{"title":"2012 -2021年,国内生产总值、通货膨胀对东南亚贸易平衡的影响","authors":"Nabila Savira, Ima Amaliah","doi":"10.29313/bcses.v3i2.8268","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Southeast Asia is the fifth highest region experiencing the world's highest cases of Covid-19 where a total of 60,560,089 people were confirmed positive and a total of 801,013 people died. This condition turned out to have an effect on economic growth in Southeast Asia which was in second place which experienced a global economic contraction due to the Covid-19 Pandemic outbreak in 2019-2021. One of the contributors to economic growth is the trade balance. The trade balance in international trade provides information on the amount of export and import values that occur in a certain period. The Southeast Asia region in particular must be able to stabilize its trade balance position and be able to compete with other commodities in the international trade market. However, the value of the trade balance in Southeast Asian countries in 2019-2021 actually experienced fluctuations until it contracted negatively. Economic growth will be successful if it is supported by the level of trade balance in increasing the export of an international trade. This study aims to identify how GDP, exchange rate and inflation affect the trade balance in Southeast Asian countries and measure how much influence GDP, exchange rate and inflation have on the trade balance in Southeast Asian countries. The method used in this study is a quantitative method with data processing techniques, namely the panel data regression model and the analysis tool, namely Eviews-12. The results showed that the Gross Domestic Product variable has a positive and significant influence on the trade balance. Furthermore, the Exchange Rate variable does not have a significant effect on the trade balance. The inflation variable has a significant influence on the trade balance in Southeast Asian countries. \n \nKeywords: Covid-19 Pandemic, Trade Balance, GDP, Exchange Rate and Inflation. \n \nAbstrak. Asia Tenggara merupakan wilayah ke lima tertinggi yang mengalami kasus Covid- 19 tertinggi dunia dimana total yang terkonfirmasi positif sebesar 60.560.089 orang dan total yang meninggal sebanyak 801.013 orang. Kondisi ini ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara yang menduduki posisi ke dua yang mengalami kontraksi ekonomi global akibat wabah Pandemi Covid-19 di tahun 2019-2021. Penyumbang pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah neraca perdagangan. Neraca perdagangan dalam perdagangan internasional memberikan informasi besarnya nilai ekspor dan nilai impor yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Wilayah Asia Tenggara khususnya harus dapat menstabilkan posisi neraca perdagangan nya dan dapat bersaing dengan komoditas-komoditas lainnya di pasar perdagangan internasional. Namun, nilai neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2019-2021 justru mengalami fluktuasi sampai berkontraksi negatif. Pertumbuhan ekonomi akan berhasil apabila didukung dengan tingkat neraca perdagangan dalam peningkatan ekspor suatu perdagangan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengaruh PDB, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara dan mengukur berapa besar pengaruh PDB, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengolahan data yaitu panel data regression model serta alat analisisnya yaitu Eviews- 12. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Produk Domestik Bruto memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap neraca perdagangan. Selanjutnya variabel Nilai Tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan. Variabel Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara. \nKata Kunci: Pandemi Covid-19, Neraca Perdagangan, PDB, Nilai Tukar dan Inflasi.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Produk Domestik Bruto, Nilai tukar dan Inflasi Terhadap Neraca Perdagangan Negara-negara di Asia Tenggara Tahun 2019-2021\",\"authors\":\"Nabila Savira, Ima Amaliah\",\"doi\":\"10.29313/bcses.v3i2.8268\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Southeast Asia is the fifth highest region experiencing the world's highest cases of Covid-19 where a total of 60,560,089 people were confirmed positive and a total of 801,013 people died. This condition turned out to have an effect on economic growth in Southeast Asia which was in second place which experienced a global economic contraction due to the Covid-19 Pandemic outbreak in 2019-2021. One of the contributors to economic growth is the trade balance. The