{"title":"tipology和古兰经接待的象征在mif知l HUDA RAWALO BANYUMAS","authors":"Akhmad roja Badrus Zaman","doi":"10.30984/AJIP.V5I2.1375","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The Qur'an is actually a holy book that contains moral teachings to guide man to the straight path. Only, when the Qur'an in consumption by the public, the book is undergoing a paradigm shift so treated, diresepsi, and expressed vary according to the knowledge and belief respectively. The expression, of a concrete indicator that the Koran is a holy book that is always in tune with the situation and the condition (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). The reception-style models and even now continues to be expressed and preserved by a large family of Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas. This study aims to find out the reception of the Qur'an in the boarding school, as well as trying to understand the meaning inherent in it. This study was designed with qualitative method and included in the research field. In obtaining the data, the researchers use an instrument that is in-depth interviews, observation, and study of the relevant documents. The analysis used by researchers is, as submitted by Mohd. Soehadha, ie the reduction of data, display of data, and conclusion. In clarifying the validity of the data, researchers conducted the extension of participation, and triangulation of sources and methods. From the research conducted, the results obtained are: (1) diversity reception of the Qur'an in Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas, among others: (a) reception exegesis of the Qur'an in the recitation Book Jalalain; (b) the aesthetic reception of the Qur'an contained in calligraphy at the hostel students and ndalem caregivers; (c) functional reception of the Qur'an manifested in the tradition of the reading of Al-Wa> qi'ah and Ya>si>n; and (d) reception eternalitas Qur'an embodied in various practices of preservation of the Qur'an, such as deposit bi al-naz{ri and bi al-hifz{i, sima'an, and mura> ja'ah. (2) The meanings inherent in the diversity reception, among others: objective meaning, the meaning of expressive and documentary meaning. Objective meaning conclude that behavioral diversity reception in the boarding school is as a symbol of obedience and reverence to the rules cottage. Expressive meaning is as a form of internalization yourself with positive things through the process of learning the Qur'an continuity and meaning to his documentary is a form of local contextualization of the cultural system overall.Keywords: Reception, Al-Quran and Miftahul Huda Islamic Boarding school.Abstrak: Al-Qur’an sejatinya merupakan kitab suci yang berisi ajaran-ajaran moral sebagai huda—petunjuk—bagi manusia ke jalan yang benar. Hanya saja, ketika Al-Qur’an sampai dan dikonsumsi oleh masyarakat, kitab suci tersebut mengalami pergeseran paradigma sehingga diperlakukan, diresepsi, dan diekspresikan secara berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ideologinya masing-masing. Fenomena tersebut nampaknya dapat dijadikan indikator konkret bahwasannya Al-Qur’an merupakan kitab suci yang senantiasa relevan dengan segala situasi dan kondisi (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). Ragam resepsi tersebut bahkan kini terus diekspresikan dan dilestarikan oleh keluarga besar Pondok Pesantren—kemudian disebut Ponpes—Miftahul Huda Rawalo Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam resepsi Al-Qur’an di Ponpes tersebut, serta berusaha memahami makna yang melekat di dalamnya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif dan termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan berbagai instrument, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi atau studi atas dokumen terkait. Analisis yang peneliti gunakan adalah sebagaimana yang disampaikan Mohd. Soehadha, yaitu dengan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Di dalam mengklarifikasi keabsahan data, peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan, serta triangulasi sumber maupun metode. Dari penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa: (1) ragam resepsi Al-Qur’an yang ada di Ponpes tersebut antara lain: (a) resepsi eksegesis; (b) resepsi estetis; (c) resepsi fungsional; dan (d) resepsi eternal. Resepsi eksegesis mewujud dalam kajian kitab tafsir Jalalain, resepsi estetis mewujud dalam kaligrafi di asrama dan ndalem pengasuh, resepsi fungsional mewujud dalam pembacaan surat-surat “idaman,” dan resepsi eternal terejawantahkan dalam pelbagai praktik preservasi Al-Qur’an, seperti setoran bi al-naz{ri dan bi al-ghaib, sima’an, dan mura>ja’ah. (2) Makna-makna yang melekat