{"title":"关于竞选和伪装的诗","authors":"Tri Wibowo, Sri Yuwono","doi":"10.59581/jipsoshum-widyakarya.v1i1.77","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekuatan sebuah karya sastra dapat dikatakan terletak pada kemampuan menciptakan kombinasi baru, bukan objek baru. Dalam hal ini, jenis sastra puisilah yang dianggap sangat cocok sebagai objek kajian stilistika. Puisi memiliki medium yang terbatas yang hanya terdiri dari beberapa baris kalimat, tetapi harus mampu menyampaikan pesan sama dengan cerpen bahkan novel yang terdiri dari beberapa halaman (Ratna, 2009: 16).","PeriodicalId":234546,"journal":{"name":"Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PUISI-PUISI TENTANG PERJUANGAN DALAM DIKSI DAN MAJAS\",\"authors\":\"Tri Wibowo, Sri Yuwono\",\"doi\":\"10.59581/jipsoshum-widyakarya.v1i1.77\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kekuatan sebuah karya sastra dapat dikatakan terletak pada kemampuan menciptakan kombinasi baru, bukan objek baru. Dalam hal ini, jenis sastra puisilah yang dianggap sangat cocok sebagai objek kajian stilistika. Puisi memiliki medium yang terbatas yang hanya terdiri dari beberapa baris kalimat, tetapi harus mampu menyampaikan pesan sama dengan cerpen bahkan novel yang terdiri dari beberapa halaman (Ratna, 2009: 16).\",\"PeriodicalId\":234546,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59581/jipsoshum-widyakarya.v1i1.77\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59581/jipsoshum-widyakarya.v1i1.77","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PUISI-PUISI TENTANG PERJUANGAN DALAM DIKSI DAN MAJAS
Kekuatan sebuah karya sastra dapat dikatakan terletak pada kemampuan menciptakan kombinasi baru, bukan objek baru. Dalam hal ini, jenis sastra puisilah yang dianggap sangat cocok sebagai objek kajian stilistika. Puisi memiliki medium yang terbatas yang hanya terdiri dari beberapa baris kalimat, tetapi harus mampu menyampaikan pesan sama dengan cerpen bahkan novel yang terdiri dari beberapa halaman (Ratna, 2009: 16).