理解Rhizosfir领域内的土壤通信,以优化土地管理

Enny Widyati
{"title":"理解Rhizosfir领域内的土壤通信,以优化土地管理","authors":"Enny Widyati","doi":"10.2018/JSDL.V11I1.8190","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Seperti halnya dunia manusia, tumbuhan juga mengembangkan sistem komunikasi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Bahasa yang digunakan adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh eksudat akar. Tumbuhan merupakan inisiator karena mereka yang memiliki tujuan untuk apa komunikasi dibangun. Tumbuhan mengeluarkan eksudat akar untuk memanggil atau untuk mengusir mikroba yang diinginkan. Tumbuhan mengirim surat undangan pada beberapa mikroba dengan mensekresikan eksudat akar. Untuk membangun asosiasi mikoriza tumbuhan mengeluarkan gula, asam amino dan strigolakton. Hal tersebut akan dibalas oleh fungi dengan mengeluarkan senyawa flavonoid yang menunjukkan spesifikasi jenis inang-mikoriza. Hadirnya senyawa flavonoid merupakan undangan bagi rhizobium pada tanaman legum untuk membangun asosiasi. Tumbuhan akan menyeleksi rhizobium yang akan diajak berasosiasi dengan mensekresikan senyawa kanavanin yang bersifat toksik. Kesalahan dalam mengeluarkan eksudat akar merupakan surat undangan yang keliru bagi tumbuhan. Dosis senyawa stigolakton yang terlalu rendah tidak akan dapat membentuk asosiasi mikoriza tetapi yang berkembang adalah patogen. Walaupun tumbuhan menghasilkan senyawa fitoantisipin untuk mencegah serangan patogen dan fitoaleksin ketika patogen sudah menginfeksi. Komunikasi akar dengan akar tumbuhan lain dilakukan dengan menghasilkan senyawa alelopati untuk membatasi pertumbuhan akar di sekelilingnya yang dianggap sebagai pesaing. Tanaman invasif atau gulma umumnya selain menghasilkan alelopati juga memproduksi katekin yang dapat membunuh mikroba menguntungkan pada tumbuhan setempat. Akibatnya tumbuhan lokal akan rentan terhadap serangan penyakit dan berujung pada kematian. Selain alelopati, untuk merespon kehadiran tetangganya tumbuhan juga menghasilkan senyawa glukosinolat yang jumlahnya makin meningkat sejalan dengan tingginya biodiversitas vegetasi. Senyawa ini merupakan senyawa beracun bagi patogen, sehingga tumbuhan yang dibudidayakan dengan pola monokultur menjadi rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu agar tanah tetap memiliki kandungan senyawa glukosinolat yang memadai serta tetap memelihara kondisi rhizosfir yang dinamis perlu dilakukan pergiliran tanaman varietas lokal setelah beberapa rotasi tanaman.Abstract. Similar to human, plants also develop a communication system to achieve their prosperity. Plants utilize chemical compounds of their root exudates as the “languange”. Plants are the initiator of communications, since they define the purposes of building communication. Root exudates are released either to attract or to demenish the soil microbes target as an “invitation letter” to some microbes. To build a mycorrhizal association, for examples, plants issue sugars, amino acids and strygolactones to the rhizosphere. Fungi will reply the invitation by secreting flavonoid compounds that determine host-mycorrhizal specifications. The presence of flavonoids is another invitation to rhizobia to establish association in legume rhizosphere. Plants will select attracted bacteria to build the most host-specific rhizobium association by secreting canavanine compounds that are toxic to non-target rhizobia. Occasionally, an error happened in issuing invitation. When plant release strygolactone in a very low dosages, it will be failure to build mycorrhizal associations otherwise pathogen colonizations, although plants produce either phytoantisipine to prevent pathogens infection or phytoalexin to counter infected pathogens. Communication among roots of neighboring plants is conducted by producing allellopathy compound to limit root growth of the competitors. Invasive plants or weeds generally