{"title":"从基督教信仰的角度来看待巴塔克习俗","authors":"Hieronymus Poltak Manalu","doi":"10.57069/haggadah.v1i1.7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The gospel is preached in the midst of a world full of cultural customs and dealing with the cultural customs of a community or tribes. In the meeting of the gospel and custom, specifically with elements of cultural customs, consisting of: religious systems and religious ceremonies, systems and community organizations, language systems, arts systems, etc. Adat is very important in a society, especially in Batak society. Before Christianity entered the land of the Batak, adat was the highest law and the most recognized rule. But after Christianity entered the Batak land, the view of the meaning of \"adat\" shifted. Some even think that adat does not need to be maintained anymore, because it is considered a pagan culture or hasipelebeguon. Thus, departing from the explanation above, the writer wants to explain the attitude of Christianity to the Batak cultural customs from the perspective of the Christian faith.Injil diberitakan ditengah-tengah dunia yang penuh dengan adat kebudayaan serta berhadapan dengan adat kebudayaan suatu masyarakat atau suku-suku. Dalam pertemuan injil dan adat tersebut, secara khusus adalah dengan unsur-unsur adat kebudayaan, terdiri dari: Sistem relegius dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi masyarakat, sistem bahasa, sistem kesenian, dsb. Adat merupakan hal yang sangat penting dalam suatu masyarakat, apalagi di dalam masyarakat Batak. Sebelum kekristenan memasuki tanah Batak, adatlah yang menjadi hukum sekaligus aturan paling tinggi diakui. Tetapi setelah kekristenan memasuki tanah Batak, pandangan tehadap makna “adat” mengalami pergeseran. Bahkan ada yang beranggapan bahwa adat tidak perlu lagi dipelihara, sebab dianggap budaya kafir atau hasipelebeguon. Dengan demikian, berangkat dari pemaparan di atas penulis ingin memaparkan mengenai sikap kekristenan terhadap adat kebudayaan Batak dari perspektif iman kristen.","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Adat Batak Ditinjau dari Perspektif Iman Kristen\",\"authors\":\"Hieronymus Poltak Manalu\",\"doi\":\"10.57069/haggadah.v1i1.7\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The gospel is preached in the midst of a world full of cultural customs and dealing with the cultural customs of a community or tribes. In the meeting of the gospel and custom, specifically with elements of cultural customs, consisting of: religious systems and religious ceremonies, systems and community organizations, language systems, arts systems, etc. Adat is very important in a society, especially in Batak society. Before Christianity entered the land of the Batak, adat was the highest law and the most recognized rule. But after Christianity entered the Batak land, the view of the meaning of \\\"adat\\\" shifted. Some even think that adat does not need to be maintained anymore, because it is considered a pagan culture or hasipelebeguon. Thus, departing from the explanation above, the writer wants to explain the attitude of Christianity to the Batak cultural customs from the perspective of the Christian faith.Injil diberitakan ditengah-tengah dunia yang penuh dengan adat kebudayaan serta berhadapan dengan adat kebudayaan suatu masyarakat atau suku-suku. Dalam pertemuan injil dan adat tersebut, secara khusus adalah dengan unsur-unsur adat kebudayaan, terdiri dari: Sistem relegius dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi masyarakat, sistem bahasa, sistem kesenian, dsb. Adat merupakan hal yang sangat penting dalam suatu masyarakat, apalagi di dalam masyarakat Batak. Sebelum kekristenan memasuki tanah Batak, adatlah yang menjadi hukum sekaligus aturan paling tinggi diakui. Tetapi setelah kekristenan memasuki tanah Batak, pandangan tehadap makna “adat” mengalami pergeseran. Bahkan ada yang beranggapan bahwa adat tidak perlu lagi dipelihara, sebab dianggap budaya kafir atau hasipelebeguon. Dengan demikian, berangkat dari pemaparan di atas penulis ingin memaparkan mengenai sikap kekristenan terhadap adat kebudayaan Batak dari perspektif iman kristen.\",\"PeriodicalId\":402977,\"journal\":{\"name\":\"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.57069/haggadah.v1i1.7\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v1i1.7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
福音是在一个充满文化习俗的世界中传播的,涉及一个社区或部落的文化习俗。在福音与习俗的相遇中,具体地说带有文化习俗的元素,包括:宗教制度与宗教仪式、宗教制度与社区组织、语言制度、艺术制度等。Adat在一个社会中是非常重要的,尤其是在巴塔克社会。在基督教进入巴塔克人的土地之前,adat是最高的法律和最受认可的规则。但在基督教进入巴塔克土地后,“adat”的含义发生了变化。有些人甚至认为adat不再需要保留,因为它被认为是一种异教文化或haspleelebeguon。因此,笔者想在上述解释的基础上,从基督教信仰的角度来解释基督教对巴塔克文化习俗的态度。Injil diberitakan ditengah-tengah dunih yang penuh dengan adat kebudayaan serta berhadapan dengan adat kebudayaan suatu masyarakat atau suku-suku。系统的宗教信仰,系统的宗教信仰,系统的宗教信仰,系统的宗教信仰,系统的宗教信仰,系统的宗教信仰,系统的宗教信仰,系统的宗教信仰。Adat merupakan hal yang sangat penting dalam suatu masyarakat, apalagi di dalam masyarakat Batak。我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。Tetapi setelah kekristan memasuki tanah Batak, pandangan tehadap makna " adat " mengalami pergeseran。Bahkan ada yang beranggapan bahwa adat tidak perlu lagi dipelihara, sebab dianggap budaya kafir atau hasipelebeguon。登根德米吉安,berangkat dari pemaparan,他的数据是,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度。
The gospel is preached in the midst of a world full of cultural customs and dealing with the cultural customs of a community or tribes. In the meeting of the gospel and custom, specifically with elements of cultural customs, consisting of: religious systems and religious ceremonies, systems and community organizations, language systems, arts systems, etc. Adat is very important in a society, especially in Batak society. Before Christianity entered the land of the Batak, adat was the highest law and the most recognized rule. But after Christianity entered the Batak land, the view of the meaning of "adat" shifted. Some even think that adat does not need to be maintained anymore, because it is considered a pagan culture or hasipelebeguon. Thus, departing from the explanation above, the writer wants to explain the attitude of Christianity to the Batak cultural customs from the perspective of the Christian faith.Injil diberitakan ditengah-tengah dunia yang penuh dengan adat kebudayaan serta berhadapan dengan adat kebudayaan suatu masyarakat atau suku-suku. Dalam pertemuan injil dan adat tersebut, secara khusus adalah dengan unsur-unsur adat kebudayaan, terdiri dari: Sistem relegius dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi masyarakat, sistem bahasa, sistem kesenian, dsb. Adat merupakan hal yang sangat penting dalam suatu masyarakat, apalagi di dalam masyarakat Batak. Sebelum kekristenan memasuki tanah Batak, adatlah yang menjadi hukum sekaligus aturan paling tinggi diakui. Tetapi setelah kekristenan memasuki tanah Batak, pandangan tehadap makna “adat” mengalami pergeseran. Bahkan ada yang beranggapan bahwa adat tidak perlu lagi dipelihara, sebab dianggap budaya kafir atau hasipelebeguon. Dengan demikian, berangkat dari pemaparan di atas penulis ingin memaparkan mengenai sikap kekristenan terhadap adat kebudayaan Batak dari perspektif iman kristen.