在安邦冲突后教育中实现地方智慧bi的价值

Anju Nofarof Hasudungan, S. Sariyatun, S. Sutiyah
{"title":"在安邦冲突后教育中实现地方智慧bi的价值","authors":"Anju Nofarof Hasudungan, S. Sariyatun, S. Sutiyah","doi":"10.17977/um033v2i22019p179","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak : Collective memory masyarakat Ambon Maluku terhadap konflik yang terjadi tahun 1999-2003 telah menyadarkan bahwa nilai local wisdom Pela Gandong yang dimiliki ratusan tahun lamanya sangat penting dipertahankan. Bahkan, mengoptimalkan fungsinya guna mempertahankan rekonsiliasi konflik Ambon Maluku yang telah tercapai. Masyarakat Ambon Maluku mendefinisikan Pela Gandong sebagai model persahabatan, sistem persaudaraan, atau sistem persekutuan yang di kembangkan antar seluruh penduduk asli dari dua negeri atau lebih bahkan sebelum kedatangan kolonial. Saat konflik Ambon terjadi Pela Gandong menjadi bagian dari resolusi konflik. Dewasa ini, masyarakat Ambon Maluku telah memperluas fungsi Pela Gandong diberbagai bidang termasuk pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana implementasi nilai local wisdom Pela Gandong dalam pendidikan. Penelitian dilakukan pada Januari 2018 di SMPN 9 Ambon dengan 98 % siswanya beragama Kristen/Katolik dan SMPN 4 Salahutu Liang beragama 100 % Islam. Guna mendapatkan jawaban peneliti, dipergunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui metode studi kepustakaan, wawancara, dan observasi-partisipatoris. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa implementasi nilai-nilai multikultural Pela Gandong dapat terlaksana dengan baik dalam institusi pendidikan formal. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i22019p179","PeriodicalId":413901,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implementasi Nilai Local Wisdom Pela Gandong dalam Pendidikan Pasca Rekonsiliasi Konflik Ambon\",\"authors\":\"Anju Nofarof Hasudungan, S. Sariyatun, S. Sutiyah\",\"doi\":\"10.17977/um033v2i22019p179\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak : Collective memory masyarakat Ambon Maluku terhadap konflik yang terjadi tahun 1999-2003 telah menyadarkan bahwa nilai local wisdom Pela Gandong yang dimiliki ratusan tahun lamanya sangat penting dipertahankan. Bahkan, mengoptimalkan fungsinya guna mempertahankan rekonsiliasi konflik Ambon Maluku yang telah tercapai. Masyarakat Ambon Maluku mendefinisikan Pela Gandong sebagai model persahabatan, sistem persaudaraan, atau sistem persekutuan yang di kembangkan antar seluruh penduduk asli dari dua negeri atau lebih bahkan sebelum kedatangan kolonial. Saat konflik Ambon terjadi Pela Gandong menjadi bagian dari resolusi konflik. Dewasa ini, masyarakat Ambon Maluku telah memperluas fungsi Pela Gandong diberbagai bidang termasuk pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana implementasi nilai local wisdom Pela Gandong dalam pendidikan. Penelitian dilakukan pada Januari 2018 di SMPN 9 Ambon dengan 98 % siswanya beragama Kristen/Katolik dan SMPN 4 Salahutu Liang beragama 100 % Islam. Guna mendapatkan jawaban peneliti, dipergunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui metode studi kepustakaan, wawancara, dan observasi-partisipatoris. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa implementasi nilai-nilai multikultural Pela Gandong dapat terlaksana dengan baik dalam institusi pendidikan formal. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i22019p179\",\"PeriodicalId\":413901,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um033v2i22019p179\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um033v2i22019p179","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

抽象:1999-2003年发生冲突的集体记忆让我感到羞耻,这让我意识到,拥有数百年的地方智慧比拉的价值是维持下去的关键。事实上,它正在优化其功能,以维护已经实现的Ambon害羞冲突和解。Ambon马鲁库人将比拉洞社区定义为友谊、兄弟会制度或圣餐制度的典范,该体系甚至在殖民到来之前就在两个或两个以上的土著国家之间发展起来。安邦冲突的爆发是解决冲突的一部分。今天,马鲁库安邦邦社区在包括教育在内的各个领域扩大了柱廊的作用。本研究旨在揭示地方智慧彩虹在教育中的价值是如何实现的。该研究于2018年1月在SMPN 9 Ambon进行,其学生中98%是基督徒/天主教徒,而SMPN 4 sala图西族梁是100%的伊斯兰教徒。为了得到研究人员的答案,使用描述性质的研究方法。通过研究文献、采访和党派观察来收集数据。研究结果表明,在正规教育机构中实现多元文化的重点是很好的。DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i22019p179
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Implementasi Nilai Local Wisdom Pela Gandong dalam Pendidikan Pasca Rekonsiliasi Konflik Ambon
Abstrak : Collective memory masyarakat Ambon Maluku terhadap konflik yang terjadi tahun 1999-2003 telah menyadarkan bahwa nilai local wisdom Pela Gandong yang dimiliki ratusan tahun lamanya sangat penting dipertahankan. Bahkan, mengoptimalkan fungsinya guna mempertahankan rekonsiliasi konflik Ambon Maluku yang telah tercapai. Masyarakat Ambon Maluku mendefinisikan Pela Gandong sebagai model persahabatan, sistem persaudaraan, atau sistem persekutuan yang di kembangkan antar seluruh penduduk asli dari dua negeri atau lebih bahkan sebelum kedatangan kolonial. Saat konflik Ambon terjadi Pela Gandong menjadi bagian dari resolusi konflik. Dewasa ini, masyarakat Ambon Maluku telah memperluas fungsi Pela Gandong diberbagai bidang termasuk pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana implementasi nilai local wisdom Pela Gandong dalam pendidikan. Penelitian dilakukan pada Januari 2018 di SMPN 9 Ambon dengan 98 % siswanya beragama Kristen/Katolik dan SMPN 4 Salahutu Liang beragama 100 % Islam. Guna mendapatkan jawaban peneliti, dipergunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui metode studi kepustakaan, wawancara, dan observasi-partisipatoris. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa implementasi nilai-nilai multikultural Pela Gandong dapat terlaksana dengan baik dalam institusi pendidikan formal. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i22019p179
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信