{"title":"石城萨贝雷霍村液体有机肥料培养师","authors":"M. I. Hudha","doi":"10.31315/dlppm.v3i1.6706","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Sumberejo terletak di kaki Bukit Banyak dan sebelah utara dari Balaikota Among Tani yang terdiri dari tiga dusun antara lain Dusun Krajan, Dusun Sumbersari dan Dusun Sumberejo. Desa Sumberejo memiliki potensi di bidang pertanian. Untuk mewadahi kegiatan para petani dibentuklah Kelompok Tani “Barokah”. Perkembangan teknologi dan pupuk yang digunakan di bidang pertanian semakin meningkat sehingga penggunaan pupuk kimia semakin sulit dihindari. Hal ini lama kelamaan akan mempunyai dampak yang serius terutama unsur hara tanah. Selain itu, hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah limbah pertanian berupa sayuran dan limbah keju (whey) yang dihasilkan dari aktivitas industri pembuatan keju. Limbah keju (whey) umumnya dibuang begitu saja di sungai dan dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap, selain itu juga akan memicu pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan pembuatan bioaktivator alami ini adalah memanfaatkan limbah sayuran dan whey sebagai alternatif sumber mikroba dalam pembuatan bioaktivator dan memberikan informasi pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pupuk organik cair dari limbah pertanian dengan menggunakan bioaktivator yang diproduksi secara mandiri.. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah menyajikan materi kemudian melakukan praktik langsung untuk membuat bioaktivator alami. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan dan proses yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan","PeriodicalId":207560,"journal":{"name":"Dharma LPPM","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PELATIHAN PEMBUATAN BIOAKTIVATOR PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KEJU (Whey) DI DESA SUMBEREJO KOTA BATU\",\"authors\":\"M. I. Hudha\",\"doi\":\"10.31315/dlppm.v3i1.6706\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa Sumberejo terletak di kaki Bukit Banyak dan sebelah utara dari Balaikota Among Tani yang terdiri dari tiga dusun antara lain Dusun Krajan, Dusun Sumbersari dan Dusun Sumberejo. Desa Sumberejo memiliki potensi di bidang pertanian. Untuk mewadahi kegiatan para petani dibentuklah Kelompok Tani “Barokah”. Perkembangan teknologi dan pupuk yang digunakan di bidang pertanian semakin meningkat sehingga penggunaan pupuk kimia semakin sulit dihindari. Hal ini lama kelamaan akan mempunyai dampak yang serius terutama unsur hara tanah. Selain itu, hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah limbah pertanian berupa sayuran dan limbah keju (whey) yang dihasilkan dari aktivitas industri pembuatan keju. Limbah keju (whey) umumnya dibuang begitu saja di sungai dan dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap, selain itu juga akan memicu pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan pembuatan bioaktivator alami ini adalah memanfaatkan limbah sayuran dan whey sebagai alternatif sumber mikroba dalam pembuatan bioaktivator dan memberikan informasi pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pupuk organik cair dari limbah pertanian dengan menggunakan bioaktivator yang diproduksi secara mandiri.. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah menyajikan materi kemudian melakukan praktik langsung untuk membuat bioaktivator alami. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan dan proses yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan\",\"PeriodicalId\":207560,\"journal\":{\"name\":\"Dharma LPPM\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Dharma LPPM\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i1.6706\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dharma LPPM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i1.6706","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PELATIHAN PEMBUATAN BIOAKTIVATOR PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KEJU (Whey) DI DESA SUMBEREJO KOTA BATU
Desa Sumberejo terletak di kaki Bukit Banyak dan sebelah utara dari Balaikota Among Tani yang terdiri dari tiga dusun antara lain Dusun Krajan, Dusun Sumbersari dan Dusun Sumberejo. Desa Sumberejo memiliki potensi di bidang pertanian. Untuk mewadahi kegiatan para petani dibentuklah Kelompok Tani “Barokah”. Perkembangan teknologi dan pupuk yang digunakan di bidang pertanian semakin meningkat sehingga penggunaan pupuk kimia semakin sulit dihindari. Hal ini lama kelamaan akan mempunyai dampak yang serius terutama unsur hara tanah. Selain itu, hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah limbah pertanian berupa sayuran dan limbah keju (whey) yang dihasilkan dari aktivitas industri pembuatan keju. Limbah keju (whey) umumnya dibuang begitu saja di sungai dan dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap, selain itu juga akan memicu pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan pembuatan bioaktivator alami ini adalah memanfaatkan limbah sayuran dan whey sebagai alternatif sumber mikroba dalam pembuatan bioaktivator dan memberikan informasi pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pupuk organik cair dari limbah pertanian dengan menggunakan bioaktivator yang diproduksi secara mandiri.. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah menyajikan materi kemudian melakukan praktik langsung untuk membuat bioaktivator alami. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan dan proses yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan