{"title":"在PORANG微植物(Amorphophallus muelleri Blume)和TALAS BENENG (Xanthosoma unmenas K.Koch)中增加了调节剂","authors":"Nur Fitriyah, M. Wahyudi","doi":"10.33061/innofarm.v24i2.7402","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \n \nTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penambahan Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT) pada pertumbuhan tunas dan perakaran stek mikro kulit umbi tanaman porang (Amorphophallus muelleri blume) dan talas beneng (Xanthosoma undipes k.koch). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 8 perlakuan : Z1 = umbi porang tanpa ZPT, Z2= umbi porang + Auksin 1,5 ml/L, Z3= umbi porang +Thidiazuron 1 ppm, Z4= umbi porang +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, Z5 = umbi talas beneng tanpa ZPT, Z6= umbi talas beneng + Auksin 1,5 ml/L, Z7= umbi talas beneng +Thidiazuron 1 ppm, Z8= umbi talas beneng +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, masing-masing perlakuan di ulang 10 kali. Data dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan apabila perlakuan yang memiliki sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji BNT 5%. Penambahan zat pengatur tumbuh auksin, thidiazuron dan kombinasinya keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase stek tumbuh, tinggi bibit, jumlah daun, panjang dan jumlah akar. Selain pengaruh dari ZPT eksogen, kemampuan tumbuh dalam perbanyakan vegetatif juga di pengaruh oleh jenis dan ukuran bahan tanam serta adanya titik tumbuh pada stek. Stek tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) dari kulit umbi mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih tinggi jika dibandingkan stek dari tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume). \n \n \n \n","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA STEK MIKRO TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DAN TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K.Koch)\",\"authors\":\"Nur Fitriyah, M. Wahyudi\",\"doi\":\"10.33061/innofarm.v24i2.7402\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"\\n \\n \\n \\nTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penambahan Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT) pada pertumbuhan tunas dan perakaran stek mikro kulit umbi tanaman porang (Amorphophallus muelleri blume) dan talas beneng (Xanthosoma undipes k.koch). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 8 perlakuan : Z1 = umbi porang tanpa ZPT, Z2= umbi porang + Auksin 1,5 ml/L, Z3= umbi porang +Thidiazuron 1 ppm, Z4= umbi porang +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, Z5 = umbi talas beneng tanpa ZPT, Z6= umbi talas beneng + Auksin 1,5 ml/L, Z7= umbi talas beneng +Thidiazuron 1 ppm, Z8= umbi talas beneng +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, masing-masing perlakuan di ulang 10 kali. Data dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan apabila perlakuan yang memiliki sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji BNT 5%. Penambahan zat pengatur tumbuh auksin, thidiazuron dan kombinasinya keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase stek tumbuh, tinggi bibit, jumlah daun, panjang dan jumlah akar. Selain pengaruh dari ZPT eksogen, kemampuan tumbuh dalam perbanyakan vegetatif juga di pengaruh oleh jenis dan ukuran bahan tanam serta adanya titik tumbuh pada stek. Stek tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) dari kulit umbi mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih tinggi jika dibandingkan stek dari tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume). \\n \\n \\n \\n\",\"PeriodicalId\":270530,\"journal\":{\"name\":\"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7402\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7402","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本研究的目的是确定porang、根茎微柄根茎(Amorphophallus muelleri blume)和talas beneng (Xanthosoma unmedis k.koch)生长中的苯酚(ZPT)的有效性。设计完整的(财富)在这项研究中使用随机8:Z1 =块茎porang待遇没有ZPT, Z2 =块茎porang +生长素1.5 ml / L, Z3 =块茎porang Thidiazuron + 1, Z4 mtc =块茎porang Thidiazuron生长素1.5 ml / L + 1、芋头,Z5 =块茎beneng没有ZPT, mtc Z6 + =、芋头块茎beneng生长素1.5 ml / L, Z7 =块茎芋头beneng + Thidiazuron 1、芋头,Z8 =块茎beneng mtc生长素1.5 ml / L + 1 Thidiazuron mtc待遇,每个人都在重复10次。分析数据的方法是,在95%的存活率上使用“样本”(ANOVA)进行分析,然后使用BNT 5%进行进一步分析。生长中的青素、硫祖龙和它们的组合对stek的生长、种子的高度、叶子的数量、根的长度和数量有明显的影响。除了外来ZPT的影响外,植物繁殖的能力还受到植物材料种类和大小以及stek的生长点的影响。块茎茎植物的根茎比porang植物(Amorphophallus muelleri Blume)的根茎再生能力更高。
PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA STEK MIKRO TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DAN TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K.Koch)
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penambahan Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT) pada pertumbuhan tunas dan perakaran stek mikro kulit umbi tanaman porang (Amorphophallus muelleri blume) dan talas beneng (Xanthosoma undipes k.koch). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 8 perlakuan : Z1 = umbi porang tanpa ZPT, Z2= umbi porang + Auksin 1,5 ml/L, Z3= umbi porang +Thidiazuron 1 ppm, Z4= umbi porang +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, Z5 = umbi talas beneng tanpa ZPT, Z6= umbi talas beneng + Auksin 1,5 ml/L, Z7= umbi talas beneng +Thidiazuron 1 ppm, Z8= umbi talas beneng +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, masing-masing perlakuan di ulang 10 kali. Data dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan apabila perlakuan yang memiliki sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji BNT 5%. Penambahan zat pengatur tumbuh auksin, thidiazuron dan kombinasinya keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase stek tumbuh, tinggi bibit, jumlah daun, panjang dan jumlah akar. Selain pengaruh dari ZPT eksogen, kemampuan tumbuh dalam perbanyakan vegetatif juga di pengaruh oleh jenis dan ukuran bahan tanam serta adanya titik tumbuh pada stek. Stek tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) dari kulit umbi mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih tinggi jika dibandingkan stek dari tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume).