Alfani Restu Hilah, Ir. Henk Subekti, Dipl. Eng., M.E.
{"title":"分析ULUMBU X PLTP井产量下降的速度","authors":"Alfani Restu Hilah, Ir. Henk Subekti, Dipl. Eng., M.E.","doi":"10.53026/sntem.v2i1.812","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menganalisa penurunan laju produksi pada suatu sumur panas bumi sangat penting dilakukan demi memecahkan masalah dan keberlansungan hidup, apalagi pada sumur panas bumi tersebut tidak mempunyai sumur injeksi. Laju penurunan produksi suatu lapangan panas bumi dapat ditentukan setelah lapangan tersebut dioperasikan. Lapangan panas bumi Ulumbu adalah lapangan panas bumi vapour dominated yang telah beroperasi sejak tahun 2011-2022 dengan kapasitas sebesar 4 x 2.5 MW dari 1 sumur. Secara umum, penurunan produksi pada lapangan panas bumi adalah hal yang alamiah terjadi. Penurunan produksi ini dapat terjadi akibat faktor reservoir (reservoir problem), faktor lubang sumur (mechanical problems), atau pun faktor operasi. Semakin menurunnya produktivitas berakibat pada kemampuan pembangkit listrik. Pada lapangan panas bumi Ulumbu telah terjadi penurunan laju produksi dari tahun 2015-2020. Sehingga kemampuan pembangkit listrik menjadi menurun dan menyebabkan pengoperasian dari 4 x 2,5 MW menjadi 3 x 2,5 MW dengan penurun laju produksi sebesar 19,905 ton/hour, dan WHP sebesar 13,191 barg. Dan setelah dianalisa menggunakan data hasil pengukuran Multi Finger Caliper (MFC56C), pada pengukuran ini ditemukan permasalahan korosif dengan kadar 25% (cukup). Tidak ada permasalahan fatal pada sumur produksi yang berakibat pada penurunan laju produksi.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"127 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISA PENURUNAN LAJU PRODUKSI PADA SUMUR X PLTP ULUMBU\",\"authors\":\"Alfani Restu Hilah, Ir. Henk Subekti, Dipl. Eng., M.E.\",\"doi\":\"10.53026/sntem.v2i1.812\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Menganalisa penurunan laju produksi pada suatu sumur panas bumi sangat penting dilakukan demi memecahkan masalah dan keberlansungan hidup, apalagi pada sumur panas bumi tersebut tidak mempunyai sumur injeksi. Laju penurunan produksi suatu lapangan panas bumi dapat ditentukan setelah lapangan tersebut dioperasikan. Lapangan panas bumi Ulumbu adalah lapangan panas bumi vapour dominated yang telah beroperasi sejak tahun 2011-2022 dengan kapasitas sebesar 4 x 2.5 MW dari 1 sumur. Secara umum, penurunan produksi pada lapangan panas bumi adalah hal yang alamiah terjadi. Penurunan produksi ini dapat terjadi akibat faktor reservoir (reservoir problem), faktor lubang sumur (mechanical problems), atau pun faktor operasi. Semakin menurunnya produktivitas berakibat pada kemampuan pembangkit listrik. Pada lapangan panas bumi Ulumbu telah terjadi penurunan laju produksi dari tahun 2015-2020. Sehingga kemampuan pembangkit listrik menjadi menurun dan menyebabkan pengoperasian dari 4 x 2,5 MW menjadi 3 x 2,5 MW dengan penurun laju produksi sebesar 19,905 ton/hour, dan WHP sebesar 13,191 barg. Dan setelah dianalisa menggunakan data hasil pengukuran Multi Finger Caliper (MFC56C), pada pengukuran ini ditemukan permasalahan korosif dengan kadar 25% (cukup). Tidak ada permasalahan fatal pada sumur produksi yang berakibat pada penurunan laju produksi.\",\"PeriodicalId\":154831,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral\",\"volume\":\"127 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.812\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.812","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISA PENURUNAN LAJU PRODUKSI PADA SUMUR X PLTP ULUMBU
Menganalisa penurunan laju produksi pada suatu sumur panas bumi sangat penting dilakukan demi memecahkan masalah dan keberlansungan hidup, apalagi pada sumur panas bumi tersebut tidak mempunyai sumur injeksi. Laju penurunan produksi suatu lapangan panas bumi dapat ditentukan setelah lapangan tersebut dioperasikan. Lapangan panas bumi Ulumbu adalah lapangan panas bumi vapour dominated yang telah beroperasi sejak tahun 2011-2022 dengan kapasitas sebesar 4 x 2.5 MW dari 1 sumur. Secara umum, penurunan produksi pada lapangan panas bumi adalah hal yang alamiah terjadi. Penurunan produksi ini dapat terjadi akibat faktor reservoir (reservoir problem), faktor lubang sumur (mechanical problems), atau pun faktor operasi. Semakin menurunnya produktivitas berakibat pada kemampuan pembangkit listrik. Pada lapangan panas bumi Ulumbu telah terjadi penurunan laju produksi dari tahun 2015-2020. Sehingga kemampuan pembangkit listrik menjadi menurun dan menyebabkan pengoperasian dari 4 x 2,5 MW menjadi 3 x 2,5 MW dengan penurun laju produksi sebesar 19,905 ton/hour, dan WHP sebesar 13,191 barg. Dan setelah dianalisa menggunakan data hasil pengukuran Multi Finger Caliper (MFC56C), pada pengukuran ini ditemukan permasalahan korosif dengan kadar 25% (cukup). Tidak ada permasalahan fatal pada sumur produksi yang berakibat pada penurunan laju produksi.