{"title":"Kosmologi Hindu Dalam Teks Ganapati Tattwa","authors":"I. Adnyana","doi":"10.33363/SWJSA.V4I1.626","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alam semesta beserta isinya disebut kosmologi. Dalam susatra Hindu ajaran kosmologi banyak ditemukan dalam teks-teks Veda secara universal maupun Nibandha secara local genius. Salah satu bagian dari Nibandha adalah lontar. Lontar eksis dan masih banyak ditemukan diberbagai tempat yang ada di Indonesia, salah satunya yang terbanyak adalah di Bali. Salah satu lontar yang mengkaji soal kosmologi, utamanya kosmologi Hindu adalah Ganapati Tattwa. Dalam penelitian ini lontar yang dikaji telah digubah dan dialih aksarakan serta dialih bahasakan ke dalam bentuk teks berbahasa Kawi dan Indonesia. Teks Ganapati Tattwa merupakan salah satu teks yang membahas secara gamblang perihal ajaran tattwa yang bernuansa siwaistik. Dalam teks ini dijelaskan konsep penciptaan (utpati), pemeliharaan (sthitti), dan peleburan (pralina) alam semesta yang disajikan dalam bentuk dialogis antara Dewa Siwa dengan putranya Sang Hyang Ganapati. Sang Hyang Ganapati mengajukan begitu banyak pertanyaan kepada Dewa Siwa tentang hakikat alam semesta, hakikat manusia, ajaran yoga, kelepasan, dan lain sebagainya yang dijawab dengan bijaksana oleh Dewa Siwa. Konsep kosmologi Hindu dalam teks ini dijelaskan berawal dari Om-kara yang kemudian melahirkan Windu dan berakhir pada pembentukan alam semesta melalui unsur-unusr Panca Maha Bahuta. Selanjutnya akan mengalami pemeliharaan yang diakomodir oleh unsur-unsur Panca Daiwatma, kemudian dilanjutkan dengan peleburan sampai pada konsep Niskala dan akan mengalami penciptaan kembali dari konsep Niskala akan melahirkan Om-kara kembali sebagai cikal bakal penciptaan alam semesta.","PeriodicalId":427835,"journal":{"name":"Satya Widya: Jurnal Studi Agama","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Satya Widya: Jurnal Studi Agama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33363/SWJSA.V4I1.626","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
研究宇宙的复杂性及其所包含的东西的科学被称为宇宙学。在苏萨特拉的印度教宇宙学教义中,普遍存在的吠陀文本和当地的尼班达天才都有很多。Nibandha的一部分是lontar。在印尼的很多地方都能找到Lontar,其中最著名的是巴厘岛。一位伦敦塔塔研究宇宙学的科学家,主要是印度教宇宙学的加纳帕蒂·塔特瓦。在这项研究中,朗塔受到了影响,他的作品被翻译成Kawi和印度尼西亚语文本。加纳帕蒂·塔特瓦的文本是关于Tattwa微妙的色彩教义的生动讨论之一。在这篇文章中,我们解释了创造(utpati)、维护(sthitti)和冶炼(pralina)的概念。夏纳帕蒂向湿婆神提出了许多关于宇宙的本质、人的本质、瑜伽教义、解脱,以及湿婆神明智地回答的问题。这篇文章解释了印度教宇宙学的概念,这些宇宙学的起源是omra -kara,后来产生了Windu,并最终通过unusr Panca Maha Bahuta元素形成了宇宙。接下来将经历由Panca Daiwatma元素所提供的维护,然后再进行冶炼,再进行到规模概念的重新创造,再一次经历虚无概念的创造,使omkara重新成为宇宙创造的起点。
Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alam semesta beserta isinya disebut kosmologi. Dalam susatra Hindu ajaran kosmologi banyak ditemukan dalam teks-teks Veda secara universal maupun Nibandha secara local genius. Salah satu bagian dari Nibandha adalah lontar. Lontar eksis dan masih banyak ditemukan diberbagai tempat yang ada di Indonesia, salah satunya yang terbanyak adalah di Bali. Salah satu lontar yang mengkaji soal kosmologi, utamanya kosmologi Hindu adalah Ganapati Tattwa. Dalam penelitian ini lontar yang dikaji telah digubah dan dialih aksarakan serta dialih bahasakan ke dalam bentuk teks berbahasa Kawi dan Indonesia. Teks Ganapati Tattwa merupakan salah satu teks yang membahas secara gamblang perihal ajaran tattwa yang bernuansa siwaistik. Dalam teks ini dijelaskan konsep penciptaan (utpati), pemeliharaan (sthitti), dan peleburan (pralina) alam semesta yang disajikan dalam bentuk dialogis antara Dewa Siwa dengan putranya Sang Hyang Ganapati. Sang Hyang Ganapati mengajukan begitu banyak pertanyaan kepada Dewa Siwa tentang hakikat alam semesta, hakikat manusia, ajaran yoga, kelepasan, dan lain sebagainya yang dijawab dengan bijaksana oleh Dewa Siwa. Konsep kosmologi Hindu dalam teks ini dijelaskan berawal dari Om-kara yang kemudian melahirkan Windu dan berakhir pada pembentukan alam semesta melalui unsur-unusr Panca Maha Bahuta. Selanjutnya akan mengalami pemeliharaan yang diakomodir oleh unsur-unsur Panca Daiwatma, kemudian dilanjutkan dengan peleburan sampai pada konsep Niskala dan akan mengalami penciptaan kembali dari konsep Niskala akan melahirkan Om-kara kembali sebagai cikal bakal penciptaan alam semesta.