E. S. Yusuf, W. Nuryani, K. Budiarto
{"title":"Pengaruh Formulasi Biofungsida Berbahan Aktif Cladosporium sp. Terhadap Penyakit Karat Putih Pada Tanaman Krisan (Effect of Biofungcide Formulation Based on Cladosporium sp. Against White Rust Disease on Chrysanthemum)","authors":"E. S. Yusuf, W. Nuryani, K. Budiarto","doi":"10.21082/JHORT.V29N1.2019.P91-102","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengendalian penyakit karat putih pada tanaman krisan dengan menggunakan agens hayati merupakan salah satu upaya penting dalam mewujudkan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian bertujuan mengevaluasi kemangkusan biofungisida berbahan aktif Cladosporium sp. pada beberapa formulasi (WP-1, WP-2, dan WP-3) dibandingkan dengan penggunaan fungisida sintetik dan asam salisilat dalam mengendalikan penyakit karat pada krisan cv. Puspita Nusantara. Penelitian berlangsung selama 1 tahun dari bulan Januari hingga Desember 2016, dilakukan melalui dua tahap, yaitu penelitian super impose di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias dengan menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas enam perlakuan (WP-1, WP-2, WP-3, AS, FS, dan kontrol) dengan lima ulangan, setiap ulangan terdiri atas 100 tanaman. Aplikasi dilakukan setiap minggu pada sore hari dan verifikasi kemangkusan di lahan petani menggunakan uji t berpasangan terdiri atas dua perlakuan (WP-1 2 g/l dan fungisida sintetik berbahan aktif pyraclostrobin 250 g/l) dengan 10 ulangan. Hasil evaluasi kemangkusan perlakuan biofungisida menunjukkan bahwa seluruh formulasi mampu menekan serangan penyakit karat sebesar 17% hingga 27%. Demikian juga dengan hasil uji di lahan petani formulasi WP-1 mampu mengimbangi fungisida sintetik dengan menyisakan serangan karat 1,6% dan 1,7%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa seluruh formulasi biofungisida mempunyai keefektifan yang sama dalam menurunkan intensitas dan perkembangan penyakit karat, dengan fungisida sintetik berbahan aktif pyraclostrobin 250 g/l dengan kualitas bunga yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan kultur teknis petani yang berbasis fungisida sintetik.KeywordsDendranthema grandiflora; Agens hayati; Intensitas serangan; Evaluasi lapanganAbstract The application of biological agents to control white rust on chrysanthemum is one important issues in the era of ecofriendly and sustainable agriculture, including in chrysanthemum production system. The research was carried out to evaluate the application of several biofungicide formulations with the active ingredient of Cladosporium sp., i.e. WP-1, WP-2, and WP-3, synthetic fungicide and salicylic acid for white rust control in chrysanthemum cv. Puspita Nusantara. The research was conducted from January to December 2015, through two subsequent experiments, i.e. super-impose experiment that located in Indonesian Ornamental Crops Research Institution using a complete randomized design consisting of six treatments (WP-1, WP-2, WP-3, AS, FS, and control) and five replications and verification of biofungicide effectivess at the growers’ nursery using paired t test consisting of dua treatments (WP-1 2 g/l) dan synthetic fungicide with active ingridient pyraclostrobin 250 g/l) and 10 replications. The results of evaluation of biofungicide treatment efficacy showed that all of formulations biofungicide formulation were able to suppress rust attack by 17% to 27%. Likewise with the results of tests on farmer land the WP-1 formulation was able to compensate for synthetic fungicide with 1.6% and 1.7% rust attack. The results of this experiment showed that all of biofungicide formulations and synthetic fungicides had the same effectiveness in reducing the intensity and development of rust disease and improved flower quality compared to farmers’ technical culture based on synthetic fungicides.","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V29N1.2019.P91-102","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