dalam ragam resepsi tersebut, antara lain: makna objektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter. Makna objektif menyimpulkan bahwa ragam perilaku resepsi di ponpes tersebut adalah sebagai simbolisasi kepatuhan dan ketakziman terhadap peraturan pondok. Makna ekspresifnya adalah sebagai wujud internalisasi diri dengan hal-hal positif melalui proses pembelajaran Al-Qur’an yang berkelanjutan, dan makna dokumenternya adalah sebagai bentuk kontekstualisasi lokal dari sistem kebudayaan yang menyeluruh.Kata Kunci: Resepsi, Al-Qur’an, dan Ponpes Miftahul Huda Banyumas.","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"TIPOLOGI DAN SIMBOLISASI RESEPSI AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA RAWALO BANYUMAS\",\"authors\":\"Akhmad roja Badrus Zaman\",\"doi\":\"10.30984/AJIP.V5I2.1375\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: The Qur'an is actually a holy book that contains moral teachings to guide man to the straight path. Only, when the Qur'an in consumption by the public, the book is undergoing a paradigm shift so treated, diresepsi, and expressed vary according to the knowledge and belief respectively. The expression, of a concrete indicator that the Koran is a holy book that is always in tune with the situation and the condition (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). The reception-style models and even now continues to be expressed and preserved by a large family of Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas. This study aims to find out the reception of the Qur'an in the boarding school, as well as trying to understand the meaning inherent in it. This study was designed with qualitative method and included in the research field. In obtaining the data, the researchers use an instrument that is in-depth interviews, observation, and study of the relevant documents. The analysis used by researchers is, as submitted by Mohd. Soehadha, ie the reduction of data, display of data, and conclusion. In clarifying the validity of the data, researchers conducted the extension of participation, and triangulation of sources and methods. From the research conducted, the results obtained are: (1) diversity reception of the Qur'an in Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas, among others: (a) reception exegesis of the Qur'an in the recitation Book Jalalain; (b) the aesthetic reception of the Qur'an contained in calligraphy at the hostel students and ndalem caregivers; (c) functional reception of the Qur'an manifested in the tradition of the reading of Al-Wa> qi'ah and Ya>si>n; and (d) reception eternalitas Qur'an embodied in various practices of preservation of the Qur'an, such as deposit bi al-naz{ri and bi al-hifz{i, sima'an, and mura> ja'ah. (2) The meanings inherent in the diversity reception, among others: objective meaning, the meaning of expressive and documentary meaning. Objective meaning conclude that behavioral diversity reception in the boarding school is as a symbol of obedience and reverence to the rules cottage. Expressive meaning is as a form of internalization yourself with positive things through the process of learning the Qur'an continuity and meaning to his documentary is a form of local contextualization of the cultural system overall.Keywords: Reception, Al-Quran and Miftahul Huda Islamic Boarding school.Abstrak: Al-Qur’an sejatinya merupakan kitab suci yang berisi ajaran-ajaran moral sebagai huda—petunjuk—bagi manusia ke jalan yang benar. Hanya saja, ketika Al-Qur’an sampai dan dikonsumsi oleh masyarakat, kitab suci tersebut mengalami pergeseran paradigma sehingga diperlakukan, diresepsi, dan diekspresikan secara berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ideologinya masing-masing. Fenomena tersebut nampaknya dapat dijadikan indikator konkret bahwasannya Al-Qur’an merupakan kitab suci yang senantiasa relevan dengan segala situasi dan kondisi (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). Ragam resepsi tersebut bahkan kini terus diekspresikan dan dilestarikan oleh keluarga besar Pondok Pesantren—kemudian disebut Ponpes—Miftahul Huda Rawalo Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam resepsi Al-Qur’an di Ponpes tersebut, serta berusaha memahami makna yang melekat di dalamnya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif dan termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan berbagai instrument, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi atau studi atas dokumen terkait. Analisis yang peneliti gunakan adalah sebagaimana yang disampaikan Mohd. Soehadha, yaitu dengan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Di dalam mengklarifikasi keabsahan data, peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan, serta triangulasi sumber maupun metode. Dari penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa: (1) ragam resepsi Al-Qur’an yang ada di Ponpes tersebut antara lain: (a) resepsi eksegesis; (b) resepsi estetis; (c) resepsi fungsional; dan (d) resepsi eternal. Resepsi eksegesis mewujud dalam kajian kitab tafsir Jalalain, resepsi estetis mewujud dalam kaligrafi di asrama dan ndalem pengasuh, resepsi fungsional mewujud dalam pembacaan surat-surat “idaman,” dan resepsi eternal terejawantahkan dalam pelbagai praktik preservasi Al-Qur’an, seperti setoran bi al-naz{ri dan bi al-ghaib, sima’an, dan mura>ja’ah. (2) Makna-makna yang melekat dalam ragam resepsi tersebut, antara lain: makna objektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter. Makna objektif menyimpulkan bahwa ragam perilaku resepsi di ponpes tersebut adalah sebagai simbolisasi kepatuhan dan ketakziman terhadap peraturan pondok. Makna ekspresifnya adalah sebagai wujud internalisasi diri dengan hal-hal positif melalui proses pembelajaran Al-Qur’an yang berkelanjutan, dan makna dokumenternya adalah sebagai bentuk kontekstualisasi lokal dari sistem kebudayaan yang menyeluruh.Kata Kunci: Resepsi, Al-Qur’an, dan Ponpes Miftahul Huda Banyumas.\",\"PeriodicalId\":423995,\"journal\":{\"name\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I2.1375\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I2.1375","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
摘要:《古兰经》实际上是一部包含道德教诲的圣书,引导人们走上正路。只是,当《古兰经》在被大众消费的时候,典籍正经历着一种范式的转变,所以对待、分类、表达都因知识和信仰的不同而有所不同。《古兰经》是一部圣书的具体标志,它总是与形势和条件相协调(s}a>lih{li kulli zama>n wa maka>n)。这种接待风格的模式直到现在还在继续被米夫塔胡尔胡达伊斯兰寄宿学校的一个大家庭所表达和保存。本研究旨在了解《古兰经》在寄宿学校的接受情况,并试图理解其内在意义。本研究采用定性方法设计,纳入研究领域。在获取数据的过程中,研究人员采用了深入访谈、观察和研究相关文献的方法。研究人员使用的分析是,由Mohd提交。Soehadha,即数据的简化、数据的显示和结论。为了明确数据的有效性,研究人员进行了参与的延伸,以及来源和方法的三角化。研究结果表明:(1)米塔胡尔胡达伊斯兰寄宿学校Rawalo Banyumas对《古兰经》接受的多样性;(1)《古兰经》在诵经书Jalalain中的接受情况;(b)宿舍学生和护理员对书法《古兰经》的审美接受;(c)对《古兰经》的功能性接受表现在阅读Al-Wa b> qi'ah和Ya b> si b> n的传统上;(4)接受永恒的《古兰经》,体现在保存《古兰经》的各种做法中,如存放《古兰经》和《古兰经》、《古兰经》、《古兰经》和《古兰经》。(2)接受多样性所固有的意义,其中包括客观意义、表达意义和记录意义。客观意义得出结论,寄宿学校的行为多样性接待是对规则的服从和尊重的象征。表达意义是作为一种内化自己与积极事物的形式,通过学习古兰经的过程,使其具有延续性和纪录片意义,是一种局部语境化的文化系统整体形式。关键词:接待、古兰经、米塔胡尔胡达伊斯兰寄宿学校摘要:古兰经sejatinya merupakan kitab sui yang berisi ajaran-ajaran moral sebagai huda-petunjuk-bagi manusia ke jalan yang benar。汉雅·萨迦,ketika al - quuran sampai dan dikonsumsi oleh masyarakat, kitab sui tersebut mengalami pergesan paradigm sehinga diperlakukan, diressepsi, dan diekspreskan secara berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ideology - masing-masing。现象tersebut nampaknya dapat dijadikan指标konkret bahwasannya Al-Qur 'an merupakan kitab sui yang senantiasa相关的和segala的情况是dan kondisi (s}a>lih{li kulli zama>n wa maka>n)。Ragam resepsi tersebut bahkan kini terus, diekspresikan, diestarikan, keluarga, Pondok, pesan - kemudian disdiss, ponpes - mittahul, Huda Rawalo Banyumas。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam resepi al - quuran di Ponpes tersebut, serta berusaha memahami makna yang melekat di dalamnya。Penelitian ini dirancang dengan menggunakan方法质量定性和termasuk dalam jenis Penelitian lapangan(野外研究)。Dalam memperoleh数据,peneliti menggunakan berbagai仪器,seperti wawancara, observasi, dandokumentasi atau研究数据。分析yang peneliti gunakan adalah sebagaimana yang disamaikan Mohd。分析数据,分析数据,显示数据,分析数据。Di dalam mengklarifikasi keabsahan数据,peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan, serta triangulasi number maupun方法。Dari penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa:(1) ragam resepsi al - quuran yang ada di Ponpes tersebut antara lain:(a) resepsi eksegesis;(b)休克休克;(c)退步性;丹(d)永恒。Resepsi eksegesis mewujud dalam kaligrafi di asrama dan dalalem pengasuh, Resepsi estesttis mewujud dalam pembacaan surat-surat“idaman”,dan ressepsi eternal terejawantahkan dalam pelbagai praktik preservasi al- quan, seperti setoran bi al-naz{ri dan bi al-ghaib, sima 'an, dan mura>ja 'ah。(2) makna -makna yang melekat dalam ragam resepsi tersebut, antara lain: makna object, makna ekresf, dan makna dokumenter。Makna的对象是menypulkkan bahwa ragam peraku resepi i ponpes terpes,但adalah sebagai象征着一个人的命运,而不是一个人的命运。
TIPOLOGI DAN SIMBOLISASI RESEPSI AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA RAWALO BANYUMAS
