Nine Elissa Maharani, Dewi Puspito Sari, ,. A. P. Permatasari
{"title":"食品处理人员卫生状况与休闲食品中大肠杆菌污染的关系","authors":"Nine Elissa Maharani, Dewi Puspito Sari, ,. A. P. Permatasari","doi":"10.35451/jkg.v5i1.1235","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sanitasi dan perilaku penjamah makanan merupakan salah hal yang berperan dalam pentingnya mengolah makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kerbersihan makanan merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkatan dan penyajian. Bakteri Escherichia coli merupakan indikator utama kontaminasi pada makanan yang dapat berdampak pada gangguan kesehatan jika makanan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dan perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan di Wilayah Lapangan Pringgondani Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasinya seluruh pedagang makanan jajanan dilapangan Pringgondani Wonogiri sebanyak 25. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang dan sampel makanan jajanannya sebanyak 25. Teknik sampling menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar checklist. Analisis data dengan Uji Chi-square dengan nilai α =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67% pedagang tidak memenuhi syarat sanitasi makanan dan sebanyak 76% pedagang makanan jajanan tidak memenuhi syarat perilaku penjamah makanan. Hasil analisis bivariat menunjukkan p value= 0,007 dan koefisien kontingensi 0,477,sehingga ada hubungan antara sanitasi makanan dengan Kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratannya cukup kuat. Hasil uji Chi-square p value 0,003 dan koefisien kontingensi 0,505. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratan hubungan cukup kuat. Disarankan para pedagang untuk menutup makanannya, menggunakan celemek, menggunakan penutup kepala, menggunakan sarung tangan dan masker, serta mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melayani pembeli. Dinas Kesehatan harus rutin melakukan inspeksi sanitasi makanan.","PeriodicalId":408483,"journal":{"name":"JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RELATIONSHIP OF SANITATION AND BEHAVIOR OF FOOD HANDLERS WITH ESCHERICHIA COLI CONTAMINATION IN SNACK FOOD IN THE PRINGGONDANI FIELD WONOGIRI\",\"authors\":\"Nine Elissa Maharani, Dewi Puspito Sari, ,. A. P. Permatasari\",\"doi\":\"10.35451/jkg.v5i1.1235\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sanitasi dan perilaku penjamah makanan merupakan salah hal yang berperan dalam pentingnya mengolah makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kerbersihan makanan merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkatan dan penyajian. Bakteri Escherichia coli merupakan indikator utama kontaminasi pada makanan yang dapat berdampak pada gangguan kesehatan jika makanan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dan perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan di Wilayah Lapangan Pringgondani Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasinya seluruh pedagang makanan jajanan dilapangan Pringgondani Wonogiri sebanyak 25. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang dan sampel makanan jajanannya sebanyak 25. Teknik sampling menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar checklist. Analisis data dengan Uji Chi-square dengan nilai α =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67% pedagang tidak memenuhi syarat sanitasi makanan dan sebanyak 76% pedagang makanan jajanan tidak memenuhi syarat perilaku penjamah makanan. Hasil analisis bivariat menunjukkan p value= 0,007 dan koefisien kontingensi 0,477,sehingga ada hubungan antara sanitasi makanan dengan Kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratannya cukup kuat. Hasil uji Chi-square p value 0,003 dan koefisien kontingensi 0,505. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratan hubungan cukup kuat. Disarankan para pedagang untuk menutup makanannya, menggunakan celemek, menggunakan penutup kepala, menggunakan sarung tangan dan masker, serta mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melayani pembeli. Dinas Kesehatan harus rutin melakukan inspeksi sanitasi makanan.\",\"PeriodicalId\":408483,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG)\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35451/jkg.v5i1.1235\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35451/jkg.v5i1.1235","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
RELATIONSHIP OF SANITATION AND BEHAVIOR OF FOOD HANDLERS WITH ESCHERICHIA COLI CONTAMINATION IN SNACK FOOD IN THE PRINGGONDANI FIELD WONOGIRI
Sanitasi dan perilaku penjamah makanan merupakan salah hal yang berperan dalam pentingnya mengolah makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kerbersihan makanan merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkatan dan penyajian. Bakteri Escherichia coli merupakan indikator utama kontaminasi pada makanan yang dapat berdampak pada gangguan kesehatan jika makanan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dan perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan di Wilayah Lapangan Pringgondani Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasinya seluruh pedagang makanan jajanan dilapangan Pringgondani Wonogiri sebanyak 25. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang dan sampel makanan jajanannya sebanyak 25. Teknik sampling menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar checklist. Analisis data dengan Uji Chi-square dengan nilai α =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67% pedagang tidak memenuhi syarat sanitasi makanan dan sebanyak 76% pedagang makanan jajanan tidak memenuhi syarat perilaku penjamah makanan. Hasil analisis bivariat menunjukkan p value= 0,007 dan koefisien kontingensi 0,477,sehingga ada hubungan antara sanitasi makanan dengan Kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratannya cukup kuat. Hasil uji Chi-square p value 0,003 dan koefisien kontingensi 0,505. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratan hubungan cukup kuat. Disarankan para pedagang untuk menutup makanannya, menggunakan celemek, menggunakan penutup kepala, menggunakan sarung tangan dan masker, serta mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melayani pembeli. Dinas Kesehatan harus rutin melakukan inspeksi sanitasi makanan.