D. A. Pradnyapasa, N. Setiastuti, U. Sugarmansyah, H. Apriyanto, T. D. Tamtomo
{"title":"基于利益攸关方在雅加达合作的新冠肺炎后城市复苏","authors":"D. A. Pradnyapasa, N. Setiastuti, U. Sugarmansyah, H. Apriyanto, T. D. Tamtomo","doi":"10.20961/shes.v5i4.69059","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Covid-19 atau Sars-Cov-2 menjadi pandemi yang telah menyerang 183 negara di dunia. Sejak Desember 2019, Virus Covid-19 mulai menyebar setelah diketahui pasien positif Covid-19 di Wuhan, Cina. Virus Covid-19 juga menyebar hingga Indonesia. Dampak yang disebabkan pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada bidang kesehatan, tetapi juga pada bidang ekonomi dan sosial. Pada tahun April 2022, WHO memutuskan untuk menjadikan Covid-19 menjadi endemi. Penelitian ini menganalisis pemulihan kota pasca Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan kolaborasi akan mempermudah penanganan Covid-19. Dalam penanganan pandemi Covid-19 diperlukan keterlibatan semua aktor (stakeholder), sehingga, tidak hanya pemerintah pusat dan daerah saja yang bertanggungjawab. Keterlibatan swasta/bisnis, akademisi dan komunitas juga diperlukan. Keterlibatan stakeholder perllu dilakukan dalam suatu mekanisme kerja sama yang terukur dan terintegrasi. Pendekatan kolaborasi stakeholder perlu diterapkan dalam 3 (tiga) isu strategis penanganan pandemi ini yaitu kebijakan, infrastruktur, dan anggaran. Terdapat tiga rekomendasi yang perlu dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mengimplementasikan pemulihan kota setelah pandemi Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder.","PeriodicalId":190176,"journal":{"name":"Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Post-Covid-19 City Recovery Based on Stakeholder Collaboration in Jakarta\",\"authors\":\"D. A. Pradnyapasa, N. Setiastuti, U. Sugarmansyah, H. Apriyanto, T. D. Tamtomo\",\"doi\":\"10.20961/shes.v5i4.69059\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Covid-19 atau Sars-Cov-2 menjadi pandemi yang telah menyerang 183 negara di dunia. Sejak Desember 2019, Virus Covid-19 mulai menyebar setelah diketahui pasien positif Covid-19 di Wuhan, Cina. Virus Covid-19 juga menyebar hingga Indonesia. Dampak yang disebabkan pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada bidang kesehatan, tetapi juga pada bidang ekonomi dan sosial. Pada tahun April 2022, WHO memutuskan untuk menjadikan Covid-19 menjadi endemi. Penelitian ini menganalisis pemulihan kota pasca Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan kolaborasi akan mempermudah penanganan Covid-19. Dalam penanganan pandemi Covid-19 diperlukan keterlibatan semua aktor (stakeholder), sehingga, tidak hanya pemerintah pusat dan daerah saja yang bertanggungjawab. Keterlibatan swasta/bisnis, akademisi dan komunitas juga diperlukan. Keterlibatan stakeholder perllu dilakukan dalam suatu mekanisme kerja sama yang terukur dan terintegrasi. Pendekatan kolaborasi stakeholder perlu diterapkan dalam 3 (tiga) isu strategis penanganan pandemi ini yaitu kebijakan, infrastruktur, dan anggaran. Terdapat tiga rekomendasi yang perlu dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mengimplementasikan pemulihan kota setelah pandemi Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder.\",\"PeriodicalId\":190176,\"journal\":{\"name\":\"Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20961/shes.v5i4.69059\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/shes.v5i4.69059","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Post-Covid-19 City Recovery Based on Stakeholder Collaboration in Jakarta
Covid-19 atau Sars-Cov-2 menjadi pandemi yang telah menyerang 183 negara di dunia. Sejak Desember 2019, Virus Covid-19 mulai menyebar setelah diketahui pasien positif Covid-19 di Wuhan, Cina. Virus Covid-19 juga menyebar hingga Indonesia. Dampak yang disebabkan pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada bidang kesehatan, tetapi juga pada bidang ekonomi dan sosial. Pada tahun April 2022, WHO memutuskan untuk menjadikan Covid-19 menjadi endemi. Penelitian ini menganalisis pemulihan kota pasca Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan kolaborasi akan mempermudah penanganan Covid-19. Dalam penanganan pandemi Covid-19 diperlukan keterlibatan semua aktor (stakeholder), sehingga, tidak hanya pemerintah pusat dan daerah saja yang bertanggungjawab. Keterlibatan swasta/bisnis, akademisi dan komunitas juga diperlukan. Keterlibatan stakeholder perllu dilakukan dalam suatu mekanisme kerja sama yang terukur dan terintegrasi. Pendekatan kolaborasi stakeholder perlu diterapkan dalam 3 (tiga) isu strategis penanganan pandemi ini yaitu kebijakan, infrastruktur, dan anggaran. Terdapat tiga rekomendasi yang perlu dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mengimplementasikan pemulihan kota setelah pandemi Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder.