nFN Nurjanani, Fadjry Djufry
{"title":"Uji Potensi Beberapa Varietas Bawang Merah untuk Menghasilkan Biji Botani di Dataran Tinggi Sulawesi Selatan (Test Potential for Some Variety to Produce True Shallot Seed in Highland South Sulawesi)","authors":"nFN Nurjanani, Fadjry Djufry","doi":"10.21082/jhort.v28n2.2018.p201-208","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Budidaya bawang merah di Sulawesi Selatan selama ini masih menggunakan umbi lokal sebagai benih. Penggunaan umbi secara terus menerus sebagai benih dapat menyebabkan penurunan produksi. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menggunakan biji botani (true shallot seed/TSS). Penelitian bertujuan untuk mendapatkan varietas bawang merah yang mampu menghasilkan biji botani (TSS) di atas 1 g per rumpun. Penelitian dilaksanakan di Desa Loka, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto mulai bulan Maret hingga September 2015. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan varietas dan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas yang menghasilkan biji terbanyak adalah Trisula dan Pancasona masing-masing dengan bobot 4,90 g dan 4,18 g per rumpun, dengan persentase tanaman berbunga masing-masing 93% dan 90%. Berbeda dengan varietas Maja Cipanas dan Mentes yang menghasilkan biji masing-masing 1,85 g dan 1,49 g, sedangkan persentase tanaman yang berbunga pada varietas Maja Cipanas hanya 60% dan varietas Mentes 30%. Dua varietas bawang merah, yaitu Trisula dan Pancasona dapat direkomendasikan sebagai penghasil benih TSS bawang merah di dataran tinggi kering Sulawesi Selatan. Analisis R/C ratio usaha tani bawang merah dalam menghasilkan TSS adalah 1,3, yang berarti bahwa produksi benih TSS layak diusahakan.KeywordsBawang merah; Biji botani; VarietasAbstractShallot cultivation in South Sulawesi has been using local tubers as seeds. The continuous use of tubers as seed can cause a decrease in production. One effort to overcome this problem is by using botanical seeds (true shallot seed/TSS). The research aims to shallot varieties that are capable of producing botanical seeds (TSS) above 1 g per clump. The research was conducted in Loka Village, Rumbia District, Jeneponto Regency from March to September 2015. The experiment was arranged in a randomized block design with four treatments varieties, and three replications. The results showed that the varieties that produce the most seeds were Trisula and Pancasona weighing 4.90 g and 4.18 g per clump respectively, with the percentage of flowering plants 93% and 90% respectively. In contrast to the Maja Cipanas and Mentes varieties which produced seeds of 1.85 g and 1.49 g respectively, but the percentage of plants flowering in the Maja Cipanas variety only 60% and the Mentes variety was 30%. Two shallot varieties namely Trisula and Pancasona can be recommended as producers of shallot TSS seeds in the dry highlands of South Sulawesi. R/C ratio analysis of shallot farming in producing TSS was 1.3, which means that TSS seed production is worth to effort.","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/jhort.v28n2.2018.p201-208","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 8

摘要

