{"title":"传播容忍信息:对Instagram内容内容分析令人信服","authors":"Yohanes Thianika Budiarsa","doi":"10.24167/jkm.v2i2.4590","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan internet menimbulkan sejumlah tantangan yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya adalah pandangan intoleransi yang berkembang di kalangan anak muda yang mengakses topik-topik keagamaan melalui internet. Situasi tersebut mendorong sejumlah pihak untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Di Indonesia, kelompok aktivis perdamaian menginisiasi aksi kolektif secara online untuk mengampanyekan toleransi melalui media sosial. Salah satu kampanye sosial tersebut adalah kampanye toleransi di Instagram melalui tagar #meyakinimenghargai. Kendati topik intoleransi selalu relevan menjadi bahan kajian, tetapi belum ditemukan studi yang berfokus pada analisis pesan Instagram dalam menyebarluaskan pesan toleransi. Mengingat hal tersebut, studi ini dimaksudkan untuk menginvestigasi tipe pesan yang disebarkan oleh pegiat perdamaian dalam mengampanyekan toleransi melalui tagar #meyakinimenghargai. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya ditemukan akun personal di Instagram mendapatkan lebih banyak engagement dibandingkan akun organisasi. Dari sisi sentimen, lebih dari separuh postingan (61,7%) terindikasi secara eksplisit atau implisit memperoleh respons positif. Tipe pesan yang paling banyak dibagikan adalah pernyataan (statement) (56,8%) yang mendokumentasikan partisipasi peserta kampanye dalam berbagai forum atau kegiatan yang mempromosikan perdamaian dan toleransi. Selain tipe pesan, ditemukan bahwa sebagian besar aktivis perdamaian mengaitkan konten yang mereka unggah dengan afiliasi organisasi (93,8%). Selain menggunakan tagar #meyakinimenghargai, para aktivis perdamaian juga menyematkan tagar lain pada konten mereka. Dari total 216 tagar yang juga disematkan oleh peserta kampanye, terbanyak atau sekitar 27,0% menunjukkan kesesuaian dengan tema inklusivitas (inclusiveness).","PeriodicalId":109078,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi dan Media","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penyebarluasan Pesan Toleransi: Analisis Isi Konten Instagram #Meyakinimenghargai\",\"authors\":\"Yohanes Thianika Budiarsa\",\"doi\":\"10.24167/jkm.v2i2.4590\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perkembangan internet menimbulkan sejumlah tantangan yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya adalah pandangan intoleransi yang berkembang di kalangan anak muda yang mengakses topik-topik keagamaan melalui internet. Situasi tersebut mendorong sejumlah pihak untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Di Indonesia, kelompok aktivis perdamaian menginisiasi aksi kolektif secara online untuk mengampanyekan toleransi melalui media sosial. Salah satu kampanye sosial tersebut adalah kampanye toleransi di Instagram melalui tagar #meyakinimenghargai. Kendati topik intoleransi selalu relevan menjadi bahan kajian, tetapi belum ditemukan studi yang berfokus pada analisis pesan Instagram dalam menyebarluaskan pesan toleransi. Mengingat hal tersebut, studi ini dimaksudkan untuk menginvestigasi tipe pesan yang disebarkan oleh pegiat perdamaian dalam mengampanyekan toleransi melalui tagar #meyakinimenghargai. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya ditemukan akun personal di Instagram mendapatkan lebih banyak engagement dibandingkan akun organisasi. Dari sisi sentimen, lebih dari separuh postingan (61,7%) terindikasi secara eksplisit atau implisit memperoleh respons positif. Tipe pesan yang paling banyak dibagikan adalah pernyataan (statement) (56,8%) yang mendokumentasikan partisipasi peserta kampanye dalam berbagai forum atau kegiatan yang mempromosikan perdamaian dan toleransi. Selain tipe pesan, ditemukan bahwa sebagian besar aktivis perdamaian mengaitkan konten yang mereka unggah dengan afiliasi organisasi (93,8%). Selain menggunakan tagar #meyakinimenghargai, para aktivis perdamaian juga menyematkan tagar lain pada konten mereka. Dari total 216 tagar yang juga disematkan oleh peserta kampanye, terbanyak atau sekitar 27,0% menunjukkan kesesuaian dengan tema inklusivitas (inclusiveness).\",\"PeriodicalId\":109078,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Komunikasi dan Media\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Komunikasi dan Media\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24167/jkm.v2i2.4590\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunikasi dan Media","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24167/jkm.v2i2.4590","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perkembangan internet menimbulkan sejumlah tantangan yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya adalah pandangan intoleransi yang berkembang di kalangan anak muda yang mengakses topik-topik keagamaan melalui internet. Situasi tersebut mendorong sejumlah pihak untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Di Indonesia, kelompok aktivis perdamaian menginisiasi aksi kolektif secara online untuk mengampanyekan toleransi melalui media sosial. Salah satu kampanye sosial tersebut adalah kampanye toleransi di Instagram melalui tagar #meyakinimenghargai. Kendati topik intoleransi selalu relevan menjadi bahan kajian, tetapi belum ditemukan studi yang berfokus pada analisis pesan Instagram dalam menyebarluaskan pesan toleransi. Mengingat hal tersebut, studi ini dimaksudkan untuk menginvestigasi tipe pesan yang disebarkan oleh pegiat perdamaian dalam mengampanyekan toleransi melalui tagar #meyakinimenghargai. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya ditemukan akun personal di Instagram mendapatkan lebih banyak engagement dibandingkan akun organisasi. Dari sisi sentimen, lebih dari separuh postingan (61,7%) terindikasi secara eksplisit atau implisit memperoleh respons positif. Tipe pesan yang paling banyak dibagikan adalah pernyataan (statement) (56,8%) yang mendokumentasikan partisipasi peserta kampanye dalam berbagai forum atau kegiatan yang mempromosikan perdamaian dan toleransi. Selain tipe pesan, ditemukan bahwa sebagian besar aktivis perdamaian mengaitkan konten yang mereka unggah dengan afiliasi organisasi (93,8%). Selain menggunakan tagar #meyakinimenghargai, para aktivis perdamaian juga menyematkan tagar lain pada konten mereka. Dari total 216 tagar yang juga disematkan oleh peserta kampanye, terbanyak atau sekitar 27,0% menunjukkan kesesuaian dengan tema inklusivitas (inclusiveness).