{"title":"PERBANDINGAN KEBOCORAN MIKRO PADA PENGISIAN SALURAN AKAR DENGAN TEKNIK SINGLE CONE DAN TEKNIK GUTTA-PERCHA THERMOPLASTIK MENGGUNAKAN SEALER BERBAHAN DASAR RESIN","authors":"Hasthiono Ff, M. Aryanto","doi":"10.35990/mk.se.pit.x.p34-43","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Obturasi yang hermetis dalam arah tiga dimensi dan lengkap dengan koronal dan apikal seal adalah salah satu tujuan yang penting dari perawatan saluran akar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kebocoran mikro pada pengisian saluran akar dengan teknik single cone dan teknik gutta-percha thermoplastik menggunakan sealer berbahan dasar resin. Penelitian ini menggunakan 32 gigi premolar pertama mandibular. Gigi tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri atas 16 gigi. Kedua kelompok dilakukan preparasi saluran akar dengan teknik crown down (rotary protaper instrument). Kelompok 1 diobturasi dengan teknik single cone dan kelompok 2 diobturasi dengan teknik gutta-percha thermoplastik, setelah obturasi selesai, semua gigi disimpan dalam inkubator (37oC, 24 jam). Seluruh permukaan gigi dilapisi dengan cat kuku sebanyak dua lapis kecuali 1 mm pada bagian apikal, dan direndam dalam laurutan biru metilen selama 7 hari. Setelah itu cat kuku dibersihkan, sampel didekalsifikasi, dehidrasi dan gigi dibelah dalam arah longitudinal. Penetrasi warna dievaluasi menggunakan mikroskop stereo dengan pembesaran 40x dan diberi skor 0-1. Data dianalisis dengan uji chi-square (P <0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebocoran mikro apikal pada pengisian saluran akar dengan teknik gutta-percha thermoplastik menggunakan sealer berbahan dasar resin menunjukkan kebocoran apikal terkecil. Obturasi dengan teknik gutta-percha thermoplastik lebih efektif dan baik untuk pengisian saluran akar.","PeriodicalId":126979,"journal":{"name":"EDISI PIT X KG 2018","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EDISI PIT X KG 2018","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.se.pit.x.p34-43","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERBANDINGAN KEBOCORAN MIKRO PADA PENGISIAN SALURAN AKAR DENGAN TEKNIK SINGLE CONE DAN TEKNIK GUTTA-PERCHA THERMOPLASTIK MENGGUNAKAN SEALER BERBAHAN DASAR RESIN
Obturasi yang hermetis dalam arah tiga dimensi dan lengkap dengan koronal dan apikal seal adalah salah satu tujuan yang penting dari perawatan saluran akar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kebocoran mikro pada pengisian saluran akar dengan teknik single cone dan teknik gutta-percha thermoplastik menggunakan sealer berbahan dasar resin. Penelitian ini menggunakan 32 gigi premolar pertama mandibular. Gigi tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri atas 16 gigi. Kedua kelompok dilakukan preparasi saluran akar dengan teknik crown down (rotary protaper instrument). Kelompok 1 diobturasi dengan teknik single cone dan kelompok 2 diobturasi dengan teknik gutta-percha thermoplastik, setelah obturasi selesai, semua gigi disimpan dalam inkubator (37oC, 24 jam). Seluruh permukaan gigi dilapisi dengan cat kuku sebanyak dua lapis kecuali 1 mm pada bagian apikal, dan direndam dalam laurutan biru metilen selama 7 hari. Setelah itu cat kuku dibersihkan, sampel didekalsifikasi, dehidrasi dan gigi dibelah dalam arah longitudinal. Penetrasi warna dievaluasi menggunakan mikroskop stereo dengan pembesaran 40x dan diberi skor 0-1. Data dianalisis dengan uji chi-square (P <0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebocoran mikro apikal pada pengisian saluran akar dengan teknik gutta-percha thermoplastik menggunakan sealer berbahan dasar resin menunjukkan kebocoran apikal terkecil. Obturasi dengan teknik gutta-percha thermoplastik lebih efektif dan baik untuk pengisian saluran akar.