N. Ndaong, Novianty Ndun, F. U. Datta, A. Detha, Nancy Foeh
{"title":"饲喂辣木和马奶益生元对牛血红蛋白水平的影响","authors":"N. Ndaong, Novianty Ndun, F. U. Datta, A. Detha, Nancy Foeh","doi":"10.35508/JKV.V9I2.4371","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada sapi onggole muda yang diberi Moringa oleifera dan susu prebiotik. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor pedet Sumba Ongole umur 5-7 bulan dengan berat badan ± 130 kg. Penelitian diawali dengan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan berupa persiapan kandang individu, pembuatan tepung kelor, pembuatan rumput amunisi, pembuatan konsentrat, pembuatan susu, penyiapan prebiotik, adaptasi hewan. Perlakuan pedet dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (KK), kelompok perlakuan 1 (KP1), kelompok perlakuan 2 (KP2). Kelompok kontrol diberi makan rumput kering amonia, konsentrat, susu sedangkan kelompok perlakuan 1 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, susu, prebiotik, dan kelompok perlakuan 2 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, tepung kelor. Pada setiap penarikan diambil ± 3 mL darah kemudian dimasukkan ke dalam tabung Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA) dan masing-masing tabung diberi label sesuai kode sampel. Hasil penelitian menunjukkan pedet pada kelompok kontrol memiliki kisaran nilai Hb 7,7-11,8 g/dl, sedangkan kelompok yang diberi susu prebiotik memiliki kisaran nilai Hb 8,8 hingga 11,4 g/dl. Kelompok yang diberi pakan Moringa oleifera memiliki kisaran nilai Hb 8,8-14,4 g/dl. Hasil tersebut menunjukkan nilai hemoglobin dari ketiga kelompok perlakuan berada dalam kisaran normal nilai hemoglobin sapi yaitu 9,1-15,7 g/dl namun terjadi peningkatan hemoglobin pada kelompok perlakuan yang diberikan susu prebiotik dan kelor. Pakan kelor yang ditambahkan ke KP2 menghasilkan Hb yang lebih tinggi dibandingkan dengan KP1 dan KK. Nilai Hb yang lebih tinggi diduga karena kandungan protein yang tinggi pada tanaman kelor yaitu 27% sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak.","PeriodicalId":349647,"journal":{"name":"JURNAL KAJIAN VETERINER","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STUDY OF HEMOGLOBIN LEVELS CATTLE FED Moringa oleifera AND PREBIOTIC FROM MARE’S MILK\",\"authors\":\"N. Ndaong, Novianty Ndun, F. U. Datta, A. Detha, Nancy Foeh\",\"doi\":\"10.35508/JKV.V9I2.4371\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada sapi onggole muda yang diberi Moringa oleifera dan susu prebiotik. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor pedet Sumba Ongole umur 5-7 bulan dengan berat badan ± 130 kg. Penelitian diawali dengan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan berupa persiapan kandang individu, pembuatan tepung kelor, pembuatan rumput amunisi, pembuatan konsentrat, pembuatan susu, penyiapan prebiotik, adaptasi hewan. Perlakuan pedet dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (KK), kelompok perlakuan 1 (KP1), kelompok perlakuan 2 (KP2). Kelompok kontrol diberi makan rumput kering amonia, konsentrat, susu sedangkan kelompok perlakuan 1 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, susu, prebiotik, dan kelompok perlakuan 2 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, tepung kelor. Pada setiap penarikan diambil ± 3 mL darah kemudian dimasukkan ke dalam tabung Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA) dan masing-masing tabung diberi label sesuai kode sampel. Hasil penelitian menunjukkan pedet pada kelompok kontrol memiliki kisaran nilai Hb 7,7-11,8 g/dl, sedangkan kelompok yang diberi susu prebiotik memiliki kisaran nilai Hb 8,8 hingga 11,4 g/dl. Kelompok yang diberi pakan Moringa oleifera memiliki kisaran nilai Hb 8,8-14,4 g/dl. Hasil tersebut menunjukkan nilai hemoglobin dari ketiga kelompok perlakuan berada dalam kisaran normal nilai hemoglobin sapi yaitu 9,1-15,7 g/dl namun terjadi peningkatan hemoglobin pada kelompok perlakuan yang diberikan susu prebiotik dan kelor. Pakan kelor yang ditambahkan ke KP2 menghasilkan Hb yang lebih tinggi dibandingkan dengan KP1 dan KK. Nilai Hb yang lebih tinggi diduga karena kandungan protein yang tinggi pada tanaman kelor yaitu 27% sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak.\",\"PeriodicalId\":349647,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL KAJIAN VETERINER\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL KAJIAN VETERINER\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35508/JKV.V9I2.4371\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KAJIAN VETERINER","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35508/JKV.V9I2.4371","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
STUDY OF HEMOGLOBIN LEVELS CATTLE FED Moringa oleifera AND PREBIOTIC FROM MARE’S MILK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada sapi onggole muda yang diberi Moringa oleifera dan susu prebiotik. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor pedet Sumba Ongole umur 5-7 bulan dengan berat badan ± 130 kg. Penelitian diawali dengan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan berupa persiapan kandang individu, pembuatan tepung kelor, pembuatan rumput amunisi, pembuatan konsentrat, pembuatan susu, penyiapan prebiotik, adaptasi hewan. Perlakuan pedet dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (KK), kelompok perlakuan 1 (KP1), kelompok perlakuan 2 (KP2). Kelompok kontrol diberi makan rumput kering amonia, konsentrat, susu sedangkan kelompok perlakuan 1 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, susu, prebiotik, dan kelompok perlakuan 2 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, tepung kelor. Pada setiap penarikan diambil ± 3 mL darah kemudian dimasukkan ke dalam tabung Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA) dan masing-masing tabung diberi label sesuai kode sampel. Hasil penelitian menunjukkan pedet pada kelompok kontrol memiliki kisaran nilai Hb 7,7-11,8 g/dl, sedangkan kelompok yang diberi susu prebiotik memiliki kisaran nilai Hb 8,8 hingga 11,4 g/dl. Kelompok yang diberi pakan Moringa oleifera memiliki kisaran nilai Hb 8,8-14,4 g/dl. Hasil tersebut menunjukkan nilai hemoglobin dari ketiga kelompok perlakuan berada dalam kisaran normal nilai hemoglobin sapi yaitu 9,1-15,7 g/dl namun terjadi peningkatan hemoglobin pada kelompok perlakuan yang diberikan susu prebiotik dan kelor. Pakan kelor yang ditambahkan ke KP2 menghasilkan Hb yang lebih tinggi dibandingkan dengan KP1 dan KK. Nilai Hb yang lebih tinggi diduga karena kandungan protein yang tinggi pada tanaman kelor yaitu 27% sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak.