{"title":"努力通过学术监督实施校长教师专业能力的增加","authors":"Bertha Dimara","doi":"10.51878/manajerial.v2i4.1862","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Efforts to increase Teacher Professional Competence through the Implementation of Principal Academic Supervision have been carried out at SD Inpres 42 Taman Ria, Manokwari Regency, West Papua Province, for the 2022/2023 Academic Year. This research is a School Action Research (PTS) with a qualitative descriptive approach. This study aims to analyze the professional competence of teachers from the aspect of mastery of material, concepts, structures, and scientific patterns that support subjects, mastery of competency standards and basic competencies and the ability to develop creatively taught learning materials. The data sources used are primary and secondary data. Primary data comes from interviews and class observations. Secondary data from observations of syllabus and lesson plans documents as well as other relevant documents. Data collection instruments used interview guides, observation sheets and documentation studies. Data analysis techniques used the Milles and Huberman model, namely data reduction, display and data verification. The results showed an increase in teacher professional competence after being supervised by the school principal, 68.18% (15 out of 22) succeeded in achieving the mastery indicator (? 80%) . There are 7 out of 22 teachers (31.82%) of whom are in the \"Enough\" category, which means that they still need further guidance specifically on aspects of developing creative learning materials. This shows that the implementation of academic supervision is able to improve the professional competence of teachers. The triggering factors for the low professional competence of teachers include 1) lack of self-motivation (self motivation); 2) low literacy skills; 3) difficulty getting out of the comfort zone; 4) having a narrow view of a change; 5) not optimally utilizing technology; 6) always think negatively; 7) self-closing; 8) lack of discipline. 9) do not feel ashamed to see other people busy working; 10) busy doing activities outside of school hours; 11) habit of procrastinating work. If routinely carried out, undoubtedly the teacher's supervisory competence will increase. Another effort that can be done is to involve teachers in various KKG activities, workshops, and IHT and even training organized by the government. In addition, giving motivation continues to be given to teachers so that they are motivated in carrying out their duties, including changing the teacher's paradigm so that they think positively about everything. \nABSTRAKUpaya peningkatan Kompetensi Profesional Guru Melalui Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah telah dilaksanakan di SD Inpres 42 Taman Ria Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat Tahun Ajaran 2022/2023. Penilitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kompetensi professional guru dari aspek penguasaan materi, konsep, struktur, dan pola keilmuan yang mendukung mata pelajaran, penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan kemampuan mengebangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara dan observasi kelas. Data sekunder dari observasi terhadap dokumen silabus dan RPP serta dokumen lain yang relevan.Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Milles and Hubermen yakni reduksi data, display dan dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kompetensi profesioanl guru setelah disupervisi oleh kepala sekolah, terdapat 68,18% (15 dari 22) berhasil mencapai indicator ketuntasana (? 80%). Terdapat 7 dari 22 guru(31,82%) diantaranya berada pada kategori “Cukup” yang artinya masih perlu bimbingan lebih lanjut khusus aspek pemngembangan materi pembelajaran secara kreaatif. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi supervise akademik mampu meningkatkan kompetensi professional guru. Adapun faktor pemicu rendahnya kompetensi professional guru diantaranya 1) kurangnya motivasi diri (self motivation);2) kemampuan literasi yang rendah;3) sulit keluar dari zona nyaman;4) memiliki pandangan yang sempit terhadap suatu perubahan; 5) kurang maksimal memanfaatkan teknologi;6) selalu berpikir negative;7) menutup diri;8)kurang displin.9) tidak merasa malu melihat orang lain sibuk bekerja;10) sibuk melakukan aktivitas diluar jam sekolah;11) kebiasaan menunda pekerjaan.Jika supervise rutin dilakukan niscaya kompetensi guru akan meningkat. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan KKG,workshop, dan IHT bahkan pelatihan yang diselenggrakan oleh pemerintah. Selain itu pemberian motivasi terus diberikan kepada guru agar termotivasi dalam melakukan tugasnya termasuk mengubah paradigma guru sehingga berpikir positif terhadap segala hal.","PeriodicalId":221805,"journal":{"name":"MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MELALUI IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH\",\"authors\":\"Bertha Dimara\",\"doi\":\"10.51878/manajerial.v2i4.1862\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Efforts to increase Teacher Professional Competence through the Implementation of Principal Academic Supervision have been carried out at SD Inpres 42 Taman Ria, Manokwari Regency, West Papua Province, for the 2022/2023 Academic Year. This research is a School Action Research (PTS) with a qualitative descriptive approach. This study aims to analyze the professional competence of teachers from the aspect of mastery of material, concepts, structures, and scientific patterns that support subjects, mastery of competency standards and basic competencies and the ability to develop creatively taught learning materials. The data sources used are primary and secondary data. Primary data comes from interviews and class observations. Secondary data from observations of syllabus and lesson plans documents as well as other relevant documents. Data collection instruments used interview guides, observation sheets and documentation studies. Data analysis techniques used the Milles and Huberman model, namely data reduction, display and data verification. The results showed an increase in teacher professional competence after being supervised by the school principal, 68.18% (15 out of 22) succeeded in achieving the mastery indicator (? 80%) . There are 7 out of 22 teachers (31.82%) of whom are in the \\\"Enough\\\" category, which means that they still need further guidance specifically on aspects of developing creative learning materials. This shows that the implementation of academic supervision is able to improve the professional competence of teachers. The triggering factors for the low professional competence of teachers include 1) lack of self-motivation (self motivation); 2) low literacy skills; 3) difficulty getting out of the comfort zone; 4) having a narrow view of a change; 5) not optimally utilizing technology; 6) always think negatively; 7) self-closing; 8) lack of discipline. 9) do not feel ashamed to see other people busy working; 10) busy doing activities outside of school hours; 11) habit of procrastinating work. If routinely carried out, undoubtedly the teacher's supervisory competence will increase. Another effort that can be done is to involve teachers in various KKG activities, workshops, and IHT and even training organized by the government. In addition, giving motivation continues to be given to teachers so that they are motivated in carrying out their duties, including changing the teacher's paradigm so that they think positively about everything. \\nABSTRAKUpaya peningkatan Kompetensi Profesional Guru Melalui Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah telah dilaksanakan di SD Inpres 42 Taman Ria Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat Tahun Ajaran 2022/2023. Penilitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kompetensi professional guru dari aspek penguasaan materi, konsep, struktur, dan pola keilmuan yang mendukung mata pelajaran, penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan kemampuan mengebangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara dan observasi kelas. Data sekunder dari observasi terhadap dokumen silabus dan RPP serta dokumen lain yang relevan.Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Milles and Hubermen yakni reduksi data, display dan dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kompetensi profesioanl guru setelah disupervisi oleh kepala sekolah, terdapat 68,18% (15 dari 22) berhasil mencapai indicator ketuntasana (? 