{"title":"Akhlak Sebagai Core Values Dalam Mewujudkan Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur","authors":"Irfandi, Syahidin, Udin Supriadi","doi":"10.37274/rais.v7i1.645","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ahlak menjadi indikator dalam peningkatan ahlak manusai disebuah Negara terkhusus Negara yang kental akan nilai-nilai islami. Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Ghafūr adalah sebuah karaketristik atas gambaran suatu negeri yang mana terdapat kebaikan alam dan kebaikan akhlak penduduknya. Secara lebih luas, ialah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat. Hakikat Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafūr merupakan keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia. Penelitian ini terfokus pada penafsiran Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafūr surat Saba’ ayat 15 menurut Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian perpustakaan (Library research), dengan pendekatan deskriptif interpretatif. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif analisis, yaitu menguraikan sekaligus menganalisis dari data-data yang ada dengan beberapa langkah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menurut Hamka dalam tafsir Al-Azhar makna Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafûr ditafsirkan sebagai karakter negeri yang memiliki kondisi geografis tanah subur. Kondisi sosial penduduknya ialah ketika negerinya memperoleh kemakmuran tersebut harus menjadikan manusia dekat dengan Allah SWT, tidak kufur, melainkan harus tetap beramal sholih, senantiasa tetap berusaha dan bekerja meskipun nikmat Allah SWT telah melimpah ruah. Hikmah yang dapat diambil ketika kita selalu bersyukur dan beramal sholih ialah negeri tetap baik dilimpahi rahmat dan ampunan oleh Allah SWT","PeriodicalId":256744,"journal":{"name":"Rayah Al-Islam","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rayah Al-Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37274/rais.v7i1.645","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
阿莱克一直是伊斯兰价值观最根深蒂固的国家阿莱克·曼萨日益增长的一个指标。BaldatunṬayyibatun Wa Rabbun Ghafūr是一个karaketristik画面上哪个国家人口自然有善的道德和善良。更广泛地说,是一个把世界和来世联系在一起的国家。Baldatun本质Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafūr是全人类的土地变得渴望和梦想。这项研究集中在解释BaldatunṬayyibatun Wa Rabbun Gafūr Saba ' 15节根据Hamka信爱资哈尔在《解释》中。至于这类研究是图书馆研究,采用描述性的解释方法。分析数据是用描述性分析的方法进行的,即通过步骤对现有的数据进行分析和分析。这些研究结果可以得出结论,根据爱资哈尔·麦卡弗蒂的Hamka意义BaldatunṬayyibatun Wa Rabbun加芙被作为国家的角色,有地理条件肥沃的土壤。人民的社会状况是,当他们的国家获得这样的繁荣时,他们必须让人们接近全能的上帝,而不是库弗尔,而是保持他们的慈善,永远努力工作,即使上帝的恩惠是丰富的。当我们感恩和慈悲的时候,我们所得到的教训是,这片土地仍然仁慈地受到神的恩典和宽恕
Akhlak Sebagai Core Values Dalam Mewujudkan Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur
Ahlak menjadi indikator dalam peningkatan ahlak manusai disebuah Negara terkhusus Negara yang kental akan nilai-nilai islami. Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Ghafūr adalah sebuah karaketristik atas gambaran suatu negeri yang mana terdapat kebaikan alam dan kebaikan akhlak penduduknya. Secara lebih luas, ialah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat. Hakikat Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafūr merupakan keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia. Penelitian ini terfokus pada penafsiran Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafūr surat Saba’ ayat 15 menurut Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian perpustakaan (Library research), dengan pendekatan deskriptif interpretatif. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif analisis, yaitu menguraikan sekaligus menganalisis dari data-data yang ada dengan beberapa langkah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menurut Hamka dalam tafsir Al-Azhar makna Baldatun Ṭayyibatun Wa Rabbun Gafûr ditafsirkan sebagai karakter negeri yang memiliki kondisi geografis tanah subur. Kondisi sosial penduduknya ialah ketika negerinya memperoleh kemakmuran tersebut harus menjadikan manusia dekat dengan Allah SWT, tidak kufur, melainkan harus tetap beramal sholih, senantiasa tetap berusaha dan bekerja meskipun nikmat Allah SWT telah melimpah ruah. Hikmah yang dapat diambil ketika kita selalu bersyukur dan beramal sholih ialah negeri tetap baik dilimpahi rahmat dan ampunan oleh Allah SWT