{"title":"MARITAL RAPE:父权制文化中对女性的性侵犯","authors":"Ernawati Hermawan, Nuram Mubina, Wina Lova Riza","doi":"10.36805/empowerment.v3i1.787","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Marital rape adalah salah satu bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi dalam sebuah hubungan perkawinan. Salah satu penyebab marital rape ialah budaya patriarki yang masih melekat didalam kehidupan masyarakat. Budaya patriarki menimbulkan ketidakadilan gender yang mengakibatkan munculnya diskriminasi terhadap kaum perempuan. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran marital rape dalam budaya patriarki. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif studi kasus. Peneliti mewawancarai dan mengobservasi dua subjek perempuan yang mengalami marital rape. Data yang diperoleh menjadi transkip membentuk pengkodean dan dianalisis. Hasil penelitian ini melihat gambaran budaya patriarki yang dianut oleh subjek FN sejak diasuh oleh kakek nenek yang membawa sistem patriarki dalam keluarganya dan FN menikah dengan suami yang juga menganut sistem patriarki, sehingga munculkan sebuah ketidakadilan gender berupa marital rape, FN menjalani pernikahan selama 12 tahun dan memutuskan untuk bercerai. Berbeda dengan subjek T yang sudah memiliki kesetaraan gender dalam keluarganya, tetapi T menikah dengan laki-laki (suami) yang menganut sistem patriarki. T hanya menjalani pernikahan dengan suami selama 2 tahun dan memutuskan untuk bercerai. Budaya patriarki yang melekat di masyarakat membuat kaum perempuan (istri) mengalami ketidakadilan gender. Kurangnya dukungan masyarakat membuat korban memilih untuk diam. Namun demikian individu yang memiliki kesetaraan gender juga akan mengalami marital rape saat mereka bertemu dengan salah satu pasangan yang menganut sistem patriarki. \nMarital rape is a form of sexual violence against women that occurs in a marital relationship. One of the causes of marital rape is the patriarchal culture that is still inherent in people's lives. Patriarchal culture creates gender inequality which results in discrimination against women. The purpose of this research is to see the picture of marital rape in patriarchal culture. The data collection process was carried out using a qualitative case study method. Researchers interviewed and observed two female subjects who experienced marital rape. The data obtained into the transcript formed coding and analyzed. The results of this study look at the picture of patriarchal culture embraced by subject FN since being raised by grandparents who brought the patriarchal system into their family and FN married a husband who also adheres to the patriarchal system, resulting in a gender injustice in the form of marital rape, FN underwent marriage for 12 years and decided to divorce. In contrast to subject T who already has gender equality in his family, but T is married to a man (husband) who adheres to a patriarchal system. T was only married to her husband for 2 years and decided to divorce. The patriarchal culture inherent in society makes women (wives) experience gender injustice. Lack of community support makes victims choose to remain silent. However, individuals who have gender equality will also experience marital rape when they meet a partner who adheres to a patriarchal system.","PeriodicalId":190588,"journal":{"name":"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MARITAL RAPE: KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN DALAM BUDAYA PATRIARKI\",\"authors\":\"Ernawati Hermawan, Nuram Mubina, Wina Lova Riza\",\"doi\":\"10.36805/empowerment.v3i1.787\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Marital rape adalah salah satu bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi dalam sebuah hubungan perkawinan. Salah satu penyebab marital rape ialah budaya patriarki yang masih melekat didalam kehidupan masyarakat. Budaya patriarki menimbulkan ketidakadilan gender yang mengakibatkan munculnya diskriminasi terhadap kaum perempuan. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran marital rape dalam budaya patriarki. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif studi kasus. Peneliti mewawancarai dan mengobservasi dua subjek perempuan yang mengalami marital rape. Data yang diperoleh menjadi transkip membentuk pengkodean dan dianalisis. Hasil penelitian ini melihat gambaran budaya patriarki yang dianut oleh subjek FN sejak diasuh oleh kakek nenek yang membawa sistem patriarki dalam keluarganya dan FN menikah dengan suami yang juga menganut sistem patriarki, sehingga munculkan sebuah ketidakadilan gender berupa marital rape, FN menjalani pernikahan selama 12 tahun dan memutuskan untuk bercerai. Berbeda dengan subjek T yang sudah memiliki kesetaraan gender dalam keluarganya, tetapi T menikah dengan laki-laki (suami) yang menganut sistem patriarki. T hanya menjalani pernikahan dengan suami selama 2 tahun dan memutuskan untuk bercerai. Budaya patriarki yang melekat di masyarakat membuat kaum perempuan (istri) mengalami ketidakadilan gender. Kurangnya dukungan masyarakat membuat korban memilih untuk diam. Namun demikian individu yang memiliki kesetaraan gender juga akan mengalami marital rape saat mereka bertemu dengan salah satu pasangan yang menganut sistem patriarki. \\nMarital rape is a form of sexual violence against women that occurs in a marital relationship. One of the causes of marital rape is the patriarchal culture that is still inherent in people's lives. Patriarchal culture creates gender inequality which results in discrimination against women. The purpose of