80%). Terdapat 7 dari 22 guru(31,82%) diantaranya berada pada kategori “Cukup” yang artinya masih perlu bimbingan lebih lanjut khusus aspek pemngembangan materi pembelajaran secara kreaatif. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi supervise akademik mampu meningkatkan kompetensi professional guru. Adapun faktor pemicu rendahnya kompetensi professional guru diantaranya 1) kurangnya motivasi diri (self motivation);2) kemampuan literasi yang rendah;3) sulit keluar dari zona nyaman;4) memiliki pandangan yang sempit terhadap suatu perubahan; 5) kurang maksimal memanfaatkan teknologi;6) selalu berpikir negative;7) menutup diri;8)kurang displin.9) tidak merasa malu melihat orang lain sibuk bekerja;10) sibuk melakukan aktivitas diluar jam sekolah;11) kebiasaan menunda pekerjaan.Jika supervise rutin dilakukan niscaya kompetensi guru akan meningkat. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan KKG,workshop, dan IHT bahkan pelatihan yang diselenggrakan oleh pemerintah. Selain itu pemberian motivasi terus diberikan kepada guru agar termotivasi dalam melakukan tugasnya termasuk mengubah paradigma guru sehingga berpikir positif terhadap segala hal.\",\"PeriodicalId\":221805,\"journal\":{\"name\":\"MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51878/manajerial.v2i4.1862\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/manajerial.v2i4.1862","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在2022/2023学年,西巴布亚省马诺瓦里县塔曼里亚42号SD Inpres开展了通过实施校长学术监督来提高教师专业能力的努力。本研究采用定性描述方法进行学校行动研究(PTS)。本研究旨在分析教师的专业能力,包括对支撑学科的材料、概念、结构和科学模式的掌握,对胜任力标准和基本胜任力的掌握,以及创造性地开发教学材料的能力。使用的数据源是主要数据和次要数据。主要数据来自访谈和课堂观察。从教学大纲和教案文件以及其他相关文件中观察到的次要数据。数据收集工具采用采访指南、观察表和文件研究。数据分析技术采用Milles和Huberman模型,即数据约简、显示和数据验证。结果显示,在接受校长督导后,教师的专业能力有所提升,68.18%(22名教师中有15名)成功达到精通指标(?80%)。22名教师中有7名(31.82%)处于“足够”类别,这意味着他们在开发创造性学习材料方面仍需要进一步的指导。这说明实施学术监督能够提高教师的专业能力。教师专业能力低下的触发因素包括:1)缺乏自我激励(自我激励);2)读写能力低;3)难以走出舒适区;4)对变化的看法狭隘;(五)未充分利用技术;6)总是消极地思考;7)自闭;8)缺乏纪律。9)看到别人忙着工作不感到羞耻;10)课外活动忙;11)拖延工作的习惯。如果常规执行,教师的管理能力无疑会提高。另一个可以做的努力是让教师参与各种KKG活动,研讨会和IHT,甚至是政府组织的培训。此外,继续给予教师激励,使他们有动力履行职责,包括改变教师的范式,使他们积极地看待一切。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractPenilitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan pendekatan deskscriptif quality。Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kompetensi专业大师达里讲企鹅和材料,konsep, strucktur, dan pola keilmuan yang mendukung mata pelajaran,企鹅和标准的kompetensi dan kompetensi dasar dan kemampuan mengebangan材料penbelajaran yang diampu secara kreatif。夏季数据阳迪库纳坎adalah数据入门丹塞昆。数据引子、用户、数据库、数据库、数据库、数据库等。数据收集在达里观测站,如hahaddokumen silabus和RPP sertdokumen lain yang相关。仪器资料、人口资料、大气观测资料和研究文献。Teknik数据分析蒙古纳坎模型米勒斯和胡贝尔门亚克尼reduksi数据,显示丹丹验证卡西数据。Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kompetensi专业大师setelah disupervisi oleh kepala sekolah, terdapat 68,18% (15 dari 22) berhasil menapai indicator ketuntasana (?)80%)。Terdapat 7 dari 22 guru(31,82%) diantaranya berada pada kategori“cuup”yang artinya masih perlu bimbingan lebih lanjut khusus说pemngembangan materi pembelajaran secara kreatif。哈尔尼是执行监督学院的专业大师。2) kemampuan literasi yang rendah;3) sulit keluar dari zona nyaman;4) memiliki pandangan yang sempit terhadap suatu perubahan;5) kurang maksimal menanfaatkan技术;6)selalu berpikir阴性;7)menutup diri;8)kurang纪律。9)tidak merasa malu melihat orang lain sibuk bekerja;10) sibuk melakukan aktivitas diluar jam sekolah;11) kebiasaan menunda pekerjaan。吉卡监督鲁丁·迪拉库坎·尼斯卡娅·康佩腾斯古鲁·阿坎·梅纳卡特。Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan KKG,workshop, daniht bahkan pelatihan yang diselenggrakan oleh peremerintah。Selain - it pemberian motivasterus diberikan kepada guru agar termotivasdalam melakukan tugasnya termasukmengubah范式guru seingga berpikir正阳性terhadap segala hal。
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MELALUI IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
