Syarah Mazaya Fitriana, Adhistya Erna Permanasari, Guardian Yoki Sanjaya
{"title":"迁移评估和医院信息管理系统整合使用日惹主要医院的热适应方法","authors":"Syarah Mazaya Fitriana, Adhistya Erna Permanasari, Guardian Yoki Sanjaya","doi":"10.47638/admmirasi.v8i1.233","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Regulasi pemerintah terkait SPBE teintegrasi menggunakan teknologi digital satu diantaranya layanan e-kesehatan. Penerapan SPBE yang terintegrasi didukung oleh regulasi pemeritah yaitu satu data indonesia. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan in-depth interview pada satu waktu pengambilan data dan menggunakan rancangan studi kasus tunggal untuk mengetahui tantangan migrasi dan integrasi sistem dalam implementasi SIMRS. Informan dalam penelitian ini adalah 9 orang yaitu para pengambil kebijakan, tim IT dan tim vendor yang terlibat langsung dalam implementasi, migrasi dan integrasi SIMRS. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya kapasitas SDM IT dalam implementai, migrasi dan integrasi. SDM yang terlibat sudah mencukupi dan sesuai jobdesk, tetapi SDM mempunyai tugas tambahan. Sehingga, terdapat kendala keterbatasan kemampuan karyawan dalam penyesuaian kebutuhan dari berbagai macam user menimbulkan beban tugas rangkap dalam pegelolaan SIMRS mengakibatkan lamanya waktu penyelesaian. Diperlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM baik user maupun tim IT. Kerjasama dan komunikasi antar karyawan sudah baik. Dukungan pimpinan, manajemen dan staf merupakan bagian penting dalam mengukur keberhasilan sistem informasi. Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dari SIMRS di sudah memadai, hasil data yang diperoleh dari SIMRS sudah digunakan sebagai bahan perencanaan dan pengambilan keputusan. Output data yang dihasilkan SIMRS sudah dijadikan sebagai sumber informasi. Migrasi data admisi diperlukan agar sistem yang digunakan hanya 1, integrasi dengan BPJS perlu diselesaikan. RS perlu membuat rencana strategis, rencana operasional, roadmap, dan SOP yang digunakan di instalasi IT. Kualitas sistem mempengaruhi penggunaaan, user interface, kecepatan, kualitas layanan, kualitas informasi apa yang dibutuhkan tersedia sesuai kebutuhan. Semakin baik kualitas sistem maka semakin menambah kualitas penggunaan dan penerimaan user semakin baik. Kesimpulan: Faktor organisasi menjadi faktor utama terkait keberhasilan sistem informasi. Tujuan implementasi migasi dan integrasi akan berhasil ketika didukung oleh leadership dan manajemen. Seharusnya pihak manajemen dapat memanfaatkan peluang agar user dapat merasakan manfaat dari keberhasilan implementasi, migrasi dan integrasi yang sudah dilakukan.","PeriodicalId":345793,"journal":{"name":"Jurnal Admmirasi","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Migrasi Dan Integrasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Menggunakan Metode Hot-Fit Di RS Pratama Kota Yogyakarta\",\"authors\":\"Syarah Mazaya Fitriana, Adhistya Erna Permanasari, Guardian Yoki Sanjaya\",\"doi\":\"10.47638/admmirasi.v8i1.233\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Regulasi pemerintah terkait SPBE teintegrasi menggunakan teknologi digital satu diantaranya layanan e-kesehatan. Penerapan SPBE yang terintegrasi didukung oleh regulasi pemeritah yaitu satu data indonesia. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan in-depth interview pada satu waktu pengambilan data dan menggunakan rancangan studi kasus tunggal untuk mengetahui tantangan migrasi dan integrasi sistem dalam implementasi SIMRS. Informan dalam penelitian ini adalah 9 orang yaitu para pengambil kebijakan, tim IT dan tim vendor yang terlibat langsung dalam implementasi, migrasi dan integrasi SIMRS. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya kapasitas SDM IT dalam implementai, migrasi dan integrasi. SDM yang terlibat sudah mencukupi dan sesuai jobdesk, tetapi SDM mempunyai tugas tambahan. Sehingga, terdapat kendala keterbatasan kemampuan karyawan dalam penyesuaian kebutuhan dari berbagai macam user menimbulkan beban tugas rangkap dalam pegelolaan SIMRS mengakibatkan lamanya waktu penyelesaian. Diperlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM baik user maupun tim IT. Kerjasama dan komunikasi antar karyawan sudah baik. Dukungan pimpinan, manajemen dan staf merupakan bagian penting dalam mengukur keberhasilan sistem informasi. Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dari SIMRS di sudah memadai, hasil data yang diperoleh dari SIMRS sudah digunakan sebagai bahan perencanaan dan pengambilan keputusan. Output data yang dihasilkan SIMRS sudah dijadikan sebagai sumber informasi. Migrasi data admisi diperlukan agar sistem yang digunakan hanya 1, integrasi dengan BPJS perlu diselesaikan. RS perlu membuat rencana strategis, rencana operasional, roadmap, dan SOP yang digunakan di instalasi IT. Kualitas sistem mempengaruhi penggunaaan, user interface, kecepatan, kualitas layanan, kualitas informasi apa yang dibutuhkan tersedia sesuai kebutuhan. Semakin baik kualitas sistem maka semakin menambah kualitas penggunaan dan penerimaan user semakin baik. Kesimpulan: Faktor organisasi menjadi faktor utama terkait keberhasilan sistem informasi. Tujuan implementasi migasi dan integrasi akan berhasil ketika didukung oleh leadership dan manajemen. Seharusnya pihak manajemen dapat memanfaatkan peluang agar user dapat merasakan manfaat dari keberhasilan implementasi, migrasi dan integrasi yang sudah dilakukan.\",\"PeriodicalId\":345793,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Admmirasi\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Admmirasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47638/admmirasi.v8i1.233\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Admmirasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47638/admmirasi.v8i1.233","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Evaluasi Migrasi Dan Integrasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Menggunakan Metode Hot-Fit Di RS Pratama Kota Yogyakarta
Regulasi pemerintah terkait SPBE teintegrasi menggunakan teknologi digital satu diantaranya layanan e-kesehatan. Penerapan SPBE yang terintegrasi didukung oleh regulasi pemeritah yaitu satu data indonesia. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan in-depth interview pada satu waktu pengambilan data dan menggunakan rancangan studi kasus tunggal untuk mengetahui tantangan migrasi dan integrasi sistem dalam implementasi SIMRS. Informan dalam penelitian ini adalah 9 orang yaitu para pengambil kebijakan, tim IT dan tim vendor yang terlibat langsung dalam implementasi, migrasi dan integrasi SIMRS. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya kapasitas SDM IT dalam implementai, migrasi dan integrasi. SDM yang terlibat sudah mencukupi dan sesuai jobdesk, tetapi SDM mempunyai tugas tambahan. Sehingga, terdapat kendala keterbatasan kemampuan karyawan dalam penyesuaian kebutuhan dari berbagai macam user menimbulkan beban tugas rangkap dalam pegelolaan SIMRS mengakibatkan lamanya waktu penyelesaian. Diperlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM baik user maupun tim IT. Kerjasama dan komunikasi antar karyawan sudah baik. Dukungan pimpinan, manajemen dan staf merupakan bagian penting dalam mengukur keberhasilan sistem informasi. Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dari SIMRS di sudah memadai, hasil data yang diperoleh dari SIMRS sudah digunakan sebagai bahan perencanaan dan pengambilan keputusan. Output data yang dihasilkan SIMRS sudah dijadikan sebagai sumber informasi. Migrasi data admisi diperlukan agar sistem yang digunakan hanya 1, integrasi dengan BPJS perlu diselesaikan. RS perlu membuat rencana strategis, rencana operasional, roadmap, dan SOP yang digunakan di instalasi IT. Kualitas sistem mempengaruhi penggunaaan, user interface, kecepatan, kualitas layanan, kualitas informasi apa yang dibutuhkan tersedia sesuai kebutuhan. Semakin baik kualitas sistem maka semakin menambah kualitas penggunaan dan penerimaan user semakin baik. Kesimpulan: Faktor organisasi menjadi faktor utama terkait keberhasilan sistem informasi. Tujuan implementasi migasi dan integrasi akan berhasil ketika didukung oleh leadership dan manajemen. Seharusnya pihak manajemen dapat memanfaatkan peluang agar user dapat merasakan manfaat dari keberhasilan implementasi, migrasi dan integrasi yang sudah dilakukan.