{"title":"IDIOSINKRASI KATA BELAJAR DAN PELAJAR DALAM BAHASA INDONESIA","authors":"Hendrik Jehane","doi":"10.53441/jl.vol3.iss1.27","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagian besar kata dalam bahasa Indonesia dibentuk melalui proses derivasi. Proses derivasi berdampak pada perubahan kategori, bentuk, dan makna. Setiap kata derivatif pada umumnya memiliki hubungan makna yang linear dengan kata dasarnya. Perubahan bentuk kata umumnya memiliki pola-pola tertentu yang teratur sehingga lahirlah kaidah-kaidah pembentukan kata yang taat asas atau konsisten. Ada dua masalah yang diajukan dalam penelitian ini, (1) bagaimanakah relasi makna kata belajar dan pelajar dengan kata dasar ajar?; (2) bagaimanakah proses morfologis terbentuknya kata belajar dan pelajar?. Tujuannya adalah untuk mengkaji relasi makna antara kata belajar dan pelajar dengan kata dasar ajar, serta proses morfologis terbentuknya kata belajar dan pelajar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif karena objek penelitian ini adalah bahasa yang hidup dan digunakan oleh masyarakat penuturnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) relasi makna kata belajar dan pelajar dengan kata dasar ajar tidak linear tetapi bersifat opositif, (2) proses perubahan bentuk fonem /r/ menjadi /l/ pada kata belajar dan pelajar tidak dapat diterangkan secara morfofonemis, sehingga terjadi idiosinkrasi. Untuk menghindari idiosinkrasi maka baiknya kata belajar dan pelajar dicatat sebagai entri tersendiri di dalam KBBI.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Lazuardi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53441/jl.vol3.iss1.27","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IDIOSINKRASI KATA BELAJAR DAN PELAJAR DALAM BAHASA INDONESIA
Sebagian besar kata dalam bahasa Indonesia dibentuk melalui proses derivasi. Proses derivasi berdampak pada perubahan kategori, bentuk, dan makna. Setiap kata derivatif pada umumnya memiliki hubungan makna yang linear dengan kata dasarnya. Perubahan bentuk kata umumnya memiliki pola-pola tertentu yang teratur sehingga lahirlah kaidah-kaidah pembentukan kata yang taat asas atau konsisten. Ada dua masalah yang diajukan dalam penelitian ini, (1) bagaimanakah relasi makna kata belajar dan pelajar dengan kata dasar ajar?; (2) bagaimanakah proses morfologis terbentuknya kata belajar dan pelajar?. Tujuannya adalah untuk mengkaji relasi makna antara kata belajar dan pelajar dengan kata dasar ajar, serta proses morfologis terbentuknya kata belajar dan pelajar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif karena objek penelitian ini adalah bahasa yang hidup dan digunakan oleh masyarakat penuturnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) relasi makna kata belajar dan pelajar dengan kata dasar ajar tidak linear tetapi bersifat opositif, (2) proses perubahan bentuk fonem /r/ menjadi /l/ pada kata belajar dan pelajar tidak dapat diterangkan secara morfofonemis, sehingga terjadi idiosinkrasi. Untuk menghindari idiosinkrasi maka baiknya kata belajar dan pelajar dicatat sebagai entri tersendiri di dalam KBBI.