Efforts to increase Teacher Professional Competence through the Implementation of Principal Academic Supervision have been carried out at SD Inpres 42 Taman Ria, Manokwari Regency, West Papua Province, for the 2022/2023 Academic Year. This research is a School Action Research (PTS) with a qualitative descriptive approach. This study aims to analyze the professional competence of teachers from the aspect of mastery of material, concepts, structures, and scientific patterns that support subjects, mastery of competency standards and basic competencies and the ability to develop creatively taught learning materials. The data sources used are primary and secondary data. Primary data comes from interviews and class observations. Secondary data from observations of syllabus and lesson plans documents as well as other relevant documents. Data collection instruments used interview guides, observation sheets and documentation studies. Data analysis techniques used the Milles and Huberman model, namely data reduction, display and data verification. The results showed an increase in teacher professional competence after being supervised by the school principal, 68.18% (15 out of 22) succeeded in achieving the mastery indicator (? 80%) . There are 7 out of 22 teachers (31.82%) of whom are in the "Enough" category, which means that they still need further guidance specifically on aspects of developing creative learning materials. This shows that the implementation of academic supervision is able to improve the professional competence of teachers. The triggering factors for the low professional competence of teachers include 1) lack of self-motivation (self motivation); 2) low literacy skills; 3) difficulty getting out of the comfort zone; 4) having a narrow view of a change; 5) not optimally utilizing technology; 6) always think negatively; 7) self-closing; 8) lack of discipline. 9) do not feel ashamed to see other people busy working; 10) busy doing activities outside of school hours; 11) habit of procrastinating work. If routinely carried out, undoubtedly the teacher's supervisory competence will increase. Another effort that can be done is to involve teachers in various KKG activities, workshops, and IHT and even training organized by the government. In addition, giving motivation continues to be given to teachers so that they are motivated in carrying out their duties, including changing the teacher's paradigm so that they think positively about everything.
ABSTRAKUpaya peningkatan Kompetensi Profesional Guru Melalui Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah telah dilaksanakan di SD Inpres 42 Taman Ria Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat Tahun Ajaran 2022/2023. Penilitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kompetensi professional guru dari aspek penguasaan materi, konsep, struktur, dan pola keilmuan yang mendukung mata pelajaran, penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan kemampuan mengebangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara dan observasi kelas. Data sekunder dari observasi terhadap dokumen silabus dan RPP serta dokumen lain yang relevan.Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Milles and Hubermen yakni reduksi data, display dan dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kompetensi profesioanl guru setelah disupervisi oleh kepala sekolah, terdapat 68,18% (15 dari 22) berhasil mencapai indicator ketuntasana (? 80%). Terdapat 7 dari 22 guru(31,82%) diantaranya berada pada kategori “Cukup” yang artinya masih perlu bimbingan lebih lanjut khusus aspek pemngembangan materi pembelajaran secara kreaatif. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi supervise akademik mampu meningkatkan kompetensi professional guru. Adapun faktor pemicu rendahnya kompetensi professional guru diantaranya 1) kurangnya motivasi diri (self motivation);2) kemampuan literasi yang rendah;3) sulit keluar dari zona nyaman;4) memiliki pandangan yang sempit terhadap suatu perubahan; 5) kurang maksimal memanfaatkan teknologi;6) selalu berpikir negative;7) menutup diri;8)kurang displin.9) tidak merasa malu melihat orang lain sibuk bekerja;10) sibuk melakukan aktivitas diluar jam sekolah;11) kebiasaan menunda pekerjaan.Jika supervise rutin dilakukan niscaya kompetensi guru akan meningkat. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan KKG,workshop, dan IHT bahkan pelatihan yang diselenggrakan oleh pemerintah. Selain itu pemberian motivasi terus diberikan kepada guru agar termotivasi dalam melakukan tugasnya termasuk mengubah paradigma guru sehingga berpikir positif terhadap segala hal.