Abstract: The Qur'an is actually a holy book that contains moral teachings to guide man to the straight path. Only, when the Qur'an in consumption by the public, the book is undergoing a paradigm shift so treated, diresepsi, and expressed vary according to the knowledge and belief respectively. The expression, of a concrete indicator that the Koran is a holy book that is always in tune with the situation and the condition (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). The reception-style models and even now continues to be expressed and preserved by a large family of Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas. This study aims to find out the reception of the Qur'an in the boarding school, as well as trying to understand the meaning inherent in it. This study was designed with qualitative method and included in the research field. In obtaining the data, the researchers use an instrument that is in-depth interviews, observation, and study of the relevant documents. The analysis used by researchers is, as submitted by Mohd. Soehadha, ie the reduction of data, display of data, and conclusion. In clarifying the validity of the data, researchers conducted the extension of participation, and triangulation of sources and methods. From the research conducted, the results obtained are: (1) diversity reception of the Qur'an in Miftahul Huda Islamic Boarding School Rawalo Banyumas, among others: (a) reception exegesis of the Qur'an in the recitation Book Jalalain; (b) the aesthetic reception of the Qur'an contained in calligraphy at the hostel students and ndalem caregivers; (c) functional reception of the Qur'an manifested in the tradition of the reading of Al-Wa> qi'ah and Ya>si>n; and (d) reception eternalitas Qur'an embodied in various practices of preservation of the Qur'an, such as deposit bi al-naz{ri and bi al-hifz{i, sima'an, and mura> ja'ah. (2) The meanings inherent in the diversity reception, among others: objective meaning, the meaning of expressive and documentary meaning. Objective meaning conclude that behavioral diversity reception in the boarding school is as a symbol of obedience and reverence to the rules cottage. Expressive meaning is as a form of internalization yourself with positive things through the process of learning the Qur'an continuity and meaning to his documentary is a form of local contextualization of the cultural system overall.Keywords: Reception, Al-Quran and Miftahul Huda Islamic Boarding school.Abstrak: Al-Qur’an sejatinya merupakan kitab suci yang berisi ajaran-ajaran moral sebagai huda—petunjuk—bagi manusia ke jalan yang benar. Hanya saja, ketika Al-Qur’an sampai dan dikonsumsi oleh masyarakat, kitab suci tersebut mengalami pergeseran paradigma sehingga diperlakukan, diresepsi, dan diekspresikan secara berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ideologinya masing-masing. Fenomena tersebut nampaknya dapat dijadikan indikator konkret bahwasannya Al-Qur’an merupakan kitab suci yang senantiasa relevan dengan segala situasi dan kondisi (s}a>lih{ li kulli zama>n wa maka>n). Ragam resepsi tersebut bahkan kini terus diekspresikan dan dilestarikan oleh keluarga besar Pondok Pesantren—kemudian disebut Ponpes—Miftahul Huda Rawalo Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam resepsi Al-Qur’an di Ponpes tersebut, serta berusaha memahami makna yang melekat di dalamnya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif dan termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan berbagai instrument, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi atau studi atas dokumen terkait. Analisis yang peneliti gunakan adalah sebagaimana yang disampaikan Mohd. Soehadha, yaitu dengan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Di dalam mengklarifikasi keabsahan data, peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan, serta triangulasi sumber maupun metode. Dari penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa: (1) ragam resepsi Al-Qur’an yang ada di Ponpes tersebut antara lain: (a) resepsi eksegesis; (b) resepsi estetis; (c) resepsi fungsional; dan (d) resepsi eternal. Resepsi eksegesis mewujud dalam kajian kitab tafsir Jalalain, resepsi estetis mewujud dalam kaligrafi di asrama dan ndalem pengasuh, resepsi fungsional mewujud dalam pembacaan surat-surat “idaman,” dan resepsi eternal terejawantahkan dalam pelbagai praktik preservasi Al-Qur’an, seperti setoran bi al-naz{ri dan bi al-ghaib, sima’an, dan mura>ja’ah. (2) Makna-makna yang melekat dalam ragam resepsi tersebut, antara lain: makna objektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter. Makna objektif menyimpulkan bahwa ragam perilaku resepsi di ponpes tersebut adalah sebagai simbolisasi kepatuhan dan ketakziman terhadap peraturan pondok. Makna ekspresifnya adalah sebagai wujud internalisasi diri dengan hal-hal positif melalui proses pembelajaran Al-Qur’an yang berkelanjutan, dan makna dokumenternya adalah sebagai bentuk kontekstualisasi lokal dari sistem kebudayaan yang menyeluruh.Kata Kunci: Resepsi, Al-Qur’an, dan Ponpes Miftahul Huda Banyumas.