{"title":"加强教师能力的项目加强学生资料潘卡西拉","authors":"Leny Noviani, Feri Setyowibowo, Budi Wahyono","doi":"10.26740/jpm.v3n2.p90-95","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tahun ajaran 2022/2023 pemerintah memberikan opsi terkait dengan implementasi kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran 2022/2023 lebih dari 140 ribu sekolah memilih opsi mandiri berubah, artinya sekolah menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat yang disediakan oleh pemerintah. Sekolah yang memilih opsi mandiri berubah, secara mandiri mengadakan pelatihan atau belajar secara mandiri tentang kurikulum merdeka. SMA Negeri 2 Surakarta, merupakan sekolah yang memilih opsi mandiri berubah. Permasalahan yang menjadi prioritas mitra adalah bagaimana merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Solusi untuk mengatasinya adalah pelatihan tentang implementasi pendidikan kewirausahaan berbasis proyek. Metode pengabdian ini dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 44 guru. Tahapan pelaksanaan meliputi pelatihan selama 6 jam tatap muka, dilanjutkan tugas mandiri, dan pendampingan penyusunan modul proyek. Pemahaman peserta terhadap materi dapat dilihat dari perbandingan nilai pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan dari rata-rata 67,27 menjadi 80,23. Berdasarkan umpan balik dari peserta menunjukkan bahwa peserta menilai program pelatihan ini sangat baik dilihat dari aspek: kejelasan tujuan kegiatan, relevansi kegiatan dengan kebutuhan peserta, sistematika penyajian materi, nilai tambah dari materi yang disajikan, dan ketercapaian tujuan kegiatan. Sedangkan dilihat dari kecukupan alokasi waktu pada kategori baik.","PeriodicalId":164886,"journal":{"name":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENGUATAN KOMPETENSI GURU DALAM IMPLEMENTASI PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA\",\"authors\":\"Leny Noviani, Feri Setyowibowo, Budi Wahyono\",\"doi\":\"10.26740/jpm.v3n2.p90-95\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada tahun ajaran 2022/2023 pemerintah memberikan opsi terkait dengan implementasi kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran 2022/2023 lebih dari 140 ribu sekolah memilih opsi mandiri berubah, artinya sekolah menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat yang disediakan oleh pemerintah. Sekolah yang memilih opsi mandiri berubah, secara mandiri mengadakan pelatihan atau belajar secara mandiri tentang kurikulum merdeka. SMA Negeri 2 Surakarta, merupakan sekolah yang memilih opsi mandiri berubah. Permasalahan yang menjadi prioritas mitra adalah bagaimana merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Solusi untuk mengatasinya adalah pelatihan tentang implementasi pendidikan kewirausahaan berbasis proyek. Metode pengabdian ini dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 44 guru. Tahapan pelaksanaan meliputi pelatihan selama 6 jam tatap muka, dilanjutkan tugas mandiri, dan pendampingan penyusunan modul proyek. Pemahaman peserta terhadap materi dapat dilihat dari perbandingan nilai pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan dari rata-rata 67,27 menjadi 80,23. Berdasarkan umpan balik dari peserta menunjukkan bahwa peserta menilai program pelatihan ini sangat baik dilihat dari aspek: kejelasan tujuan kegiatan, relevansi kegiatan dengan kebutuhan peserta, sistematika penyajian materi, nilai tambah dari materi yang disajikan, dan ketercapaian tujuan kegiatan. Sedangkan dilihat dari kecukupan alokasi waktu pada kategori baik.\",\"PeriodicalId\":164886,\"journal\":{\"name\":\"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/jpm.v3n2.p90-95\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/jpm.v3n2.p90-95","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGUATAN KOMPETENSI GURU DALAM IMPLEMENTASI PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Pada tahun ajaran 2022/2023 pemerintah memberikan opsi terkait dengan implementasi kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran 2022/2023 lebih dari 140 ribu sekolah memilih opsi mandiri berubah, artinya sekolah menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat yang disediakan oleh pemerintah. Sekolah yang memilih opsi mandiri berubah, secara mandiri mengadakan pelatihan atau belajar secara mandiri tentang kurikulum merdeka. SMA Negeri 2 Surakarta, merupakan sekolah yang memilih opsi mandiri berubah. Permasalahan yang menjadi prioritas mitra adalah bagaimana merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Solusi untuk mengatasinya adalah pelatihan tentang implementasi pendidikan kewirausahaan berbasis proyek. Metode pengabdian ini dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 44 guru. Tahapan pelaksanaan meliputi pelatihan selama 6 jam tatap muka, dilanjutkan tugas mandiri, dan pendampingan penyusunan modul proyek. Pemahaman peserta terhadap materi dapat dilihat dari perbandingan nilai pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan dari rata-rata 67,27 menjadi 80,23. Berdasarkan umpan balik dari peserta menunjukkan bahwa peserta menilai program pelatihan ini sangat baik dilihat dari aspek: kejelasan tujuan kegiatan, relevansi kegiatan dengan kebutuhan peserta, sistematika penyajian materi, nilai tambah dari materi yang disajikan, dan ketercapaian tujuan kegiatan. Sedangkan dilihat dari kecukupan alokasi waktu pada kategori baik.