{"title":"钢梁性能捕捉特殊时刻使用延长线段","authors":"Yoga Charol Vincenthius Tethool","doi":"10.35724/mjce.v2i01.2172","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan pembangunan gedung saat ini sedang berkembang dengan pesat di wilayah Papua Barat. Material baja menjadi salah satu alternatif yang digunakan sebagai struktur utama gedung karena berbagai keunggulan yang dimilikanya. Tetapi material baja juga memiliki kelemahan, salah satunya adalah elemen sambungan seringkali mengalami kerusakan lebih dahulu ketika terjadi gempa bumi. Reduced beam section atau penampang balok tereduksi dapat digunakan untuk menghindarkan sambungan balok kolom dari kerusakan saat gempa bumi terjadi. Namun perilakunya dalam kondisi inelastik perlu di evaluasi lebih mendalam dengan menggunakan pushover analysis. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model gedung rangka baja pemikul momen khusus menggunakan reduce beam section (SRPMK RBS) dan tanpa reduce beam section (SRPMK Konvensional). Hasil analisis pushover menunjukan bahwa kekakuan SRPMK RBS lebih kecil dibandingkan SRPMK Konvensional. Mekanisme keruntuhan kedua model gedung sesuai dengan konsep strong colomn weak beam. Reduced beam section membuat proses pelelehan atau plastifikasi pada balok dapat terjadi lebih awal dan pembentukan sendi plastis dapat diatur letaknya. Nilai daktilitas SRPMK RBS sebesar 6,24 dan SRPMK Konvensional sebesar 5,37. Level kinerja kedua gedung ini masih termasuk dalam kondisi immediate occupancy (IO) akibat beban gempa rencana. \n ","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perilaku Seismik Sistem Rangka Baja Pemikul Momen Khusus Menggunakan Reduced Beam Section\",\"authors\":\"Yoga Charol Vincenthius Tethool\",\"doi\":\"10.35724/mjce.v2i01.2172\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kegiatan pembangunan gedung saat ini sedang berkembang dengan pesat di wilayah Papua Barat. Material baja menjadi salah satu alternatif yang digunakan sebagai struktur utama gedung karena berbagai keunggulan yang dimilikanya. Tetapi material baja juga memiliki kelemahan, salah satunya adalah elemen sambungan seringkali mengalami kerusakan lebih dahulu ketika terjadi gempa bumi. Reduced beam section atau penampang balok tereduksi dapat digunakan untuk menghindarkan sambungan balok kolom dari kerusakan saat gempa bumi terjadi. Namun perilakunya dalam kondisi inelastik perlu di evaluasi lebih mendalam dengan menggunakan pushover analysis. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model gedung rangka baja pemikul momen khusus menggunakan reduce beam section (SRPMK RBS) dan tanpa reduce beam section (SRPMK Konvensional). Hasil analisis pushover menunjukan bahwa kekakuan SRPMK RBS lebih kecil dibandingkan SRPMK Konvensional. Mekanisme keruntuhan kedua model gedung sesuai dengan konsep strong colomn weak beam. Reduced beam section membuat proses pelelehan atau plastifikasi pada balok dapat terjadi lebih awal dan pembentukan sendi plastis dapat diatur letaknya. Nilai daktilitas SRPMK RBS sebesar 6,24 dan SRPMK Konvensional sebesar 5,37. Level kinerja kedua gedung ini masih termasuk dalam kondisi immediate occupancy (IO) akibat beban gempa rencana. \\n \",\"PeriodicalId\":174605,\"journal\":{\"name\":\"Musamus Journal of Civil Engineering\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Musamus Journal of Civil Engineering\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35724/mjce.v2i01.2172\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Musamus Journal of Civil Engineering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35724/mjce.v2i01.2172","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perilaku Seismik Sistem Rangka Baja Pemikul Momen Khusus Menggunakan Reduced Beam Section
Kegiatan pembangunan gedung saat ini sedang berkembang dengan pesat di wilayah Papua Barat. Material baja menjadi salah satu alternatif yang digunakan sebagai struktur utama gedung karena berbagai keunggulan yang dimilikanya. Tetapi material baja juga memiliki kelemahan, salah satunya adalah elemen sambungan seringkali mengalami kerusakan lebih dahulu ketika terjadi gempa bumi. Reduced beam section atau penampang balok tereduksi dapat digunakan untuk menghindarkan sambungan balok kolom dari kerusakan saat gempa bumi terjadi. Namun perilakunya dalam kondisi inelastik perlu di evaluasi lebih mendalam dengan menggunakan pushover analysis. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model gedung rangka baja pemikul momen khusus menggunakan reduce beam section (SRPMK RBS) dan tanpa reduce beam section (SRPMK Konvensional). Hasil analisis pushover menunjukan bahwa kekakuan SRPMK RBS lebih kecil dibandingkan SRPMK Konvensional. Mekanisme keruntuhan kedua model gedung sesuai dengan konsep strong colomn weak beam. Reduced beam section membuat proses pelelehan atau plastifikasi pada balok dapat terjadi lebih awal dan pembentukan sendi plastis dapat diatur letaknya. Nilai daktilitas SRPMK RBS sebesar 6,24 dan SRPMK Konvensional sebesar 5,37. Level kinerja kedua gedung ini masih termasuk dalam kondisi immediate occupancy (IO) akibat beban gempa rencana.