{"title":"RELASI TUHAN DENGAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN MUHAMMAD TAQI MISHBAH YAZDI","authors":"Ali Samsukdin","doi":"10.15408/paradigma.v3i01.27450","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Dalam Islam, Tuhan merupakan pencipta manusia sekaligus alam semesta, namun berbagai perssoalan melanda kehidupan ini yang hanya mementingkan unsur materi saja, ditambah lagi dengan persoalan pola pikir barat yang hanya memprioritaskan aspek kemanusiaan serta unsur materi dan meniadakan unsur spritualitas, misalnya agama dan kepercaayaan kepada Tuhan. cara pandang yang seperti iniakan menafikkan peran Tuhan sebagai pencipta sekaligus penguasa karena sesungguhnya yang maha kuasa dalam kehidupan ini hanyalah Tuhan Dialah yang menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini, makhluk terbaik yang telah diciptakan-Nya adalah manusia. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode Library research dengan mengumpulkan buku-buku yang satu tema dengan pembahasan. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini untuk Bisa memahami dan mengetahui konsep pemikiran Muhmmad Taqi Mishbah Yazdi tentang relasi Tuhan dengan Manusia.Tema relasi Tuhan dengan manusia, dalam konteks ini Muhammad Taqi Mishbah Yazdi mengatakan bahwa Tuhan merupakan waajibu al-wujud di mana Tuhan merupakan penyebab utama setiap mumkinu al-wujud. Tuhan kedudukannya sebagai pencipta (khaliq) sedangkan manusia merupakan ciptaan-Nya. Dialah Dzat yang maha menguasai alam semesta ini sekaligus yang mengatur dan Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan tertentu yaitu untuk beribadah dan menuju kesempurnaan kepada-Nya sehingga manusia tersebut memperoleh rahmat-Nya. Selain untuk beribadah Tuhan menjadikan manusia sebagai khalifah atau imamah di bumi di mana tugas dan fungsinya adalah untuk menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan baik dunia dan akhirat serta melaksanakan ajaran syariat baik dibidang sosial, politik, dan ekonnomi. Menjadi khalifah harus mampu menjalankan roda kepimimpinan dengan adil dan jujur dan berpedoman pada al-Qur;an dan hadist.Kata Kunci: Relasi Tuhan dengan Manusia, Muhammad Taqi Mishbah Yazdi","PeriodicalId":394656,"journal":{"name":"Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/paradigma.v3i01.27450","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
RELASI TUHAN DENGAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN MUHAMMAD TAQI MISHBAH YAZDI
Abstrak: Dalam Islam, Tuhan merupakan pencipta manusia sekaligus alam semesta, namun berbagai perssoalan melanda kehidupan ini yang hanya mementingkan unsur materi saja, ditambah lagi dengan persoalan pola pikir barat yang hanya memprioritaskan aspek kemanusiaan serta unsur materi dan meniadakan unsur spritualitas, misalnya agama dan kepercaayaan kepada Tuhan. cara pandang yang seperti iniakan menafikkan peran Tuhan sebagai pencipta sekaligus penguasa karena sesungguhnya yang maha kuasa dalam kehidupan ini hanyalah Tuhan Dialah yang menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini, makhluk terbaik yang telah diciptakan-Nya adalah manusia. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode Library research dengan mengumpulkan buku-buku yang satu tema dengan pembahasan. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini untuk Bisa memahami dan mengetahui konsep pemikiran Muhmmad Taqi Mishbah Yazdi tentang relasi Tuhan dengan Manusia.Tema relasi Tuhan dengan manusia, dalam konteks ini Muhammad Taqi Mishbah Yazdi mengatakan bahwa Tuhan merupakan waajibu al-wujud di mana Tuhan merupakan penyebab utama setiap mumkinu al-wujud. Tuhan kedudukannya sebagai pencipta (khaliq) sedangkan manusia merupakan ciptaan-Nya. Dialah Dzat yang maha menguasai alam semesta ini sekaligus yang mengatur dan Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan tertentu yaitu untuk beribadah dan menuju kesempurnaan kepada-Nya sehingga manusia tersebut memperoleh rahmat-Nya. Selain untuk beribadah Tuhan menjadikan manusia sebagai khalifah atau imamah di bumi di mana tugas dan fungsinya adalah untuk menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan baik dunia dan akhirat serta melaksanakan ajaran syariat baik dibidang sosial, politik, dan ekonnomi. Menjadi khalifah harus mampu menjalankan roda kepimimpinan dengan adil dan jujur dan berpedoman pada al-Qur;an dan hadist.Kata Kunci: Relasi Tuhan dengan Manusia, Muhammad Taqi Mishbah Yazdi