{"title":"对一名初中生的性别差异进行了学生解析技能分析","authors":"Dian Rahasmi, Pasrun Adam, A. Awaluddin","doi":"10.33772/jpbm.v7i1.25666","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterampilan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika oleh subjek laki-laki dan perempuan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui kegiatan penyelesaian masalah sistem persamaan linear dua variabel oleh subjek penelitian secara tertulis, think aloud dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya ditriangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk diselesaikan pada saat waktu yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Siswa laki-laki melibatkan proses metakognisi dalam memecahkan masalah matematika cukup lengkap. Pada setiap tahapan pemecahan masalah, hanya ada satu tahap subjek tidak melibatkan aktivitas metakognisinya yaitu tahap monitoring. Hal ini mengindikasikan bahwa subjek laki-laki cukup baik dalam menyadari dan mengatur berpikirnya selama proses pemecahan masalah. 2) Siswa perempuan melibatkan aktivitas metakognisi lebih banyak dan lengkap dalam memecahkan masalah matematika . Pada setiap tahapan pemecahan masalah matematika subjek perempuan melibatkan aktivitas metakognisinya secara lengkap yaitu planning, monitoring dan reflektion. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan subjek perempuan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyadari dan menngatur berpikirnya selama proses memecahkan masalah matematika.","PeriodicalId":428163,"journal":{"name":"Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning)","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gender Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pomalaa\",\"authors\":\"Dian Rahasmi, Pasrun Adam, A. Awaluddin\",\"doi\":\"10.33772/jpbm.v7i1.25666\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterampilan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika oleh subjek laki-laki dan perempuan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui kegiatan penyelesaian masalah sistem persamaan linear dua variabel oleh subjek penelitian secara tertulis, think aloud dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya ditriangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk diselesaikan pada saat waktu yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Siswa laki-laki melibatkan proses metakognisi dalam memecahkan masalah matematika cukup lengkap. Pada setiap tahapan pemecahan masalah, hanya ada satu tahap subjek tidak melibatkan aktivitas metakognisinya yaitu tahap monitoring. Hal ini mengindikasikan bahwa subjek laki-laki cukup baik dalam menyadari dan mengatur berpikirnya selama proses pemecahan masalah. 2) Siswa perempuan melibatkan aktivitas metakognisi lebih banyak dan lengkap dalam memecahkan masalah matematika . Pada setiap tahapan pemecahan masalah matematika subjek perempuan melibatkan aktivitas metakognisinya secara lengkap yaitu planning, monitoring dan reflektion. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan subjek perempuan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyadari dan menngatur berpikirnya selama proses memecahkan masalah matematika.\",\"PeriodicalId\":428163,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning)\",\"volume\":\"97 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33772/jpbm.v7i1.25666\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33772/jpbm.v7i1.25666","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gender Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pomalaa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterampilan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika oleh subjek laki-laki dan perempuan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui kegiatan penyelesaian masalah sistem persamaan linear dua variabel oleh subjek penelitian secara tertulis, think aloud dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya ditriangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk diselesaikan pada saat waktu yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Siswa laki-laki melibatkan proses metakognisi dalam memecahkan masalah matematika cukup lengkap. Pada setiap tahapan pemecahan masalah, hanya ada satu tahap subjek tidak melibatkan aktivitas metakognisinya yaitu tahap monitoring. Hal ini mengindikasikan bahwa subjek laki-laki cukup baik dalam menyadari dan mengatur berpikirnya selama proses pemecahan masalah. 2) Siswa perempuan melibatkan aktivitas metakognisi lebih banyak dan lengkap dalam memecahkan masalah matematika . Pada setiap tahapan pemecahan masalah matematika subjek perempuan melibatkan aktivitas metakognisinya secara lengkap yaitu planning, monitoring dan reflektion. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan subjek perempuan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyadari dan menngatur berpikirnya selama proses memecahkan masalah matematika.