{"title":"普朗克村的宗教作曲家","authors":"Syazna Maulida","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i1.501","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kompolan merupakan bagian dari Interaksi sosial, yang dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Kompolan juga bagian tradisi keagamaan yang didalamnya terdapat aktivitas spiritualitas dan ritualitas keagamaan. Aktivitas Kompolan ini menjadi media penting bagi transformasi nilai-nilai agama di masyarakat Prenduan. Aktivitas ini berkembang pesat dan mengakar kuat pada masyarakat Madura terutama di Desa Prenduan. Kompolan adalah pertemuan antara sesama laki-laki atau dengan sesama perempuan. Pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya yang di mulai dari hal-hal ritual keagamaan seperti doa-doa pembuka, bacaan surat Yaasin, Tahlilan, arisan atau ceramah agama dan pengajian kemudian ada bacaan tertentu dan do’a sebagai penutup. Rangkaian acara tersebut selalu dipimpin oleh tokoh agama, kyai atau nyai sebagai ketua Kompolan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan dengan pendekatan deskriptif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis filsafat eksistensialisme Soren Kierkegaard. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dan studi literatur yang dibatasi dengan hal-hal yang hanya memiliki relevansi dengan penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Prenduan yang dibagi menjadi ketua Kompolan keagamaan (Tokoh Agama) dan peserta Kompolan keagamaan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat beragam tradisi Kompolan keagamaan di Prenduan yang dijelaskan dibagian pembahasan oleh peneliti, dan motivasi masyarakat Prenduan dalam mengikuti tradisi Kompolan keagamaan, yaitu ; sebagai bentuk religiusitas, interaksi sosial, dan nilai ekonomi. Adapun Kompolan keagamaan dalam perspektif Eksistensialisme memiliki keterkaitan dengan pemikiran Soren Kierkegaard yaitu dalam Wilayah Estetis, Etis, dan Religius.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"KOMPOLAN KEAGAMAAN DI DESA PRENDUAN (ANALISIS EKSISTENSIALISME SOREN KIERKEGAARD)\",\"authors\":\"Syazna Maulida\",\"doi\":\"10.28944/el-waroqoh.v4i1.501\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kompolan merupakan bagian dari Interaksi sosial, yang dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Kompolan juga bagian tradisi keagamaan yang didalamnya terdapat aktivitas spiritualitas dan ritualitas keagamaan. Aktivitas Kompolan ini menjadi media penting bagi transformasi nilai-nilai agama di masyarakat Prenduan. Aktivitas ini berkembang pesat dan mengakar kuat pada masyarakat Madura terutama di Desa Prenduan. Kompolan adalah pertemuan antara sesama laki-laki atau dengan sesama perempuan. Pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya yang di mulai dari hal-hal ritual keagamaan seperti doa-doa pembuka, bacaan surat Yaasin, Tahlilan, arisan atau ceramah agama dan pengajian kemudian ada bacaan tertentu dan do’a sebagai penutup. Rangkaian acara tersebut selalu dipimpin oleh tokoh agama, kyai atau nyai sebagai ketua Kompolan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan dengan pendekatan deskriptif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis filsafat eksistensialisme Soren Kierkegaard. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dan studi literatur yang dibatasi dengan hal-hal yang hanya memiliki relevansi dengan penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Prenduan yang dibagi menjadi ketua Kompolan keagamaan (Tokoh Agama) dan peserta Kompolan keagamaan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat beragam tradisi Kompolan keagamaan di Prenduan yang dijelaskan dibagian pembahasan oleh peneliti, dan motivasi masyarakat Prenduan dalam mengikuti tradisi Kompolan keagamaan, yaitu ; sebagai bentuk religiusitas, interaksi sosial, dan nilai ekonomi. Adapun Kompolan keagamaan dalam perspektif Eksistensialisme memiliki keterkaitan dengan pemikiran Soren Kierkegaard yaitu dalam Wilayah Estetis, Etis, dan Religius.\",\"PeriodicalId\":343200,\"journal\":{\"name\":\"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-01-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i1.501\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i1.501","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KOMPOLAN KEAGAMAAN DI DESA PRENDUAN (ANALISIS EKSISTENSIALISME SOREN KIERKEGAARD)
Kompolan merupakan bagian dari Interaksi sosial, yang dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Kompolan juga bagian tradisi keagamaan yang didalamnya terdapat aktivitas spiritualitas dan ritualitas keagamaan. Aktivitas Kompolan ini menjadi media penting bagi transformasi nilai-nilai agama di masyarakat Prenduan. Aktivitas ini berkembang pesat dan mengakar kuat pada masyarakat Madura terutama di Desa Prenduan. Kompolan adalah pertemuan antara sesama laki-laki atau dengan sesama perempuan. Pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya yang di mulai dari hal-hal ritual keagamaan seperti doa-doa pembuka, bacaan surat Yaasin, Tahlilan, arisan atau ceramah agama dan pengajian kemudian ada bacaan tertentu dan do’a sebagai penutup. Rangkaian acara tersebut selalu dipimpin oleh tokoh agama, kyai atau nyai sebagai ketua Kompolan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan dengan pendekatan deskriptif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis filsafat eksistensialisme Soren Kierkegaard. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dan studi literatur yang dibatasi dengan hal-hal yang hanya memiliki relevansi dengan penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Prenduan yang dibagi menjadi ketua Kompolan keagamaan (Tokoh Agama) dan peserta Kompolan keagamaan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat beragam tradisi Kompolan keagamaan di Prenduan yang dijelaskan dibagian pembahasan oleh peneliti, dan motivasi masyarakat Prenduan dalam mengikuti tradisi Kompolan keagamaan, yaitu ; sebagai bentuk religiusitas, interaksi sosial, dan nilai ekonomi. Adapun Kompolan keagamaan dalam perspektif Eksistensialisme memiliki keterkaitan dengan pemikiran Soren Kierkegaard yaitu dalam Wilayah Estetis, Etis, dan Religius.