{"title":"Pengadaptasian Budaya Islam terhadap Seni Musik Tarawangsa","authors":"Dhafin Gufran, Erik Setiawan","doi":"10.29313/bcsj.v3i2.8845","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Starting from the researcher's interest in music, especially Tarawangsa, the researcher chose to discuss one of the traditional arts of West Java, namely Tarawangsa Traditional Music, in which there are elements of Islamic cultural adaptation. This art is spread in several areas, one of which is in the Cikondang area, Lumajang, West Java, Cikondang Village is one of the Sundanese traditional settlements that still maintains the value of its traditions and customs, there is one complex that is sacred including traditional houses that are the center of traditional activities, sacred forests, pacilingan, rice fields and sacred tombs. Traditional ceremonies in Cikondang Lamajang Village are often accompanied by tarawangsa performances, even for ceremonial events to Islam, Tarawangsa is often presented. This attracted the attention of researchers to find out the adaptation of Islamic culture to the traditional music art of Tarawangsa, for this reason, the researcher focused on this research problem including; the performance and process of presenting traditional Tarawangsa music as well as the experiences and meanings of the performers, the adaptation of Islamic culture found in traditional tarawangsa music. The purpose of this study is to find out the meaning of the experience of Tarawangsa performers in traditional ceremonial performances, to find out tarawangsa actors interpret the adaptation of Islamic culture in tarawangsa performing arts. This research uses qualitative methods with the phenomenological approach of Alfred Schutz. The data collection technique is by field observations in Ci Kondang village, as well as in-depth interviews with Bah Ayi and tarawangsa art practitioners, as well as documentation. The result of the research that has been done is that the performance and presentation process of traditional tarawangsa music is carried out in accordance with what has been done by previous generations. The Islamic value that dominates more in traditional tarawangsa music is the value of Aqidah (faith). Where the value of this faith becomes a real form in the daily lives of players and connoisseurs such as by saying dhikr sentences, as well as practicing Allah's commandment, which is to be grateful. \nAbstrak. Berawal dari ketertarikan peneliti terhadap seni musik khususnya Tarawangsa maka peneliti memilih membahas salah satu kesenian tradisional Jawa Barat yaitu Musik Tradisional Tarawangsa yang didalamnya terdapat unsur adaptasi budaya Islam. Kesenian ini tersebar di beberapa wilayah salah satunya di daerah Cikondang, Lumajang, Jawa Barat Kampung Cikondang merupakan salah satu pemukiman adat sunda yang masih menjaga nilai nilai tradisi dan adat-istiadatnya, terdapat satu komplek yang di keramatkan diantaranya rumah adat yang menjadi pusat kegiatan adat, hutan keramat, pacilingan, sawah dan makam keramat. Upacara adat di Cikondang Desa Lamajang sering diiringi oleh penampilan Tarawangsa, bahkan untuk acara-acara upacara ke agama Islam pun sering kali Tarawangsa dihadirkan. Hal tersebut menarik perhatian peneliti untuk mengetahui adaptasi budaya Islam pada kesenian musik tradisional Tarawangsa, untuk itu peneliti memfokuskan permasalahan penelitian ini meliputi; penampilan dan proses penyajian musik tradisional Tarawangsa serta pengalaman dan makna dari para pelaku, pengadaptasian budaya Islam yang terdapat pada musik tradisional tarawangsa. Tujun dari penelitian ini ialah untuk mengetahui makna pengalaman pelaku seni Tarawangsa dalam pertunjukan upacara adat, untuk mengetahui pelaku Tarawangsa memaknai pengadaptasian budaya Islam dalam seni pertunjukan Tarawangsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Adapun teknik pengumpulan datanya yaitu dengan observasi lapangan di desa Ci Kondang, juga wawancara mendalam dengan Bah Ayi dan para pelaku kesenian tarawangsa, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ialah Penampilan dan proses penyajian musik tradisional tarawangsa dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Nilai Islam yang lebih mendominasi pada musik tradisional tarawangsa ini adalah Nilai Aqidah (keimanan). Yang dimana nilai keimanan ini menjadi bentuk nyata dalam kehidupan sehari-hari para pemain maupun penikmatnya seperti dengan mengucapkan kalimat dzikir, juga mengamalkan perintah Allah yaitu bersyukur.","PeriodicalId":293118,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Journalism","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Journalism","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcsj.v3i2.8845","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要。从研究者对音乐,特别是塔拉旺萨的兴趣出发,研究者选择讨论西爪哇的一种传统艺术,即塔拉旺萨传统音乐,其中有伊斯兰文化适应的元素。这种艺术在几个地区传播,其中一个是在西爪哇卢马江的赤孔当地区,赤孔当村是巽他人的传统聚落之一,仍然保持着其传统和习俗的价值,有一个神圣的建筑群,包括传统活动中心的传统房屋,神圣的森林,和平,稻田和神圣的坟墓。Cikondang Lamajang村的传统仪式通常伴随着塔拉旺萨表演,即使是伊斯兰教的仪式活动,也经常出现塔拉旺萨。这引起了研究者的注意,探究伊斯兰文化对塔拉旺萨传统音乐艺术的适应,为此,研究者重点研究的问题包括;传统塔拉旺萨音乐的演奏和呈现过程,表演者的经历和意义,传统塔拉旺萨音乐对伊斯兰文化的适应。本研究的目的是找出塔拉旺萨族表演者在传统仪式表演中的体验意义,找出塔拉旺萨族演员在塔拉旺萨族表演艺术中诠释伊斯兰文化的适应。本研究采用阿尔弗雷德·舒茨现象学方法的定性方法。资料收集的方法是在慈孔堂村实地观察,以及对巴阿依和塔拉旺萨艺术从业者的深度访谈,以及文献资料。研究的结果是,传统塔拉旺萨音乐的表演和呈现过程是按照前几代人的做法进行的。在传统tarawangsa音乐中占主导地位的伊斯兰价值观是Aqidah(信仰)的价值观。这种信仰的价值在玩家和鉴赏家的日常生活中成为一种真实的形式,比如通过说dihikr句子,以及实践安拉的戒律,这是感恩。Abstrak。Berawal dari ketertarikan peneliti terhadap seni musik khususnya Tarawangsa maka peneliti memilih membahas salah satu kesenian传统爪哇Barat yitu音乐传统Tarawangsa yang didalamnya terdapat unsur adaptasi budaya伊斯兰教。Kesenian ini tersebar di beberapa wilayah salah satunya di daerah Cikondang, Lumajang,爪哇Barat kampunang Cikondang merupakan salah satu pemukiman adat suna yang masih menjaga nilai nilai tradisi dan adat- istitiadnya, terdapat satu komplek yang di keramatkan diantaranya rumah adat yang menjadi pusat kegiatan adat, hutan keramat, pacilingan, sawah dan makam keramat。Upacara adat di Cikondang Desa Lamajang为diiringi oleh penampilan Tarawangsa, bahkan untuk -acara Upacara为agama Islam服务kali Tarawangsa dihadikan。haltersebut menarik perhatian peneliti untuk mengetahui adaptasi budaya伊斯兰教帕达克塞尼音乐传统Tarawangsa, untuk itpeneliti memokuskan permasalahan peneltian meliputi;penampilan danpropropenyajian music traditional Tarawangsa serta pengalaman dan makna dari para pelaku, pengadaptasian budaya Islam yang terdapat padada music traditional Tarawangsa。图君达里penelitian ini ialah untui mengetahui makna pengalaman pelaku seni Tarawangsa dalam perangangsa malaknai pengadaptasian budaya dalam seni pertunjukan Tarawangsa。彭尼里安·孟古纳坎方法的定性、定性和现象学。参考译文:根据科学技术的不同,我们有不同的观测方法,我们有不同的观测方法,我们有不同的观测方法。Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ialah Penampilan danpropropenyajian音乐传统tarawangsa dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya。Nilai Islam yang lebih mendominasi pada music传统的tarawangsa ini adalah Nilai Aqidah (keimanan)。Yang dimana nilai keimanan ini menjadi bentuk yata dalam kehidupan sehari-hari parpain maupun penikmatnya perperti dengan mengucapkan kalimat dzikir, juga mengamalkan perintah Allah yaitu bersyukur。
Pengadaptasian Budaya Islam terhadap Seni Musik Tarawangsa
