Muhaimin Muhaimin, H. F. H. Fikriah, Yusri Ilyas, Aryo Sahid Sujiwo, U. Purwanto
{"title":"Nilai Ekonomi Hutan Mangrove Pulau Untung Jawa : Sebuah Perbandingan","authors":"Muhaimin Muhaimin, H. F. H. Fikriah, Yusri Ilyas, Aryo Sahid Sujiwo, U. Purwanto","doi":"10.37012/jpkmht.v4i1.766","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hasil analisis menunjukan bahwa hutan mangrove memiliki nilai ekonomi (economic value) yang tinggi. Oleh karenya, pelestarian hutan mangrove harus tetap dipertahankan. Valuasi ekonomi terhadap hutan manggrove ini dapat dijadikan sebagai input dalam pemilihan alternatif pola pemanfaatan hutan mangrove selanjutnya. Namun demikian, pengelolaan hutan mangrove menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks. Meskipun hutan mangrove dapat menyediakan berbagai macam jenis produk penunjang kehidupan, ekosistem tersebut mengalami tekanan terus menerus akibat faktor alam dan aktivitas manusia. Penelitian ini menemukan bahwa parameter nilai-nilai ekonomi pada hutan Manggrove yang ada di Pulau Untung Jawa, berbeda dengan nilai-nilai ekonomi hutan mangrove di daerah lain. Temuan ini mendukung anggapan banyak pakar bahwa karakteristik mangrove di daerah tertentu sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda karakteristik mangrove di daerah lain di Indonesia. Perbedaan karakteristik hutan mangrove ini, dan tentu saja preferensi masyarakat sekitar hutan mangrove, berimplikasi pada perbedaan nilai-nilai ekonomi hutan mangrove Pulau Untung Jawa. Temuan penelitian ini menyiratkan bahwa pengelolaan ekosistem mangrove memerlukan pendekatan yang dapat menghubungkan kepentingan kelestarian lingkungan dan manfaat bagi kesejahteraan manusia secara seimbang. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kajian komprehensif terhadap beberapa aspek termasuk aspek ekologi, sosial, ekonomi, kelembagaan, dan peraturan dan undang-undang","PeriodicalId":403299,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37012/jpkmht.v4i1.766","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Nilai Ekonomi Hutan Mangrove Pulau Untung Jawa : Sebuah Perbandingan
Hasil analisis menunjukan bahwa hutan mangrove memiliki nilai ekonomi (economic value) yang tinggi. Oleh karenya, pelestarian hutan mangrove harus tetap dipertahankan. Valuasi ekonomi terhadap hutan manggrove ini dapat dijadikan sebagai input dalam pemilihan alternatif pola pemanfaatan hutan mangrove selanjutnya. Namun demikian, pengelolaan hutan mangrove menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks. Meskipun hutan mangrove dapat menyediakan berbagai macam jenis produk penunjang kehidupan, ekosistem tersebut mengalami tekanan terus menerus akibat faktor alam dan aktivitas manusia. Penelitian ini menemukan bahwa parameter nilai-nilai ekonomi pada hutan Manggrove yang ada di Pulau Untung Jawa, berbeda dengan nilai-nilai ekonomi hutan mangrove di daerah lain. Temuan ini mendukung anggapan banyak pakar bahwa karakteristik mangrove di daerah tertentu sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda karakteristik mangrove di daerah lain di Indonesia. Perbedaan karakteristik hutan mangrove ini, dan tentu saja preferensi masyarakat sekitar hutan mangrove, berimplikasi pada perbedaan nilai-nilai ekonomi hutan mangrove Pulau Untung Jawa. Temuan penelitian ini menyiratkan bahwa pengelolaan ekosistem mangrove memerlukan pendekatan yang dapat menghubungkan kepentingan kelestarian lingkungan dan manfaat bagi kesejahteraan manusia secara seimbang. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kajian komprehensif terhadap beberapa aspek termasuk aspek ekologi, sosial, ekonomi, kelembagaan, dan peraturan dan undang-undang