trade balance in international trade provides information on the amount of export and import values that occur in a certain period. The Southeast Asia region in particular must be able to stabilize its trade balance position and be able to compete with other commodities in the international trade market. However, the value of the trade balance in Southeast Asian countries in 2019-2021 actually experienced fluctuations until it contracted negatively. Economic growth will be successful if it is supported by the level of trade balance in increasing the export of an international trade. This study aims to identify how GDP, exchange rate and inflation affect the trade balance in Southeast Asian countries and measure how much influence GDP, exchange rate and inflation have on the trade balance in Southeast Asian countries. The method used in this study is a quantitative method with data processing techniques, namely the panel data regression model and the analysis tool, namely Eviews-12. The results showed that the Gross Domestic Product variable has a positive and significant influence on the trade balance. Furthermore, the Exchange Rate variable does not have a significant effect on the trade balance. The inflation variable has a significant influence on the trade balance in Southeast Asian countries. \\n \\nKeywords: Covid-19 Pandemic, Trade Balance, GDP, Exchange Rate and Inflation. \\n \\nAbstrak. Asia Tenggara merupakan wilayah ke lima tertinggi yang mengalami kasus Covid- 19 tertinggi dunia dimana total yang terkonfirmasi positif sebesar 60.560.089 orang dan total yang meninggal sebanyak 801.013 orang. Kondisi ini ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara yang menduduki posisi ke dua yang mengalami kontraksi ekonomi global akibat wabah Pandemi Covid-19 di tahun 2019-2021. Penyumbang pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah neraca perdagangan. Neraca perdagangan dalam perdagangan internasional memberikan informasi besarnya nilai ekspor dan nilai impor yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Wilayah Asia Tenggara khususnya harus dapat menstabilkan posisi neraca perdagangan nya dan dapat bersaing dengan komoditas-komoditas lainnya di pasar perdagangan internasional. Namun, nilai neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2019-2021 justru mengalami fluktuasi sampai berkontraksi negatif. Pertumbuhan ekonomi akan berhasil apabila didukung dengan tingkat neraca perdagangan dalam peningkatan ekspor suatu perdagangan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengaruh PDB, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara dan mengukur berapa besar pengaruh PDB, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengolahan data yaitu panel data regression model serta alat analisisnya yaitu Eviews- 12. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Produk Domestik Bruto memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap neraca perdagangan. Selanjutnya variabel Nilai Tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan. Variabel Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara. \\nKata Kunci: Pandemi Covid-19, Neraca Perdagangan, PDB, Nilai Tukar dan Inflasi.\",\"PeriodicalId\":294720,\"journal\":{\"name\":\"Bandung Conference Series: Economics Studies\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bandung Conference Series: Economics Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/bcses.v3i2.8268\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Economics Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcses.v3i2.8268","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要东南亚是全球新冠肺炎确诊人数第五多的地区,确诊人数为6056089人,死亡人数为801013人。这对因新冠肺炎疫情(2019-2021年)全球经济萎缩而排名第二的东南亚地区的经济增长产生了影响。贸易平衡是促进经济增长的因素之一。国际贸易中的贸易差额提供了一定时期内发生的进出口金额的信息。特别是东南亚区域必须能够稳定其贸易平衡状况,并能够在国际贸易市场上与其他商品竞争。然而,2019-2021年东南亚国家的贸易差额实际上经历了波动,直至出现负收缩。如果在增加国际贸易出口的贸易平衡水平的支持下,经济增长将是成功的。本研究旨在确定GDP、汇率和通货膨胀如何影响东南亚国家的贸易平衡,并衡量GDP、汇率和通货膨胀对东南亚国家贸易平衡的影响程度。本研究采用的方法是采用数据处理技术的定量方法,即面板数据回归模型和分析工具Eviews-12。结果表明,国内生产总值变量对贸易平衡有显著的正向影响。此外,汇率变量对贸易平衡没有显著影响。通货膨胀变量对东南亚国家的贸易平衡有显著的影响。关键词:新冠肺炎疫情,贸易平衡,GDP,汇率和通货膨胀。Abstrak。2019冠状病毒病新冠肺炎确诊病例总阳性病例60.560.089例脑膜总阳性病例801.013例。康迪尼尼ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan经济,亚洲,登加拉,杨,门多吉,可能,杨,门多吉,康迪吉,经济,全球,全球,全球,大流行Covid-19,在2019-2021年。Penyumbang pertumbuhan经济salah satunya adalah neraca perdagangan。中国国家统计局(nda)的国际会员资格,包括国家统计局、国家统计局、国家统计局、国家统计局、国家统计局、国家统计局等。马来亚亚洲登加拉khususnya harus dapat menstabilkan posisi nerica perdagangan nya dandapat bersaing denan komoditas-komoditas lainnya di pasar perdagangan international。