Abstract. Starting from the researcher's interest in music, especially Tarawangsa, the researcher chose to discuss one of the traditional arts of West Java, namely Tarawangsa Traditional Music, in which there are elements of Islamic cultural adaptation. This art is spread in several areas, one of which is in the Cikondang area, Lumajang, West Java, Cikondang Village is one of the Sundanese traditional settlements that still maintains the value of its traditions and customs, there is one complex that is sacred including traditional houses that are the center of traditional activities, sacred forests, pacilingan, rice fields and sacred tombs. Traditional ceremonies in Cikondang Lamajang Village are often accompanied by tarawangsa performances, even for ceremonial events to Islam, Tarawangsa is often presented. This attracted the attention of researchers to find out the adaptation of Islamic culture to the traditional music art of Tarawangsa, for this reason, the researcher focused on this research problem including; the performance and process of presenting traditional Tarawangsa music as well as the experiences and meanings of the performers, the adaptation of Islamic culture found in traditional tarawangsa music. The purpose of this study is to find out the meaning of the experience of Tarawangsa performers in traditional ceremonial performances, to find out tarawangsa actors interpret the adaptation of Islamic culture in tarawangsa performing arts. This research uses qualitative methods with the phenomenological approach of Alfred Schutz. The data collection technique is by field observations in Ci Kondang village, as well as in-depth interviews with Bah Ayi and tarawangsa art practitioners, as well as documentation. The result of the research that has been done is that the performance and presentation process of traditional tarawangsa music is carried out in accordance with what has been done by previous generations. The Islamic value that dominates more in traditional tarawangsa music is the value of Aqidah (faith). Where the value of this faith becomes a real form in the daily lives of players and connoisseurs such as by saying dhikr sentences, as well as practicing Allah's commandment, which is to be grateful.
Abstrak. Berawal dari ketertarikan peneliti terhadap seni musik khususnya Tarawangsa maka peneliti memilih membahas salah satu kesenian tradisional Jawa Barat yaitu Musik Tradisional Tarawangsa yang didalamnya terdapat unsur adaptasi budaya Islam. Kesenian ini tersebar di beberapa wilayah salah satunya di daerah Cikondang, Lumajang, Jawa Barat Kampung Cikondang merupakan salah satu pemukiman adat sunda yang masih menjaga nilai nilai tradisi dan adat-istiadatnya, terdapat satu komplek yang di keramatkan diantaranya rumah adat yang menjadi pusat kegiatan adat, hutan keramat, pacilingan, sawah dan makam keramat. Upacara adat di Cikondang Desa Lamajang sering diiringi oleh penampilan Tarawangsa, bahkan untuk acara-acara upacara ke agama Islam pun sering kali Tarawangsa dihadirkan. Hal tersebut menarik perhatian peneliti untuk mengetahui adaptasi budaya Islam pada kesenian musik tradisional Tarawangsa, untuk itu peneliti memfokuskan permasalahan penelitian ini meliputi; penampilan dan proses penyajian musik tradisional Tarawangsa serta pengalaman dan makna dari para pelaku, pengadaptasian budaya Islam yang terdapat pada musik tradisional tarawangsa. Tujun dari penelitian ini ialah untuk mengetahui makna pengalaman pelaku seni Tarawangsa dalam pertunjukan upacara adat, untuk mengetahui pelaku Tarawangsa memaknai pengadaptasian budaya Islam dalam seni pertunjukan Tarawangsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Adapun teknik pengumpulan datanya yaitu dengan observasi lapangan di desa Ci Kondang, juga wawancara mendalam dengan Bah Ayi dan para pelaku kesenian tarawangsa, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ialah Penampilan dan proses penyajian musik tradisional tarawangsa dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Nilai Islam yang lebih mendominasi pada musik tradisional tarawangsa ini adalah Nilai Aqidah (keimanan). Yang dimana nilai keimanan ini menjadi bentuk nyata dalam kehidupan sehari-hari para pemain maupun penikmatnya seperti dengan mengucapkan kalimat dzikir, juga mengamalkan perintah Allah yaitu bersyukur.