also produce catechine compounds over the allellophaty that will eliminate soil beneficial microbes of the indigenous plants. As a result, the native plants will be vulnerable to disease and lead to distinct. Responding to the presence of neighboring roots, plants also produce glucosinolate compounds. Glucocynolate consentration will be increased in line with the richness of vegetation biodiversity. These compounds are toxic to the pathogen, which is why plants cultivated in monoculture become more susceptible to disease. Furthermore, to improve soil glucocynolate and to manage the dynamics in the rhizosphere, need to a shift cultivation after several rotations of a commodity with the local varieties.","PeriodicalId":261618,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Lahan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Memahami Komunikasi Tumbuhan-Tanah dalam Areal Rhizosfir untuk Optimasi Pengelolaan Lahan\",\"authors\":\"Enny Widyati\",\"doi\":\"10.2018/JSDL.V11I1.8190\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak. Seperti halnya dunia manusia, tumbuhan juga mengembangkan sistem komunikasi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Bahasa yang digunakan adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh eksudat akar. Tumbuhan merupakan inisiator karena mereka yang memiliki tujuan untuk apa komunikasi dibangun. Tumbuhan mengeluarkan eksudat akar untuk memanggil atau untuk mengusir mikroba yang diinginkan. Tumbuhan mengirim surat undangan pada beberapa mikroba dengan mensekresikan eksudat akar. Untuk membangun asosiasi mikoriza tumbuhan mengeluarkan gula, asam amino dan strigolakton. Hal tersebut akan dibalas oleh fungi dengan mengeluarkan senyawa flavonoid yang menunjukkan spesifikasi jenis inang-mikoriza. Hadirnya senyawa flavonoid merupakan undangan bagi rhizobium pada tanaman legum untuk membangun asosiasi. Tumbuhan akan menyeleksi rhizobium yang akan diajak berasosiasi dengan mensekresikan senyawa kanavanin yang bersifat toksik. Kesalahan dalam mengeluarkan eksudat akar merupakan surat undangan yang keliru bagi tumbuhan. Dosis senyawa stigolakton yang terlalu rendah tidak akan dapat membentuk asosiasi mikoriza tetapi yang berkembang adalah patogen. Walaupun tumbuhan menghasilkan senyawa fitoantisipin untuk mencegah serangan patogen dan fitoaleksin ketika patogen sudah menginfeksi. Komunikasi akar dengan akar tumbuhan lain dilakukan dengan menghasilkan senyawa alelopati untuk membatasi pertumbuhan akar di sekelilingnya yang dianggap sebagai pesaing. Tanaman invasif atau gulma umumnya selain menghasilkan alelopati juga memproduksi katekin yang dapat membunuh mikroba menguntungkan pada tumbuhan setempat. Akibatnya tumbuhan lokal akan rentan terhadap serangan penyakit dan berujung pada kematian. Selain alelopati, untuk merespon kehadiran tetangganya tumbuhan juga menghasilkan senyawa glukosinolat yang jumlahnya makin meningkat sejalan dengan tingginya biodiversitas vegetasi. Senyawa ini merupakan senyawa beracun bagi patogen, sehingga tumbuhan yang dibudidayakan dengan pola monokultur menjadi rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu agar tanah tetap memiliki kandungan senyawa glukosinolat yang memadai serta tetap memelihara kondisi rhizosfir yang dinamis perlu dilakukan pergiliran tanaman varietas lokal setelah beberapa rotasi tanaman.Abstract. Similar to human, plants also develop a communication system to achieve their prosperity. Plants utilize chemical compounds of their root exudates as the “languange”. Plants are the initiator of communications, since they define the purposes of building communication. Root exudates are released either to attract or to demenish the soil microbes target as an “invitation letter” to some microbes. To build a mycorrhizal association, for examples, plants issue sugars, amino acids and strygolactones to the rhizosphere. Fungi will reply