Namun, nilai neraca perdagangan di negara-negara Asia, tengara pada tahun, 2019-2021年,刚开始,mengalami fluktuasi sampai berkontraksi阴性。马来西亚经济学院(berhasil apabila didukung dengan tingkat neraca perdagangan dalam peningkatan ekspor suatu perdagangan international)。Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengaruh PDB, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia[j] [j] [m] [j] [j] [j] [j] [j] [j] [j]。Hasil penelitian menunjukan bahwa变量product domestic - k Bruto memiliki pengaru正显著性地影响了nerica perdagangan。Selanjutnya variabel Nilai Tukar tidak memoriliki pengaruh yang signkan terhadap neraca perdagangan。变量Inflasi memoriliki pengaruh yang signikan terhadap neraca perdagangan di negara Asia tengara。Kata Kunci: Covid-19大流行,Neraca Perdagangan, PDB, Nilai Tukar和Inflasi。
Pengaruh Produk Domestik Bruto, Nilai tukar dan Inflasi Terhadap Neraca Perdagangan Negara-negara di Asia Tenggara Tahun 2019-2021
Abstract. Southeast Asia is the fifth highest region experiencing the world's highest cases of Covid-19 where a total of 60,560,089 people were confirmed positive and a total of 801,013 people died. This condition turned out to have an effect on economic growth in Southeast Asia which was in second place which experienced a global economic contraction due to the Covid-19 Pandemic outbreak in 2019-2021. One of the contributors to economic growth is the trade balance. The trade balance in international trade provides information on the amount of export and import values that occur in a certain period. The Southeast Asia region in particular must be able to stabilize its trade balance position and be able to compete with other commodities in the international trade market. However, the value of the trade balance in Southeast Asian countries in 2019-2021 actually experienced fluctuations until it contracted negatively. Economic growth will be successful if it is supported by the level of trade balance in increasing the export of an international trade. This study aims to identify how GDP, exchange rate and inflation affect the trade balance in Southeast Asian countries and measure how much influence GDP, exchange rate and inflation have on the trade balance in Southeast Asian countries. The method used in this study is a quantitative method with data processing techniques, namely the panel data regression model and the analysis tool, namely Eviews-12. The results showed that the Gross Domestic Product variable has a positive and significant influence on the trade balance. Furthermore, the Exchange Rate variable does not have a significant effect on the trade balance. The inflation variable has a significant influence on the trade balance in Southeast Asian countries.
Keywords: Covid-19 Pandemic, Trade Balance, GDP, Exchange Rate and Inflation.
Abstrak. Asia Tenggara merupakan wilayah ke lima tertinggi yang mengalami kasus Covid- 19 tertinggi dunia dimana total yang terkonfirmasi positif sebesar 60.560.089 orang dan total yang meninggal sebanyak 801.013 orang. Kondisi ini ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara yang menduduki posisi ke dua yang mengalami kontraksi ekonomi global akibat wabah Pandemi Covid-19 di tahun 2019-2021. Penyumbang pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah neraca perdagangan. Neraca perdagangan dalam perdagangan internasional memberikan informasi besarnya nilai ekspor dan nilai impor yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Wilayah Asia Tenggara khususnya harus dapat menstabilkan posisi neraca perdagangan nya dan dapat bersaing dengan komoditas-komoditas lainnya di pasar perdagangan internasional. Namun, nilai neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2019-2021 justru mengalami fluktuasi sampai berkontraksi negatif. Pertumbuhan ekonomi akan berhasil apabila didukung dengan tingkat neraca perdagangan dalam peningkatan ekspor suatu perdagangan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengaruh PDB, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara dan mengukur berapa besar pengaruh PDB, Nilai tukar dan Inflasi terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengolahan data yaitu panel data regression model serta alat analisisnya yaitu Eviews- 12. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Produk Domestik Bruto memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap neraca perdagangan. Selanjutnya variabel Nilai Tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan. Variabel Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan di negara-negara Asia Tenggara.
Kata Kunci: Pandemi Covid-19, Neraca Perdagangan, PDB, Nilai Tukar dan Inflasi.