Salman Abdul Muthalib, Furqan Furqan, Oka Ridayani
{"title":"Pemahaman Masyarakat Gampong Lapang Kabupaten Aceh Barat terhadap Qada dan Fidiah Puasa dalam Al-Qur’an","authors":"Salman Abdul Muthalib, Furqan Furqan, Oka Ridayani","doi":"10.22373/tafse.v7i2.13006","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fasting qada (substitute) and fidiah is an obligation for people who do not fast. Terms, causes, and mechanisms for qada and fidiah have been formulated by scholars based on the Qur'an and hadith. To be accepted by Allah, one must understand and practice religious teachings correctly according to the provisions. In reality, it was found that the practice of qada and fidiah fasting in the Gampong Lapang community was different from the formulation of the ulama. This study will look at the Gampong Lapang community's understanding of qada and fidiah in the Koran and the mechanisms for their daily practice. The results of the study show that a small proportion of people have correctly understood qada, fasting, and fidiah according to the explanation of the scholars and the meaning of letters Al-Baqarah 184 and 185. While most of them are mistaken in understanding the meaning and procedures for its implementation. In their understanding, only the elderly and sick people are given relief, the fidiah applies to parents only, and all sick and traveling people may not fast because there is a fidiah. Qada will be doubled if the year has passed. There is also an understanding that only men have to double the number of days that must be Qada if the year has passed.Abstrak: Puasa qada (pengganti) dan fidiah adalah kewajiban bagi orang yang tidak berpuasa. Syarat, sebab dan mekanisme qada dan fidiah telah rumuskan ulama berdasarkan Al-Qur’an, hadis. Seseorang harus memahami dan mengamalkan dengan benar sesuai ketentuan agar praktik ajaran agama diterima Allah. Realita dalam masyarakat, ditemukan praktik puasa qada dan fidiah dalam masyarakat Gampong Lapang berbeda dengan rumusan para ulama. Kajian ini akan melihat pemahaman masyarakat Gampong Lapang terhadap qada dan fidiah dalam Al-Qur'an dan mekanisme pengamalannya sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil masyarakat telah memahami qada puasa dan fidiah dengan benar sesuai dengan penjelasan ulama dan makna surat Al-Baqarah 184 dan 185. Sementara sebagian besar keliru dalam memahami makna dan tata cara pelaksanaannya, mereka memahami bahwa hanya orang tua dan orang sakit yang diberikan keringanan, fidiah berlaku untuk orang tua saja, semua orang sakit dan bepergian boleh tidak berpuasa karena ada fidiah. Qada akan berlipat ganda jika tahun telah berlalu, ada juga yang memahami bahwa hanya laki-laki yang harus melipatgandakan jumlah hari yang diqada jika tahun telah berlalu.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"1 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v7i2.13006","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
斋戒qada(替代)和fiddiah是不斋戒的人的义务。学者们根据《古兰经》和圣训制定了qada和fidiah的术语、原因和机制。要被安拉接受,就必须按照规定正确地理解和实践宗教教义。实际上,人们发现,甘榜拉邦社区的卡达和菲迪亚斋戒的做法与乌拉玛的规定不同。本研究将着眼于甘榜拉邦社区对《古兰经》中“卡达”和“菲迪雅”的理解,以及他们日常实践的机制。研究结果显示,根据学者的解释和字母Al-Baqarah 184和185的含义,一小部分人正确理解了qada、斋戒和fidiah。然而,他们中的大多数人在理解其实施的意义和程序方面是错误的。在他们的理解中,只有老人和生病的人才能得到救济,洁底亚只适用于父母,所有生病和旅行的人都不能因为有洁底亚而禁食。如果一年过去了,基地组织的规模将翻倍。还有一种理解是,如果一年过去了,只有男人必须将卡达的天数加倍。摘要:彭甘地(penggananti)丹菲迪亚(fidiah adalah) kewajiban bagi orang yang tidak berpuasa。伊斯兰教,伊斯兰教,伊斯兰教,伊斯兰教。这是神的旨意,是神的旨意,是神的旨意。真爱,真爱,真爱,真爱,真爱,真爱,真爱。《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》:《古兰经》Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil masyarakat telah mahahai qada puasa danfidiah dengan benar sesuai dengan penjelasan ulama dan makna surat Al-Baqarah 184丹185。Sementara sebagian besar keliru dalam memahami makna dantata cara pelaksanaannya, mereka memahami bahwa hanya dandanorangsakit yang diberikan keringanan, fidiah berlaku untuk orangtua saja, semua orangsakit danbepergian boleh tiak berpuasa karena ada fidiah。Qada akan berlipat ganka tahun telah berlalu, ada juga yang memahami bahwa hanya laki-laki yang harus melipatgandakan jumlah hari yang diqada jika tahun telah berlalu。
Pemahaman Masyarakat Gampong Lapang Kabupaten Aceh Barat terhadap Qada dan Fidiah Puasa dalam Al-Qur’an
Fasting qada (substitute) and fidiah is an obligation for people who do not fast. Terms, causes, and mechanisms for qada and fidiah have been formulated by scholars based on the Qur'an and hadith. To be accepted by Allah, one must understand and practice religious teachings correctly according to the provisions. In reality, it was found that the practice of qada and fidiah fasting in the Gampong Lapang community was different from the formulation of the ulama. This study will look at the Gampong Lapang community's understanding of qada and fidiah in the Koran and the mechanisms for their daily practice. The results of the study show that a small proportion of people have correctly understood qada, fasting, and fidiah according to the explanation of the scholars and the meaning of letters Al-Baqarah 184 and 185. While most of them are mistaken in understanding the meaning and procedures for its implementation. In their understanding, only the elderly and sick people are given relief, the fidiah applies to parents only, and all sick and traveling people may not fast because there is a fidiah. Qada will be doubled if the year has passed. There is also an understanding that only men have to double the number of days that must be Qada if the year has passed.Abstrak: Puasa qada (pengganti) dan fidiah adalah kewajiban bagi orang yang tidak berpuasa. Syarat, sebab dan mekanisme qada dan fidiah telah rumuskan ulama berdasarkan Al-Qur’an, hadis. Seseorang harus memahami dan mengamalkan dengan benar sesuai ketentuan agar praktik ajaran agama diterima Allah. Realita dalam masyarakat, ditemukan praktik puasa qada dan fidiah dalam masyarakat Gampong Lapang berbeda dengan rumusan para ulama. Kajian ini akan melihat pemahaman masyarakat Gampong Lapang terhadap qada dan fidiah dalam Al-Qur'an dan mekanisme pengamalannya sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil masyarakat telah memahami qada puasa dan fidiah dengan benar sesuai dengan penjelasan ulama dan makna surat Al-Baqarah 184 dan 185. Sementara sebagian besar keliru dalam memahami makna dan tata cara pelaksanaannya, mereka memahami bahwa hanya orang tua dan orang sakit yang diberikan keringanan, fidiah berlaku untuk orang tua saja, semua orang sakit dan bepergian boleh tidak berpuasa karena ada fidiah. Qada akan berlipat ganda jika tahun telah berlalu, ada juga yang memahami bahwa hanya laki-laki yang harus melipatgandakan jumlah hari yang diqada jika tahun telah berlalu.