data. The data used is national sugarcane production data from 1967 to 2019 in tons. As training data, data from 1967 to 2006 were used and the rest was used as test data. In this study, an experiment was conducted to determine the effect of time series length and batch size on the performance of the RNN model with three replications. The results showed that the RNN model with a time series length of 4 and a batch size of 16 produced a mean absolute percentage error (MAPE) of 9.0% with a correlation value of 0.77. In general, the RNN model is able to capture the national sugarcane production pattern with a tolerable error rate. \\n  \\nKeywords: forecasting, recurrent neural networks, sugarcane production, time series\",\"PeriodicalId\":324936,\"journal\":{\"name\":\"BINA INSANI ICT JOURNAL\",\"volume\":\"14 5\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"BINA INSANI ICT JOURNAL\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51211/biict.v9i1.1744\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BINA INSANI ICT JOURNAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51211/biict.v9i1.1744","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要:印度尼西亚的甘蔗生产分散在几个地区,导致影响国家甘蔗生产的变量的可变性。此外,在足够长的时间内得到这些数据是不容易的。因此,根据这些变量来预测甘蔗的国家生产是非常困难的。作为解决这个问题的方法,全国甘蔗生产的销售是基于其历史数据进行的。本研究旨在开发基于其历史数据的国家甘蔗生产的神经网络(RNN)模型。使用的数据是1967年至2019年的国家甘蔗生产数据。培训数据使用于1967年至2006年,其余的用于测试数据。本研究是为了确定时间线和批量尺寸对RNN模型性能的影响,并进行了三次重复。研究表明,RNN模型的时间长度为4次,批次大小为16次,其绝对平均值为9.0%,相关性为0.77。总的来说,建立的RNN模型已经能够捕捉到全国甘蔗生产的可控水平,这些水平仍然可以忍受。关键词:时间序列、相位化、甘蔗生产、神经网络抽象:印尼的糖糖生产分散在几个区域。这种情况正在国家糖产量的可变性中繁殖。此外,要延长这些数据并不容易。就目前而言,国家糖糖产量的生产取决于受到影响的变量,这是非常困难的。因此,预测是基于国家糖糖生产的历史数据。这项研究旨在培养一种基于历史数据的国家糖糖生产模型。使用的数据是国家糖糖生产的数据,从1967年到2019年不等。在培训数据中,从1967年到2006年的数据被使用,其余的被用作数据测试。在这项研究中,一项实验受理确定结果表明,RNN模型的时代排名第四,生产的16个批次表示绝对偏差(MAPE)为9.0%,成绩为0.77。在一般情况下,RNN模型可能会以一个可控的利率捕获国家糖糖生产模式。预览,神经网络回路,糖糖生产,时间系列
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Model Recurent Neural Network untuk Peramalan Produksi Tebu Nasional
Abstrak: Produksi tebu di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yang mengakibatkan variabilitas yang tinggi dari variabel-variabel yang mempengaruhi produksi tebu nasional. Di samping itu, tidak mudah untuk mendapatkan data-data tersebut dalam waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu peramalan produksi tebu nasional berdasarkan variabel-variabel tersebut sangat sulit dilakukan.  Sebagai solusi dari masalah tersebut, maka peramalan produksi tebu nasional dilakukan berdasarkan data historisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model recurrent neural networks (RNN) untuk peramalan produksi tebu nasional berdasarkan data historisnya. Data yang digunakan adalah data produksi tebu nasional dari tahun 1967 sampai dengan tahun 2019 dalam satuan ton. Sebagai data latih digunakan data tahun 1967 sampai dengan tahun 2006 dan sisanya dipakai sebagai data uji. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh panjang deret waktu dan ukuran batch terhadap kinerja model RNN dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model RNN dengan panjang deret waktu 4 dan ukuran batch 16 menghasilkan nilai mean absolut percentage error (MAPE) sebesar 9.0% dengan nilai korelasi 0.77. Secara umum, model RNN yang dibangun mampu menangkap pola produksi tebu nasional dengan tingkat kesalahan yang masih dapat ditoleransi.   Kata kunci: deret waktu, peramalan, produksi tebu, recurrent neural networks   Abstract: Sugarcane production in Indonesia is spread over several regions. This condition results in high variability of the variables that affect national sugarcane production. In addition, it is not easy to obtain these data over a long period. As a result, it is very difficult to forecast the production of national sugarcane based on the influencing variables. Therefore, the forecasting was based on historical data of the national sugarcane production. This study aims to develop a recurrent neural networks (RNN) model for forecasting national sugarcane production based on historical data. The data used is national sugarcane production data from 1967 to 2019 in tons. As training data, data from 1967 to 2006 were used and the rest was used as test data. In this study, an experiment was conducted to determine the effect of time series length and batch size on the performance of the RNN model with three replications. The results showed that the RNN model with a time series length of 4 and a batch size of 16 produced a mean absolute percentage error (MAPE) of 9.0% with a correlation value of 0.77. In general, the RNN model is able to capture the national sugarcane production pattern with a tolerable error rate.   Keywords: forecasting, recurrent neural networks, sugarcane production, time series
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信