the invitation by secreting flavonoid compounds that determine host-mycorrhizal specifications. The presence of flavonoids is another invitation to rhizobia to establish association in legume rhizosphere. Plants will select attracted bacteria to build the most host-specific rhizobium association by secreting canavanine compounds that are toxic to non-target rhizobia. Occasionally, an error happened in issuing invitation. When plant release strygolactone in a very low dosages, it will be failure to build mycorrhizal associations otherwise pathogen colonizations, although plants produce either phytoantisipine to prevent pathogens infection or phytoalexin to counter infected pathogens. Communication among roots of neighboring plants is conducted by producing allellopathy compound to limit root growth of the competitors. Invasive plants or weeds generally also produce catechine compounds over the allellophaty that will eliminate soil beneficial microbes of the indigenous plants. As a result, the native plants will be vulnerable to disease and lead to distinct. Responding to the presence of neighboring roots, plants also produce glucosinolate compounds. Glucocynolate consentration will be increased in line with the richness of vegetation biodiversity. These compounds are toxic to the pathogen, which is why plants cultivated in monoculture become more susceptible to disease. Furthermore, to improve soil glucocynolate and to manage the dynamics in the rhizosphere, need to a shift cultivation after several rotations of a commodity with the local varieties.\",\"PeriodicalId\":261618,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sumberdaya Lahan\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sumberdaya Lahan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.2018/JSDL.V11I1.8190\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Lahan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2018/JSDL.V11I1.8190","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

抽象。和人类世界一样,植物也开发了一种通讯系统,以实现其生存的福祉。语言是根部渗出的化合物。植物是主动的,因为它们有沟通的目的。植物分泌根部乳状物来召唤或排斥所需的微生物。植物通过分泌根部渗出某些微生物来发出邀请。为了建立菌根协会,植物会分泌糖、氨基酸和strigolakton。这将由真菌报复性,方法是提取一种以斑点为宿主的类黄酮。这种类黄酮的存在是对豆类植物rhizobium建立协会的邀请。植物将分离出一种根瘤菌,与毒性化合物kanavanin的分泌有关。拔根的错误是对植物的错误邀请。低剂量的stigolakton化合物不会形成菌根联系,而菌根是一种正在发育的病原体。虽然植物产生一种化合物,可以防止病原体的攻击,但当病原体被感染时,植物就会产生一种化合物。根系与其他根系的交流是通过产生一种化合物来限制根系的生长,这种化合物被认为是竞争对手。入侵性植物或杂草除了产生淀粉外,还会产生一种能杀死当地植物中有利微生物的碳酸钙。因此,当地的植物很容易受到疾病的攻击,并导致死亡。除了阿列淀粉,植物对其邻国存在的反应还会产生与植物高浓度的生物多样性同时增加的谷蛋白化合物。这种化合物是一种有毒的病原体,因此具有单一文化模式的植物很容易受到疾病的影响。因此,为了使土壤保持足够的葡萄糖化合物,并保持活的动态根足类植物的状态,需要在几次植物轮转之后,对当地植物进行活化。同样的道理也适用于人类,植物还改进一种通信系统来实现它们的繁荣。植物就像“语言”一样,以植物为根。自从植物定义了建筑通信的目的之后,它们就是通信的主办人。根exudates要么被释放,要么驱逐为了建立一个mycorrhizal协会,为了examples,植物糖问题,氨基酸acids和strygolactones到rhizosphere。真菌会通过秘密嗅探剂来回复邀请。黄疸是另一种刺激,要求根植于根菌层建立民主协会。行星将选择选择细菌来建立其最具准备的根瘤菌协会,由加拿大秘密公司提供,这是对非目标根瘤菌的毒药。在邀请中出现了错误。当一种植物在较低的剂量下释放strygolactone时,它将无法建立自己的菌根试点,尽管植物的生产要么用植物抗氧化酶来预防病原感染,要么用植物来预防病原感染。邻近植物的通讯是由生产一种有限的化合物来限制公司的生长。入侵的植物或很少的植物通常会在这些alletechine中产生一种碱性的碱性,这种碱性会存在于这些微小的植物中。作为一个提议,本土植物将很容易受到疾病的影响,并导致其腐烂。负责周边地区的生产,植物也生产葡萄糖化合物。聚糖的分散注意力将随着植物多样性的丰富而增加。这些化合物对病原体是有毒的,这就是为什么植物在单一文化中受到干扰会使其更容易患病。要植入胶质果胶并使其在根瘤菌层中保持活力,需要在局部变量的多次流动后进行轮换。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Memahami Komunikasi Tumbuhan-Tanah dalam Areal Rhizosfir untuk Optimasi Pengelolaan Lahan
