孤独作为一种积极的社会限制体验

Milda Longgeita Pinem
{"title":"孤独作为一种积极的社会限制体验","authors":"Milda Longgeita Pinem","doi":"10.23887/jfi.v5i3.45666","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan kesendirian (solitude) di masa pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19. Berbagai studi menunjukkan bahwa pandemi telah memengaruhi dimensi kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Tidak hanya berbagai dimensi tersebut, salah satu perubahan kehidupan yang dialami oleh banyak orang adalah pembatasan sosial (social distancing) atau membangun jarak dengan yang lain (physical distancing). Dalam konteks demikian, banyak orang yang harus menjalani hidup dalam kesendirian (solitude). Secara umum, kesendirian (solitude) bukanlah tema yang menarik untuk diulas. Situasi tersebut bahkan lebih dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan lekat dengan kesepian, kesedihan, bahkan ketidakberdayaan. Berbeda dengan makna negatif tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengurai makna kesendirian (solitude) dari perspektif yang lebih positif. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Sumber data berasal dari berbagai literatur yang beririsan dengan ilmu sosial, filsafat dan spiritualitas khususnya yangmembahas tema kesendirian (solitude). Ada tiga temuan yang berhasil diidentifikasi dandianalisis dari berbagai literatur tersebut. Pertama, kesendirian (solitude) mendorong individu manusia untuk semakin mengenali dirinya sendiri. Kedua, kesendirian (solitude) menciptakan ruang kebebasan bagi manusia khususnya di konteks relasi di dalam masyarakat. Ketiga, kesendirian (solitude) membantu manusia lebih dekat dengan alam (nature). Artikel ini ditutup dengan simpulan mengenai pentingnya mempraktikkan kesendirian (solitude) pada situasi tertentu, bahkan di luar konteks pandemi.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Kesendirian (Solitude) sebagai Pengalaman Positif di Masa Pembatasan Sosial\",\"authors\":\"Milda Longgeita Pinem\",\"doi\":\"10.23887/jfi.v5i3.45666\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan kesendirian (solitude) di masa pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19. Berbagai studi menunjukkan bahwa pandemi telah memengaruhi dimensi kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Tidak hanya berbagai dimensi tersebut, salah satu perubahan kehidupan yang dialami oleh banyak orang adalah pembatasan sosial (social distancing) atau membangun jarak dengan yang lain (physical distancing). Dalam konteks demikian, banyak orang yang harus menjalani hidup dalam kesendirian (solitude). Secara umum, kesendirian (solitude) bukanlah tema yang menarik untuk diulas. Situasi tersebut bahkan lebih dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan lekat dengan kesepian, kesedihan, bahkan ketidakberdayaan. Berbeda dengan makna negatif tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengurai makna kesendirian (solitude) dari perspektif yang lebih positif. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Sumber data berasal dari berbagai literatur yang beririsan dengan ilmu sosial, filsafat dan spiritualitas khususnya yangmembahas tema kesendirian (solitude). Ada tiga temuan yang berhasil diidentifikasi dandianalisis dari berbagai literatur tersebut. Pertama, kesendirian (solitude) mendorong individu manusia untuk semakin mengenali dirinya sendiri. Kedua, kesendirian (solitude) menciptakan ruang kebebasan bagi manusia khususnya di konteks relasi di dalam masyarakat. Ketiga, kesendirian (solitude) membantu manusia lebih dekat dengan alam (nature). Artikel ini ditutup dengan simpulan mengenai pentingnya mempraktikkan kesendirian (solitude) pada situasi tertentu, bahkan di luar konteks pandemi.\",\"PeriodicalId\":344212,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i3.45666\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i3.45666","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

本文旨在讨论Covid-19大流行造成的社会限制时期的孤立。研究表明,流行病已经影响了人类生活的各个方面,如健康、经济、社会和教育。不仅是这些维度,许多人经历的生活变化之一是社会限制或与他人保持距离。在这种情况下,许多人不得不过着孤独的生活。总的来说,孤独不是一个有趣的主题。这种情况更被视为消极的,伴随着孤独、悲伤,甚至是无助。与这些负面意义不同的是,这篇文章的目的是从一个更积极的角度来理解孤独。该研究采用了定性方法和文献研究方法。数据来源来自具有社会科学、哲学和唯灵论,尤其是以孤独为主题的文学作品。我们发现了三项研究,并对这些文献进行了分析。首先,孤独鼓励个人更加认识自己。第二,孤独为人类创造了空间,尤其是在社会的关系中。第三,孤独帮助人类更接近自然。这篇文章的结论是,在某些情况下,即使在大流行的情况下,独处的重要性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Kesendirian (Solitude) sebagai Pengalaman Positif di Masa Pembatasan Sosial
Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan kesendirian (solitude) di masa pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19. Berbagai studi menunjukkan bahwa pandemi telah memengaruhi dimensi kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Tidak hanya berbagai dimensi tersebut, salah satu perubahan kehidupan yang dialami oleh banyak orang adalah pembatasan sosial (social distancing) atau membangun jarak dengan yang lain (physical distancing). Dalam konteks demikian, banyak orang yang harus menjalani hidup dalam kesendirian (solitude). Secara umum, kesendirian (solitude) bukanlah tema yang menarik untuk diulas. Situasi tersebut bahkan lebih dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan lekat dengan kesepian, kesedihan, bahkan ketidakberdayaan. Berbeda dengan makna negatif tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengurai makna kesendirian (solitude) dari perspektif yang lebih positif. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Sumber data berasal dari berbagai literatur yang beririsan dengan ilmu sosial, filsafat dan spiritualitas khususnya yangmembahas tema kesendirian (solitude). Ada tiga temuan yang berhasil diidentifikasi dandianalisis dari berbagai literatur tersebut. Pertama, kesendirian (solitude) mendorong individu manusia untuk semakin mengenali dirinya sendiri. Kedua, kesendirian (solitude) menciptakan ruang kebebasan bagi manusia khususnya di konteks relasi di dalam masyarakat. Ketiga, kesendirian (solitude) membantu manusia lebih dekat dengan alam (nature). Artikel ini ditutup dengan simpulan mengenai pentingnya mempraktikkan kesendirian (solitude) pada situasi tertentu, bahkan di luar konteks pandemi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信