南苏拉威西省的洋葱种植者至今仍将当地的块茎用作种子。块茎作为种子的持续使用可能会导致产量的下降。一种方法是使用植物学种子(真种子/TSS)来解决这个问题。研究的目标是获得一种能在每块1克以上产生植物种子(TSS)的洋葱品种。这项研究是在2015年3月至9月杰内蓬托区洛卡村进行的。研究是根据四种治疗方法的随机设计组织的,并重复了三次。研究结果显示,最多产种子的品种为三种作物和三种pancaona,每株为4.90克,为4.18克,开花植物为93%和90%。不同于Maja Cipanas和Mentes的种子分别是1.85 g和1.49 g,而在Maja Cipanas菌株中开花的植物比例只有60%和30%。苏拉威西南部苏拉威西干旱高地推荐两种不同种类的洋葱,三叉戟和pancaona种子。对洋葱农场生产TSS的R/C ratio分析为1.3,这意味着TSS种子的生产是可行的。KeywordsBawang红色;植物种子;在南苏拉威西使用当地的tubers。tubers的持续使用就像种子一样,因为生产中的decrease是可以得到的。解决这个问题的唯一办法是使用植物学种子(true shallot seed/TSS)。这项研究的重点是生产一克以上的植物种子。这项研究是2015年3月至9月在摩洛哥、茅草区、杰庞托摄政中心进行的。实验用一个分散的块设计设计,有四种不同的方法和三种复制。结果表明,大多数种子产生的品种是三叉戟和Pancasona,每簇4.90克和4.18克,有93%和90%的浮渣。但在Maja Cipanas和Mentes varies中产生了1.85 g和1.49 g rereds的品种,而在Maja Cipanas variet只显示了60%的植物分布,而Mentes varies只有30%。两种沙利品种的纳梅里三叉戟和潘卡索纳可能会重新组合在南苏拉威西干旱的高地上生产TSS种子。R/C ratio farming production TSS的结果是1。3,这意味着TSS seed production是值得努力的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Uji Potensi Beberapa Varietas Bawang Merah untuk Menghasilkan Biji Botani di Dataran Tinggi Sulawesi Selatan (Test Potential for Some Variety to Produce True Shallot Seed in Highland South Sulawesi)
Budidaya bawang merah di Sulawesi Selatan selama ini masih menggunakan umbi lokal sebagai benih. Penggunaan umbi secara terus menerus sebagai benih dapat menyebabkan penurunan produksi. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menggunakan biji botani (true shallot seed/TSS). Penelitian bertujuan untuk mendapatkan varietas bawang merah yang mampu menghasilkan biji botani (TSS) di atas 1 g per rumpun. Penelitian dilaksanakan di Desa Loka, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto mulai bulan Maret hingga September 2015. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan varietas dan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas yang menghasilkan biji terbanyak adalah Trisula dan Pancasona masing-masing dengan bobot 4,90 g dan 4,18 g per rumpun, dengan persentase tanaman berbunga masing-masing 93% dan 90%. Berbeda dengan varietas Maja Cipanas dan Mentes yang menghasilkan biji masing-masing 1,85 g dan 1,49 g, sedangkan persentase tanaman yang berbunga pada varietas Maja Cipanas hanya 60% dan varietas Mentes 30%. Dua varietas bawang merah, yaitu Trisula dan Pancasona dapat direkomendasikan sebagai penghasil benih TSS bawang merah di dataran tinggi kering Sulawesi Selatan. Analisis R/C ratio usaha tani bawang merah dalam menghasilkan TSS adalah 1,3, yang berarti bahwa produksi benih TSS layak diusahakan.KeywordsBawang merah; Biji botani; VarietasAbstractShallot cultivation in South Sulawesi has been using local tubers as seeds. The continuous use of tubers as seed can cause a decrease in production. One effort to overcome this problem is by using botanical seeds (true shallot seed/TSS). The research aims to shallot varieties that are capable of producing botanical seeds (TSS) above 1 g per clump. The research was conducted in Loka Village, Rumbia District, Jeneponto Regency from March to September 2015. The experiment was arranged in a randomized block design with four treatments varieties, and three replications. The results showed that the varieties that produce the most seeds were Trisula and Pancasona weighing 4.90 g and 4.18 g per clump respectively, with the percentage of flowering plants 93% and 90% respectively. In contrast to the Maja Cipanas and Mentes varieties which produced seeds of 1.85 g and 1.49 g respectively, but the percentage of plants flowering in the Maja Cipanas variety only 60% and the Mentes variety was 30%. Two shallot varieties namely Trisula and Pancasona can be recommended as producers of shallot TSS seeds in the dry highlands of South Sulawesi. R/C ratio analysis of shallot farming in producing TSS was 1.3, which means that TSS seed production is worth to effort.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信