{"title":"Penyetaraan Wanita dengan Anjing di Depan Orang Salat: Sebuah Kajian Fiqh al-Hadis","authors":"Cut Wida Rahma, Agusni Yahya","doi":"10.22373/tafse.v2i2.13601","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"A proper understanding of the traditions regarding the interruption of prayer due to the passage of a dog and a woman is a significant study, considering that this hadith seems insulting to women because the position of women is mentioned in this hadith lying down with dogs or equating human species with animal types. For this reason, this study will focus on looking at the meaning of the hadith when prayer is interrupted due to the crossing of a dog and a woman, what are the implications of these traditions for the validity of prayer, and what are the criteria for dogs and women in the hadith. The author uses a linguistic and socio-historical approach, using the science of fiqh al-Hadith as the main analytical tool. The results showed that from a linguistic and socio-historical point of view, the meaning of dog and woman is understood textually to mean that causing the prayer to be interrupted is to destroy the prayer or cancel the prayer, while contextual understanding means that it is a symbol that can reduce the busyness of prayer. The implication of fiqh al-Hadith is textual means to break the prayer or cancel the prayer, while contextually it means reducing the solemnity of prayer or the value of the quality of prayer, not canceling the prayer. The criteria for the dog in the hadith are a black dog which is linguistically a symbol of Satan and a woman who has reached puberty as a temptress for those who look at her. Pemahaman yang tepat terhadap hadis-hadis tentang terputusnya salat karena melintasnya anjing dan wanita merupakan suatu kajian yang signifikan, mengingat hadis ini terkesan menghina kaum wanita, karena posisi wanita disebut di dalam hadis ini berbaringan dengan anjing atau penyamaan jenis manusia dengan jenis binatang. Tulisan ini akan fokus melihat bagaimana maksud hadis terputusnya salat karena dilintasi anjing dan wanita, bagaimana implikasi hadis-hadis tersebut terhadap sahnya ibadah salat, dan bagaimana kriteria anjing dan wanita dalam hadis tersebut. Penulis menggunakan pendekatan linguistik dan sosio-historis, dengan menggunakan ilmu fiqh al-Hadis sebagai alat analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari sisi kebahasaan dan sosio-historis, pemaknaan anjing dan wanita jikan dipahami secara tekstual berarti menyebabkan terputusnya salat adalah merusak salat atau membatalkan salat, sedangkan secara kontekstual berarti sebagai simbol yang dapat mengurangi kekusyukan salat. Implikasi fiqh al-Hadis secara tekstual berarti membatalkan salat, sementara secara kontekstual berarti mengurangi kekusyukan salat atau nilai kualitas salat bukan membatalkan salat. Kriteria anjing dalam hadis tersebut adalah anjing hitam yang secara linguistik sebagai simbol dari setan dan wanita yang sudah baligh sebagai penggoda bagi orang yang memandang kepadanya.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v2i2.13601","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
考虑到这段圣训似乎是对女性的侮辱,因为在这段圣训中提到了女性的地位与狗躺在一起,或者将人类与动物类型等同起来,因此正确理解有关因狗和女人经过而中断祈祷的传统是一项重要的研究。出于这个原因,本研究将重点关注当祈祷因狗和女人的交叉而中断时圣训的意义,这些传统对祈祷有效性的含义是什么,以及圣训中狗和女人的标准是什么。作者采用语言学和社会历史的方法,使用圣训科学作为主要分析工具。结果表明,从语言学和社会历史的角度来看,狗和女人的意义被文本理解为导致祈祷被打断的意思是破坏祈祷或取消祈祷,而语境理解则意味着它是一个可以减少祈祷忙碌的象征。圣训的含义是在文本上打破祈祷或取消祈祷,而在语境上,它意味着降低祈祷的严肃性或祈祷质量的价值,而不是取消祈祷。圣训中狗的标准是一只黑狗,在语言上是撒旦的象征,一个已经进入青春期的女人,对那些看着她的人来说是一个诱惑者。中文意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。”在这里,我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到,在这里我们可以看到。孟古纳罕的语言学和社会历史,邓坎孟古纳罕的语言学和社会历史分析。Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari sisi kebahasaan dan社会历史,pemaknaan anjing danwanita jikan dipahami secara tekstual beraran terputusnya salat adalah merusak salat atau membatalkan salat, sedangkan secara kontekstual berarti sebagai符号yang dapat mengurangi kekusyukan salat。这句话的意思是:“我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。”梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语:梵语。
Penyetaraan Wanita dengan Anjing di Depan Orang Salat: Sebuah Kajian Fiqh al-Hadis
A proper understanding of the traditions regarding the interruption of prayer due to the passage of a dog and a woman is a significant study, considering that this hadith seems insulting to women because the position of women is mentioned in this hadith lying down with dogs or equating human species with animal types. For this reason, this study will focus on looking at the meaning of the hadith when prayer is interrupted due to the crossing of a dog and a woman, what are the implications of these traditions for the validity of prayer, and what are the criteria for dogs and women in the hadith. The author uses a linguistic and socio-historical approach, using the science of fiqh al-Hadith as the main analytical tool. The results showed that from a linguistic and socio-historical point of view, the meaning of dog and woman is understood textually to mean that causing the prayer to be interrupted is to destroy the prayer or cancel the prayer, while contextual understanding means that it is a symbol that can reduce the busyness of prayer. The implication of fiqh al-Hadith is textual means to break the prayer or cancel the prayer, while contextually it means reducing the solemnity of prayer or the value of the quality of prayer, not canceling the prayer. The criteria for the dog in the hadith are a black dog which is linguistically a symbol of Satan and a woman who has reached puberty as a temptress for those who look at her. Pemahaman yang tepat terhadap hadis-hadis tentang terputusnya salat karena melintasnya anjing dan wanita merupakan suatu kajian yang signifikan, mengingat hadis ini terkesan menghina kaum wanita, karena posisi wanita disebut di dalam hadis ini berbaringan dengan anjing atau penyamaan jenis manusia dengan jenis binatang. Tulisan ini akan fokus melihat bagaimana maksud hadis terputusnya salat karena dilintasi anjing dan wanita, bagaimana implikasi hadis-hadis tersebut terhadap sahnya ibadah salat, dan bagaimana kriteria anjing dan wanita dalam hadis tersebut. Penulis menggunakan pendekatan linguistik dan sosio-historis, dengan menggunakan ilmu fiqh al-Hadis sebagai alat analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari sisi kebahasaan dan sosio-historis, pemaknaan anjing dan wanita jikan dipahami secara tekstual berarti menyebabkan terputusnya salat adalah merusak salat atau membatalkan salat, sedangkan secara kontekstual berarti sebagai simbol yang dapat mengurangi kekusyukan salat. Implikasi fiqh al-Hadis secara tekstual berarti membatalkan salat, sementara secara kontekstual berarti mengurangi kekusyukan salat atau nilai kualitas salat bukan membatalkan salat. Kriteria anjing dalam hadis tersebut adalah anjing hitam yang secara linguistik sebagai simbol dari setan dan wanita yang sudah baligh sebagai penggoda bagi orang yang memandang kepadanya.