Abstrak. Seperti halnya dunia manusia, tumbuhan juga mengembangkan sistem komunikasi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Bahasa yang digunakan adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh eksudat akar. Tumbuhan merupakan inisiator karena mereka yang memiliki tujuan untuk apa komunikasi dibangun. Tumbuhan mengeluarkan eksudat akar untuk memanggil atau untuk mengusir mikroba yang diinginkan. Tumbuhan mengirim surat undangan pada beberapa mikroba dengan mensekresikan eksudat akar. Untuk membangun asosiasi mikoriza tumbuhan mengeluarkan gula, asam amino dan strigolakton. Hal tersebut akan dibalas oleh fungi dengan mengeluarkan senyawa flavonoid yang menunjukkan spesifikasi jenis inang-mikoriza. Hadirnya senyawa flavonoid merupakan undangan bagi rhizobium pada tanaman legum untuk membangun asosiasi. Tumbuhan akan menyeleksi rhizobium yang akan diajak berasosiasi dengan mensekresikan senyawa kanavanin yang bersifat toksik. Kesalahan dalam mengeluarkan eksudat akar merupakan surat undangan yang keliru bagi tumbuhan. Dosis senyawa stigolakton yang terlalu rendah tidak akan dapat membentuk asosiasi mikoriza tetapi yang berkembang adalah patogen. Walaupun tumbuhan menghasilkan senyawa fitoantisipin untuk mencegah serangan patogen dan fitoaleksin ketika patogen sudah menginfeksi. Komunikasi akar dengan akar tumbuhan lain dilakukan dengan menghasilkan senyawa alelopati untuk membatasi pertumbuhan akar di sekelilingnya yang dianggap sebagai pesaing. Tanaman invasif atau gulma umumnya selain menghasilkan alelopati juga memproduksi katekin yang dapat membunuh mikroba menguntungkan pada tumbuhan setempat. Akibatnya tumbuhan lokal akan rentan terhadap serangan penyakit dan berujung pada kematian. Selain alelopati, untuk merespon kehadiran tetangganya tumbuhan juga menghasilkan senyawa glukosinolat yang jumlahnya makin meningkat sejalan dengan tingginya biodiversitas vegetasi. Senyawa ini merupakan senyawa beracun bagi patogen, sehingga tumbuhan yang dibudidayakan dengan pola monokultur menjadi rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu agar tanah tetap memiliki kandungan senyawa glukosinolat yang memadai serta tetap memelihara kondisi rhizosfir yang dinamis perlu dilakukan pergiliran tanaman varietas lokal setelah beberapa rotasi tanaman.Abstract. Similar to human, plants also develop a communication system to achieve their prosperity. Plants utilize chemical compounds of their root exudates as the “languange”. Plants are the initiator of communications, since they define the purposes of building communication. Root exudates are released either to attract or to demenish the soil microbes target as an “invitation letter” to some microbes. To build a mycorrhizal association, for examples, plants issue sugars, amino acids and strygolactones to the rhizosphere. Fungi will reply the invitation by secreting flavonoid compounds that determine host-mycorrhizal specifications. The presence of flavonoids is another invitation to rhizobia to establish association in legume rhizosphere. Plants will select attracted bacteria to build the most host-specific rhizobium association by secreting canavanine compounds that are toxic to non-target rhizobia. Occasionally, an error happened in issuing invitation. When plant release strygolactone in a very low dosages, it will be failure to build mycorrhizal associations otherwise pathogen colonizations, although plants produce either phytoantisipine to prevent pathogens infection or phytoalexin to counter infected pathogens. Communication among roots of neighboring plants is conducted by producing allellopathy compound to limit root growth of the competitors. Invasive plants or weeds generally also produce catechine compounds over the allellophaty that will eliminate soil beneficial microbes of the indigenous plants. As a result, the native plants will be vulnerable to disease and lead to distinct. Responding to the presence of neighboring roots, plants also produce glucosinolate compounds. Glucocynolate consentration will be increased in line with the richness of vegetation biodiversity. These compounds are toxic to the pathogen, which is why plants cultivated in monoculture become more susceptible to disease. Furthermore, to improve soil glucocynolate and to manage the dynamics in the rhizosphere, need to a shift cultivation after several rotations of a commodity with the local varieties.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信