this research is to see the picture of marital rape in patriarchal culture. The data collection process was carried out using a qualitative case study method. Researchers interviewed and observed two female subjects who experienced marital rape. The data obtained into the transcript formed coding and analyzed. The results of this study look at the picture of patriarchal culture embraced by subject FN since being raised by grandparents who brought the patriarchal system into their family and FN married a husband who also adheres to the patriarchal system, resulting in a gender injustice in the form of marital rape, FN underwent marriage for 12 years and decided to divorce. In contrast to subject T who already has gender equality in his family, but T is married to a man (husband) who adheres to a patriarchal system. T was only married to her husband for 2 years and decided to divorce. The patriarchal culture inherent in society makes women (wives) experience gender injustice. Lack of community support makes victims choose to remain silent. However, individuals who have gender equality will also experience marital rape when they meet a partner who adheres to a patriarchal system.\",\"PeriodicalId\":190588,\"journal\":{\"name\":\"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang\",\"volume\":\"20 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36805/empowerment.v3i1.787\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36805/empowerment.v3i1.787","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Marital rape是婚姻关系中对女性的性侵犯的一种形式。婚姻强奸的一个原因是父权制文化仍然存在于人们的生活中。父权制文化导致了性别不平等,导致了对女性的歧视。本研究的目的是了解父权制文化中玛丽塔尔强奸的形象。数据收集是通过定性案例研究方法进行的。研究人员采访并观察到两名女性受试者的婚姻强奸。通过记录和分析获得的数据形成了编码和分析。这项研究结果再次看到父权制文化的画面主体持有的FN系统以来,由爷爷奶奶带的父权制家庭中,FN结婚的丈夫也皈依父权制系统,把一个性别不公婚姻强奸、FN接受12年的婚姻,决定离婚。与T的主题不同的是,T在家庭中已经有性别平等,但不要嫁给实行父权制的男性。不要结婚两年就决定离婚。社会固有的父权制文化使妇女受到性别歧视。社会支持的缺失让受害者选择保持沉默,然而,性别平等的个人在遇到实行父权制的夫妇时也会经历婚姻强奸。Marital rape是对婚姻关系中发生性关系的女性的性侵犯形式。婚姻强奸的原因之一是父权文化,它仍然是人们生活中固有的。宗法文化创作师性别不平等代表对妇女的歧视。这项研究的目的是查看宗法文化中婚姻强奸的图片。数据收集过程显示使用了一个合格的案例研究方法。研究人员采访并观察到两位实验结婚强奸的对象。报告加密并分析数据。《results of this study看着图片的父权文化embraced by FN自从身为科目由祖父母带谁的父权系统进入他们的家庭和FN结婚a丈夫谁也adheres父权系统》,《form of The resulting in a向性别婚姻强奸为12年,FN underwent婚姻和离婚率的决定。违背了谁已经在他的家庭中拥有平等性别的概念,但我嫁给了一个丈夫,他把他的婚姻嫁给了一个宗法制度的人。我只和她丈夫结婚两年就决定离婚。社会中男权文化让女性体验性别不正义。社区支持的缺乏让受害者选择保持沉默。However,个性平等的个人也会在遇到一个向宗法系统提出建议的伴侣时体验婚姻强奸。
MARITAL RAPE: KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN DALAM BUDAYA PATRIARKI
Marital rape adalah salah satu bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi dalam sebuah hubungan perkawinan. Salah satu penyebab marital rape ialah budaya patriarki yang masih melekat didalam kehidupan masyarakat. Budaya patriarki menimbulkan ketidakadilan gender yang mengakibatkan munculnya diskriminasi terhadap kaum perempuan. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran marital rape dalam budaya patriarki. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif studi kasus. Peneliti mewawancarai dan mengobservasi dua subjek perempuan yang mengalami marital rape. Data yang diperoleh menjadi transkip membentuk pengkodean dan dianalisis. Hasil penelitian ini melihat gambaran budaya patriarki yang dianut oleh subjek FN sejak diasuh oleh kakek nenek yang membawa sistem patriarki dalam keluarganya dan FN menikah dengan suami yang juga menganut sistem patriarki, sehingga munculkan sebuah ketidakadilan gender berupa marital rape, FN menjalani pernikahan selama 12 tahun dan memutuskan untuk bercerai. Berbeda dengan subjek T yang sudah memiliki kesetaraan gender dalam keluarganya, tetapi T menikah dengan laki-laki (suami) yang menganut sistem patriarki. T hanya menjalani pernikahan dengan suami selama 2 tahun dan memutuskan untuk bercerai. Budaya patriarki yang melekat di masyarakat membuat kaum perempuan (istri) mengalami ketidakadilan gender. Kurangnya dukungan masyarakat membuat korban memilih untuk diam. Namun demikian individu yang memiliki kesetaraan gender juga akan mengalami marital rape saat mereka bertemu dengan salah satu pasangan yang menganut sistem patriarki.
Marital rape is a form of sexual violence against women that occurs in a marital relationship. One of the causes of marital rape is the patriarchal culture that is still inherent in people's lives. Patriarchal culture creates gender inequality which results in discrimination against women. The purpose of this research is to see the picture of marital rape in patriarchal culture. The data collection process was carried out using a qualitative case study method. Researchers interviewed and observed two female subjects who experienced marital rape. The data obtained into the transcript formed coding and analyzed. The results of this study look at the picture of patriarchal culture embraced by subject FN since being raised by grandparents who brought the patriarchal system into their family and FN married a husband who also adheres to the patriarchal system, resulting in a gender injustice in the form of marital rape, FN underwent marriage for 12 years and decided to divorce. In contrast to subject T who already has gender equality in his family, but T is married to a man (husband) who adheres to a patriarchal system. T was only married to her husband for 2 years and decided to divorce. The patriarchal culture inherent in society makes women (wives) experience gender injustice. Lack of community support makes victims choose to remain silent. However, individuals who have gender equality will also experience marital rape when they meet a partner who adheres to a patriarchal system.