{"title":"Pengaruh的工作期间,自我照顾缺陷和角色压力问题,由Sulianti saroso教授担任","authors":"Aditiya Puspanegara","doi":"10.34305/jikbh.v13i1.412","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banyaknya kunjungan pasien di rumah sakit membuat beban kerja perawat meningkat, tidak hanya itu saja tetapi hal tersebut dipengaruhi juga oleh tingkat ketergantungan pasien dan pengalaman kerja perawat sehingga mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh working period terhadap hubungan self care deficit dengan role stress perawat rspi prof. dr sulianti saroso \nJenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah Self Care Deficit. Variabel terikat adalah Role Stress, dan Working Period sebagai variabel confounding. Jumlah populasi perawat adalah 196, data sampel yang berhasil dikumpulkan pada saat penelitian adalah 36 sampel. Penentuan sampel minimum dengan rumus slovin, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dan pengambilan sub populasi menggunakan proportionate stratified random sampling. \nHasil analisis Chi-square untuk variabel Self Care Deficit dengan Role Stress, dengan Working Period sebagai variabel kontrol, tidak ada pengaruh antara Self Care Deficit dengan Role Stress pada Working Period pada kategori perawat yang baru bekerja (0,386). Tetapi sebaliknya ada pengaruh antara Self Care Deficit dengan Role Stress pada Working Period pada kategori perawat yang sudah lama bekerja kurang lebih 3 tahun bekerja di bangsal (0,005). \nBerdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Self Care Deficit Dengan Role Stress Perawat, hubungan ini juga dipengaruhi juga oleh lama kerja perawat. Tingkat ketergantungan mempengaruhi tingkat stress kerja perawat terutama pada perawat yang sudah bekerja lebih dari 3 tahun bekerja di rumah sakit. Diharapkan agar pihak manajemen RS membuat supervisi berjenjang khusus untuk perawat agar dapat lebih memahami kelebihan dan kekurangan secara periodik. Selain itu aspek kepuasan kerja, prestasi, penghargaan, dan tanggung jawab pekerjaan harus diperhatikan dan diukur berkala sehingga perawat bekerja dengan perasaan senang, tenang, nyaman sehingga stressnya menurun dan berimplikasi terhadap perbaikan layanan kepada pasien.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"1979 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH WORKING PERIOD TERHADAP HUBUNGAN SELF CARE DEFICIT DENGAN ROLE STRESS PERAWAT RSPI PROF. DR SULIANTI SAROSO\",\"authors\":\"Aditiya Puspanegara\",\"doi\":\"10.34305/jikbh.v13i1.412\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Banyaknya kunjungan pasien di rumah sakit membuat beban kerja perawat meningkat, tidak hanya itu saja tetapi hal tersebut dipengaruhi juga oleh tingkat ketergantungan pasien dan pengalaman kerja perawat sehingga mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh working period terhadap hubungan self care deficit dengan role stress perawat rspi prof. dr sulianti saroso \\nJenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah Self Care Deficit. Variabel terikat adalah Role Stress, dan Working Period sebagai variabel confounding. Jumlah populasi perawat adalah 196, data sampel yang berhasil dikumpulkan pada saat penelitian adalah 36 sampel. Penentuan sampel minimum dengan rumus slovin, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dan pengambilan sub populasi menggunakan proportionate stratified random sampling. \\nHasil analisis Chi-square untuk variabel Self Care Deficit dengan Role Stress, dengan Working Period sebagai variabel kontrol, tidak ada pengaruh antara Self Care Deficit dengan Role Stress pada Working Period pada kategori perawat yang baru bekerja (0,386). Tetapi sebaliknya ada pengaruh antara Self Care Deficit dengan Role Stress pada Working Period pada kategori perawat yang sudah lama bekerja kurang lebih 3 tahun bekerja di bangsal (0,005). \\nBerdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Self Care Deficit Dengan Role Stress Perawat, hubungan ini juga dipengaruhi juga oleh lama kerja perawat. Tingkat ketergantungan mempengaruhi tingkat stress kerja perawat terutama pada perawat yang sudah bekerja lebih dari 3 tahun bekerja di rumah sakit. Diharapkan agar pihak manajemen RS membuat supervisi berjenjang khusus untuk perawat agar dapat lebih memahami kelebihan dan kekurangan secara periodik. Selain itu aspek kepuasan kerja, prestasi, penghargaan, dan tanggung jawab pekerjaan harus diperhatikan dan diukur berkala sehingga perawat bekerja dengan perasaan senang, tenang, nyaman sehingga stressnya menurun dan berimplikasi terhadap perbaikan layanan kepada pasien.\",\"PeriodicalId\":371285,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal\",\"volume\":\"1979 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34305/jikbh.v13i1.412\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v13i1.412","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH WORKING PERIOD TERHADAP HUBUNGAN SELF CARE DEFICIT DENGAN ROLE STRESS PERAWAT RSPI PROF. DR SULIANTI SAROSO
Banyaknya kunjungan pasien di rumah sakit membuat beban kerja perawat meningkat, tidak hanya itu saja tetapi hal tersebut dipengaruhi juga oleh tingkat ketergantungan pasien dan pengalaman kerja perawat sehingga mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh working period terhadap hubungan self care deficit dengan role stress perawat rspi prof. dr sulianti saroso
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah Self Care Deficit. Variabel terikat adalah Role Stress, dan Working Period sebagai variabel confounding. Jumlah populasi perawat adalah 196, data sampel yang berhasil dikumpulkan pada saat penelitian adalah 36 sampel. Penentuan sampel minimum dengan rumus slovin, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dan pengambilan sub populasi menggunakan proportionate stratified random sampling.
Hasil analisis Chi-square untuk variabel Self Care Deficit dengan Role Stress, dengan Working Period sebagai variabel kontrol, tidak ada pengaruh antara Self Care Deficit dengan Role Stress pada Working Period pada kategori perawat yang baru bekerja (0,386). Tetapi sebaliknya ada pengaruh antara Self Care Deficit dengan Role Stress pada Working Period pada kategori perawat yang sudah lama bekerja kurang lebih 3 tahun bekerja di bangsal (0,005).
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Self Care Deficit Dengan Role Stress Perawat, hubungan ini juga dipengaruhi juga oleh lama kerja perawat. Tingkat ketergantungan mempengaruhi tingkat stress kerja perawat terutama pada perawat yang sudah bekerja lebih dari 3 tahun bekerja di rumah sakit. Diharapkan agar pihak manajemen RS membuat supervisi berjenjang khusus untuk perawat agar dapat lebih memahami kelebihan dan kekurangan secara periodik. Selain itu aspek kepuasan kerja, prestasi, penghargaan, dan tanggung jawab pekerjaan harus diperhatikan dan diukur berkala sehingga perawat bekerja dengan perasaan senang, tenang, nyaman sehingga stressnya menurun dan berimplikasi terhadap perbaikan layanan kepada pasien.