寺庙遗址上的宗教活动

M. Yusuf, I. W. Srijaya, C. P. Titasari
{"title":"寺庙遗址上的宗教活动","authors":"M. Yusuf, I. W. Srijaya, C. P. Titasari","doi":"10.24832/bas.v24i2.467","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Society in the Classical period had view that most sacred buildings were erected in the highlands, such as an Mount Pegat, Blitar Regency. This study seeks to reveal the religious activities that occured at Pertapan Temple Site on Mount Pegat from the Kadiri to Majapahit Kingdom, along with the community’s conception of the mountain. The method used in this study includes data collection in the form of observations and interviews, as well as qualitative descriptive analysis through the help of classification, comparison, and contextual analysis. Semiotic theory is used to assist the analysis. The result of this study indicate that the sacred building at the Pertapan Temple site is use as a place of worship for Sang Hyang Kabuyutan in Subhasita in 1120 Saka, the pendharmaan temple of King Wisnuwarddhana in 1202 Saka, and place of worship of Dewaraja Wisnuwarddhana in 1237 Saka. the community views Mount Pegat as a holy place, because it has several features, such as according to the criteria for a holy place, the location is on the connecting route between Kadiri and Singhasari and Mount Kelud with the South Lime Mountains. \nMasyarakat pada masa Klasik memiliki pandangan bahwa bangunan suci kebanyakan didirikan di dataran tinggi, seperti di Gunung Pegat Kabupaten Blitar. penelitian ini berupaya mengungkap aktivitas religi yang terjadi di Situs Candi Pertapan di Gunung Pegat pada era Kerajaan Kadiri hingga Majapahit, beserta konsep masyarakat terhadap gunung tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, berupa observasi dan wawancara, serta analisis deskriptif kualitatif melalui bantuan analisis klasifikasi, perbandingan, dan kontekstual. Teori semiotika digunakan untuk membantu analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan suci di Situs Candi Pertapan digunakan sebagai tempat pemujaan Sang Hyang Kabuyutan di Subhasita pada tahun 1120 Saka, candi pendharmaan Raja Wisnuwarddhana pada tahun 1202 Saka, dan tempat pemujaan Dewaraja Wisnuwaddhana pada tahun 1237 Saka. Masyarakat memandang Gunung Pegat sebagai tempat suci, karena memiliki beberapa keistimewaan, seperti memenuhi kriteria tempat suci, lokasi berada di jalur penghubung antara Kadiri dengan Singhasari serta Gunung Kelud dengan Pegunungan Kapur Selatan. \n ","PeriodicalId":210841,"journal":{"name":"Berkala Arkeologi Sangkhakala","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"AKTIVITAS RELIGI DI SITUS CANDI PERTAPAN KABUPATEN BLITAR PADA MASA KADIRI HINGGA MAJAPAHIT\",\"authors\":\"M. Yusuf, I. W. Srijaya, C. P. Titasari\",\"doi\":\"10.24832/bas.v24i2.467\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Society in the Classical period had view that most sacred buildings were erected in the highlands, such as an Mount Pegat, Blitar Regency. This study seeks to reveal the religious activities that occured at Pertapan Temple Site on Mount Pegat from the Kadiri to Majapahit Kingdom, along with the community’s conception of the mountain. The method used in this study includes data collection in the form of observations and interviews, as well as qualitative descriptive analysis through the help of classification, comparison, and contextual analysis. Semiotic theory is used to assist the analysis. The result of this study indicate that the sacred building at the Pertapan Temple site is use as a place of worship for Sang Hyang Kabuyutan in Subhasita in 1120 Saka, the pendharmaan temple of King Wisnuwarddhana in 1202 Saka, and place of worship of Dewaraja Wisnuwarddhana in 1237 Saka. the community views Mount Pegat as a holy place, because it has several features, such as according to the criteria for a holy place, the location is on the connecting route between Kadiri and Singhasari and Mount Kelud with the South Lime Mountains. \\nMasyarakat pada masa Klasik memiliki pandangan bahwa bangunan suci kebanyakan didirikan di dataran tinggi, seperti di Gunung Pegat Kabupaten Blitar. penelitian ini berupaya mengungkap aktivitas religi yang terjadi di Situs Candi Pertapan di Gunung Pegat pada era Kerajaan Kadiri hingga Majapahit, beserta konsep masyarakat terhadap gunung tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, berupa observasi dan wawancara, serta analisis deskriptif kualitatif melalui bantuan analisis klasifikasi, perbandingan, dan kontekstual. Teori semiotika digunakan untuk membantu analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan suci di Situs Candi Pertapan digunakan sebagai tempat pemujaan Sang Hyang Kabuyutan di Subhasita pada tahun 1120 Saka, candi pendharmaan Raja Wisnuwarddhana pada tahun 1202 Saka, dan tempat pemujaan Dewaraja Wisnuwaddhana pada tahun 1237 Saka. Masyarakat memandang Gunung Pegat sebagai tempat suci, karena memiliki beberapa keistimewaan, seperti memenuhi kriteria tempat suci, lokasi berada di jalur penghubung antara Kadiri dengan Singhasari serta Gunung Kelud dengan Pegunungan Kapur Selatan. \\n \",\"PeriodicalId\":210841,\"journal\":{\"name\":\"Berkala Arkeologi Sangkhakala\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Berkala Arkeologi Sangkhakala\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/bas.v24i2.467\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Berkala Arkeologi Sangkhakala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/bas.v24i2.467","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

古典时期的社会认为,大多数神圣的建筑都建在高地上,比如布利塔摄政时期的佩加特山。本研究旨在揭示从Kadiri到Majapahit王国在佩加特山上的Pertapan寺庙遗址发生的宗教活动,以及社区对这座山的概念。本研究使用的方法包括以观察和访谈的形式收集数据,以及通过分类、比较和上下文分析进行定性描述性分析。符号学理论被用来辅助分析。本研究结果表明,Pertapan寺遗址的神圣建筑在1120年被用作Subhasita的Sang Hyang kabuutan的礼拜场所,在1202年被用作wisnuwardhana国王的pendharmaan寺庙,在1237年被用作Dewaraja wisnuwardhana的礼拜场所。社区将佩加特山视为圣地,因为它有几个特点,比如根据圣地的标准,它位于卡迪里和辛哈萨里之间的连接路线上,以及克卢德山与南莱姆山脉之间。Masyarakat pada masa Klasik memiliki pandangan bahwa bangunan sui kebanyakan didirikan di dataran tinggi, seperti di Gunung Pegat Kabupaten Blitar。penelitian ini berupaya mengungkap aktivitas religi yang terjadi di Situs Candi Pertapan di Gunung Pegat pada era Kerajaan Kadiri hinga majaphit, beserta konsep masyarakat terhadap Gunung tersebut。Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi population data, berupa observasi dan wanka, serta analysis deskriptif qualitality of melukali bantui analysis, perbandingan, dankontekstual。符号分析。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan sui di Situs Candi Pertapan digunakan sebagai temat pemujaan Sang Hyang kabuutan di Subhasita pada tahun 1120 Saka, Candi pendharmaan Raja wisnuwardhana pada tahun 1202 Saka, dan temat pemujaan Dewaraja Wisnuwaddhana pada tahun 1237 Saka。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
AKTIVITAS RELIGI DI SITUS CANDI PERTAPAN KABUPATEN BLITAR PADA MASA KADIRI HINGGA MAJAPAHIT
Society in the Classical period had view that most sacred buildings were erected in the highlands, such as an Mount Pegat, Blitar Regency. This study seeks to reveal the religious activities that occured at Pertapan Temple Site on Mount Pegat from the Kadiri to Majapahit Kingdom, along with the community’s conception of the mountain. The method used in this study includes data collection in the form of observations and interviews, as well as qualitative descriptive analysis through the help of classification, comparison, and contextual analysis. Semiotic theory is used to assist the analysis. The result of this study indicate that the sacred building at the Pertapan Temple site is use as a place of worship for Sang Hyang Kabuyutan in Subhasita in 1120 Saka, the pendharmaan temple of King Wisnuwarddhana in 1202 Saka, and place of worship of Dewaraja Wisnuwarddhana in 1237 Saka. the community views Mount Pegat as a holy place, because it has several features, such as according to the criteria for a holy place, the location is on the connecting route between Kadiri and Singhasari and Mount Kelud with the South Lime Mountains. Masyarakat pada masa Klasik memiliki pandangan bahwa bangunan suci kebanyakan didirikan di dataran tinggi, seperti di Gunung Pegat Kabupaten Blitar. penelitian ini berupaya mengungkap aktivitas religi yang terjadi di Situs Candi Pertapan di Gunung Pegat pada era Kerajaan Kadiri hingga Majapahit, beserta konsep masyarakat terhadap gunung tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, berupa observasi dan wawancara, serta analisis deskriptif kualitatif melalui bantuan analisis klasifikasi, perbandingan, dan kontekstual. Teori semiotika digunakan untuk membantu analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan suci di Situs Candi Pertapan digunakan sebagai tempat pemujaan Sang Hyang Kabuyutan di Subhasita pada tahun 1120 Saka, candi pendharmaan Raja Wisnuwarddhana pada tahun 1202 Saka, dan tempat pemujaan Dewaraja Wisnuwaddhana pada tahun 1237 Saka. Masyarakat memandang Gunung Pegat sebagai tempat suci, karena memiliki beberapa keistimewaan, seperti memenuhi kriteria tempat suci, lokasi berada di jalur penghubung antara Kadiri dengan Singhasari serta Gunung Kelud dengan Pegunungan Kapur Selatan.  
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信