利用生物保护机构控制农作物白锈病是实现可持续和可持续农业系统的重要努力之一。研究的目的是评估几种配方(WP-1、WP-2和wpPuspita群岛。研究持续了1年1月至2016年12月,通过两个阶段,即超级花园里impose大厅实验研究设计的观赏植物,用随机组成完整的六(WP-1待遇,WP-2 WP-3 FS,和控制),美国五申命记植物组成,每个申命记100。该应用程序每周在下午晚些时候进行,使用两种不同的t测试(WP-1 2 g/l和活动的热藻虫杀菌剂250 g/l)进行土壤测试,使用10个重复。对生物杀菌剂治疗的快速评估表明,整个配方能够将锈病病例控制在17%到27%之间。同样的,WP-1配方的测试结果可以通过留下1.6%和1.7%的锈蚀杀菌剂来抵消合成杀菌剂。试验结果表明,整个生物杀菌剂配方在降低锈病的强度和发展方面具有相同的效力,具有活跃的、250克/l的合成杀菌剂,其花质往往比以合成杀菌剂为基础的农民技术培养要好。KeywordsDendranthema grandiflora;生物Agens;攻击强度;分析生物应用机构在菊花上的白色锈迹是一个重要问题,包括菊花生产系统。研究还考虑了几种不同生物杀菌法的应用程序,以及Cladosporium sp、WP-1、WP-2和WP-3、合成杀菌剂和硫酸在chrysanum cv中的白色锈病控制。Puspita群岛。这项研究是从2015年12月1日起,通过两种子sequent实验,通过印度尼西亚的Ornamental Crops研究机构使用完整的调料设计(WP-1, WP-2, WP-3,美国,FS,使用最先进的两种方法(WP-1 2 g/l)和具有活动ingrient pyraclostrobin 250 g/l的合成代谢杀菌剂和10种复制因子。The results of调查员of biofungicide治疗所有的efficacy那里formulations biofungicide formulation是able to suppress铁锈攻击由17%到27%。Likewise with the results of测试在农夫land《WP-1 formulation able to生命难道for合成fungicide with是1。6%和7%铁锈攻击。这那里,以至于所有的实验之results biofungicide formulations和合成fungicides有强度和发展》《reducing同一个显示其疾病和铁锈花改良品质compared to农民对技术文化基于合成fungicides。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pengaruh Formulasi Biofungsida Berbahan Aktif Cladosporium sp. Terhadap Penyakit Karat Putih Pada Tanaman Krisan (Effect of Biofungcide Formulation Based on Cladosporium sp. Against White Rust Disease on Chrysanthemum)
Pengendalian penyakit karat putih pada tanaman krisan dengan menggunakan agens hayati merupakan salah satu upaya penting dalam mewujudkan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian bertujuan mengevaluasi kemangkusan biofungisida berbahan aktif Cladosporium sp. pada beberapa formulasi (WP-1, WP-2, dan WP-3) dibandingkan dengan penggunaan fungisida sintetik dan asam salisilat dalam mengendalikan penyakit karat pada krisan cv. Puspita Nusantara. Penelitian berlangsung selama 1 tahun dari bulan Januari hingga Desember 2016, dilakukan melalui dua tahap, yaitu penelitian super impose di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias dengan menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas enam perlakuan (WP-1, WP-2, WP-3, AS, FS, dan kontrol) dengan lima ulangan, setiap ulangan terdiri atas 100 tanaman. Aplikasi dilakukan setiap minggu pada sore hari dan verifikasi kemangkusan di lahan petani menggunakan uji t berpasangan terdiri atas dua perlakuan (WP-1 2 g/l dan fungisida sintetik berbahan aktif pyraclostrobin 250 g/l) dengan 10 ulangan. Hasil evaluasi kemangkusan perlakuan biofungisida menunjukkan bahwa seluruh formulasi mampu menekan serangan penyakit karat sebesar 17% hingga 27%. Demikian juga dengan hasil uji di lahan petani formulasi WP-1 mampu mengimbangi fungisida sintetik dengan menyisakan serangan karat 1,6% dan 1,7%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa seluruh formulasi biofungisida mempunyai keefektifan yang sama dalam menurunkan intensitas dan perkembangan penyakit karat, dengan fungisida sintetik berbahan aktif pyraclostrobin 250 g/l dengan kualitas bunga yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan kultur teknis petani yang berbasis fungisida sintetik.KeywordsDendranthema grandiflora; Agens hayati; Intensitas serangan; Evaluasi lapanganAbstract The application of biological agents to control white rust on chrysanthemum is one important issues in the era of ecofriendly and sustainable agriculture, including in chrysanthemum production system. The research was carried out to evaluate the application of several biofungicide formulations with the active ingredient of Cladosporium sp., i.e. WP-1, WP-2, and WP-3, synthetic fungicide and salicylic acid for white rust control in chrysanthemum cv. Puspita Nusantara. The research was conducted from January to December 2015, through two subsequent experiments, i.e. super-impose experiment that located in Indonesian Ornamental Crops Research Institution using a complete randomized design consisting of six treatments (WP-1, WP-2, WP-3, AS, FS, and control) and five replications and verification of biofungicide effectivess at the growers’ nursery using paired t test consisting of dua treatments (WP-1 2 g/l) dan synthetic fungicide with active ingridient pyraclostrobin 250 g/l) and 10 replications. The results of evaluation of biofungicide treatment efficacy showed that all of formulations biofungicide formulation were able to suppress rust attack by 17% to 27%. Likewise with the results of tests on farmer land the WP-1 formulation was able to compensate for synthetic fungicide with 1.6% and 1.7% rust attack. The results of this experiment showed that all of biofungicide formulations and synthetic fungicides had the same effectiveness in reducing the intensity and development of rust disease and improved flower quality compared to farmers’ technical culture based on synthetic fungicides.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信