{"title":"假设Nembot是当地Paser视角的智慧","authors":"Taufiqurrahman Taufiqurrahman","doi":"10.18860/J-FSH.V10I1.6606","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"‘Urf had emerged since being in the amid of Indonesian society long before Islam came, including the tradition of nembot penganu . This article aims to describe the process of carrying out the nembot penganu tradition in the traditional marriage of Paser tribe and to analyze the tradition of nembot penganu in perspective ‘urf . This research is empirical research with a qualitative approach. The results of this study indicate that the tradition of nembot penganu is a submission of various objects and money to prospective brides before the contract. The procession of the tradition is divided into saheeh urf and fasid urf . Submission of symbolic objects such as beras kuning, pandanus leaves and betel leaves including saheeh urf because it does not contain an element of polytheism. The procession of scattering beras kuning and coins includes as the fasid urf because it is over-attitude. Determination of nominal cash in the submission is considered as urf saheeh if it agrees with the willingness of men, and adjusts their abilities. Conversely, it becomes fasid urf if determined by the prospective bride's family and does not adjust the ability of the prospective bridegroom. ‘Urf telah muncul sejak ditengah-tengah masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam datang, termasuk di dalamnya tradisi nembot penganu. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi nembot penganu dalam perkawinan adat Suku Paser dan menganalisis tradisi nembot penganu dalam perspektif ‘urf . Penelitian ini termasuk dalam penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa tradisi nembot penganu merupakan pemberian benda dan uang kepada calon mempelai perempuan sebelum akad. Prosesi dari tradisi tersebut terbagi dalam ‘urf shahih dan ‘urf fasid. Penyerahan benda-benda simbolis seperti beras kuning, daun pandan, dan sirih termasuk ‘urf shahih karena tidak mengandung unsur kemusyrikan. Prosesi penghamburan beras kuning dan uang logam termasuk ‘urf fasid karena bersifat sikap berlebih-lebihan. Penentuan nominal uang seserahan menjadi ‘urf shahih jika atas kerelaan pihak laki-laki, dan menyesuaikan kemampuanya. Sebaliknya, hal tersebut menjadi ‘urf fasid apabila ditentukan oleh keluarga calon mempelai perempuan dan tidak menyesuaikan kemampuan calon mempelai laki-laki.","PeriodicalId":253542,"journal":{"name":"Journal de Jure","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Nembot Penganu Sebagai Kearifan Lokal Suku Paser Perspektif ‘Urf\",\"authors\":\"Taufiqurrahman Taufiqurrahman\",\"doi\":\"10.18860/J-FSH.V10I1.6606\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"‘Urf had emerged since being in the amid of Indonesian society long before Islam came, including the tradition of nembot penganu . This article aims to describe the process of carrying out the nembot penganu tradition in the traditional marriage of Paser tribe and to analyze the tradition of nembot penganu in perspective ‘urf . This research is empirical research with a qualitative approach. The results of this study indicate that the tradition of nembot penganu is a submission of various objects and money to prospective brides before the contract. The procession of the tradition is divided into saheeh urf and fasid urf . Submission of symbolic objects such as beras kuning, pandanus leaves and betel leaves including saheeh urf because it does not contain an element of polytheism. The procession of scattering beras kuning and coins includes as the fasid urf because it is over-attitude. Determination of nominal cash in the submission is considered as urf saheeh if it agrees with the willingness of men, and adjusts their abilities. Conversely, it becomes fasid urf if determined by the prospective bride's family and does not adjust the ability of the prospective bridegroom. ‘Urf telah muncul sejak ditengah-tengah masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam datang, termasuk di dalamnya tradisi nembot penganu. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi nembot penganu dalam perkawinan adat Suku Paser dan menganalisis tradisi nembot penganu dalam perspektif ‘urf . Penelitian ini termasuk dalam penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa tradisi nembot penganu merupakan pemberian benda dan uang kepada calon mempelai perempuan sebelum akad. Prosesi dari tradisi tersebut terbagi dalam ‘urf shahih dan ‘urf fasid. Penyerahan benda-benda simbolis seperti beras kuning, daun pandan, dan sirih termasuk ‘urf shahih karena tidak mengandung unsur kemusyrikan. Prosesi penghamburan beras kuning dan uang logam termasuk ‘urf fasid karena bersifat sikap berlebih-lebihan. Penentuan nominal uang seserahan menjadi ‘urf shahih jika atas kerelaan pihak laki-laki, dan menyesuaikan kemampuanya. Sebaliknya, hal tersebut menjadi ‘urf fasid apabila ditentukan oleh keluarga calon mempelai perempuan dan tidak menyesuaikan kemampuan calon mempelai laki-laki.\",\"PeriodicalId\":253542,\"journal\":{\"name\":\"Journal de Jure\",\"volume\":\"106 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal de Jure\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/J-FSH.V10I1.6606\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal de Jure","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/J-FSH.V10I1.6606","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
早在伊斯兰教出现之前,乌尔夫就已经出现在印尼社会的中间,包括nembot penganu的传统。本文旨在描述巴色族传统婚姻中nembot penganu传统的实施过程,并从urf的角度对nembot penganu传统进行分析。本研究采用定性方法进行实证研究。这项研究的结果表明,nembot penganu的传统是在签订合同之前向准新娘提交各种物品和金钱。传统的游行分为沙希游行和时尚游行。提交符号对象,如荷兰花,香豆叶和槟榔叶,包括沙希夫,因为它不包含一个多神的元素。抛撒铜钱和硬币的队伍被称为“时髦的队伍”,因为这是一种过度的态度。如果符合男性的意愿,并调整了他们的能力,则认为提交的名义现金的确定是不合理的。相反,如果由准新娘的家庭决定,而不调整准新郎的能力,它就会变得时髦起来。印尼的伊斯兰教大唐,印尼的伊斯兰教大唐,印尼的伊斯兰教大唐。Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan提出pelaksanaan trade is nembot penganu dalam perkawinan和Suku Paser dan menganalis trade is nembot penganu dalam perspetif。Penelitian ini termasuk dalam Penelitian imperiis dengan pendekatan quality。哈西尔卡吉尼menunjukkan bahwa tradisi nembot penganu merupakan pemberian bendan danang kepada calon menunjukkan permpuan sebelum akad。传统的传统是简单的,但是传统的传统是简单的,传统的传统是简单的。Penyerahan benda-benda象征着独立的民族,如古宁、丹斯里赫、丹斯里赫、丹斯里赫、丹斯里赫、丹斯里安、丹斯里安、丹斯里安、丹斯里安、丹斯里安、丹斯里安。彭汉buran教授说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Penentuan名义上的wangseserahan menjadi ' urf shahih jika atas kerelaan pihak laki-laki,但menyesuaikan kemampuanya。Sebaliknya, haltersebut menjadi ' s urffasid apabila ditentukan oleh keluarga calon mempelai perempuan dan tidak menyesuaikan kemampuan calon mempelai laki-laki。
Nembot Penganu Sebagai Kearifan Lokal Suku Paser Perspektif ‘Urf
‘Urf had emerged since being in the amid of Indonesian society long before Islam came, including the tradition of nembot penganu . This article aims to describe the process of carrying out the nembot penganu tradition in the traditional marriage of Paser tribe and to analyze the tradition of nembot penganu in perspective ‘urf . This research is empirical research with a qualitative approach. The results of this study indicate that the tradition of nembot penganu is a submission of various objects and money to prospective brides before the contract. The procession of the tradition is divided into saheeh urf and fasid urf . Submission of symbolic objects such as beras kuning, pandanus leaves and betel leaves including saheeh urf because it does not contain an element of polytheism. The procession of scattering beras kuning and coins includes as the fasid urf because it is over-attitude. Determination of nominal cash in the submission is considered as urf saheeh if it agrees with the willingness of men, and adjusts their abilities. Conversely, it becomes fasid urf if determined by the prospective bride's family and does not adjust the ability of the prospective bridegroom. ‘Urf telah muncul sejak ditengah-tengah masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam datang, termasuk di dalamnya tradisi nembot penganu. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi nembot penganu dalam perkawinan adat Suku Paser dan menganalisis tradisi nembot penganu dalam perspektif ‘urf . Penelitian ini termasuk dalam penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa tradisi nembot penganu merupakan pemberian benda dan uang kepada calon mempelai perempuan sebelum akad. Prosesi dari tradisi tersebut terbagi dalam ‘urf shahih dan ‘urf fasid. Penyerahan benda-benda simbolis seperti beras kuning, daun pandan, dan sirih termasuk ‘urf shahih karena tidak mengandung unsur kemusyrikan. Prosesi penghamburan beras kuning dan uang logam termasuk ‘urf fasid karena bersifat sikap berlebih-lebihan. Penentuan nominal uang seserahan menjadi ‘urf shahih jika atas kerelaan pihak laki-laki, dan menyesuaikan kemampuanya. Sebaliknya, hal tersebut menjadi ‘urf fasid apabila ditentukan oleh keluarga calon mempelai perempuan dan tidak menyesuaikan kemampuan calon mempelai laki-laki.