{"title":"早期儿童语言的发展是由教师PAUD al - jascience发现的STS JAMBI的神经元刺激的","authors":"Atiatul Husna","doi":"10.47783/literasiologi.v8i3.403","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seorang guru anak usia dini harus benar-benar menyadari bahwa setiap anak mempunyai dunianya sendiri yang terbentuk dari lingkungan keluarga yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang lingkungan keluarga dalam membimbing dan membentuk jaringan-jaringan otak anak melahirkan potensi kemampuan konseptual dan perilaku berbahasa anak juga berbeda. \nUpaya yang dilakukan guru dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak yakni dengan (a) Menciptakan proses belajar yang berpusat pada anak (b) memberikan kebebasan berinteraksi dengan teman (c) Memberikan pertanyaan sederhana (d) Memberi kesempatan anak untuk bercerita (e) Guru menggunakan bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran (f) Guru memberikan hadiah/reward, penghargaan (g) Menciptakan permaian pesan bersambung (h) Guru menciptakan lagu (i) Guru mengharuskan anak untuk menerima sesuatu dengan tangan kanan dan mengucapkan terimakasih. \nKemampuan berbahasa anak masih rendah hal tersebut terbukti dari belum tercapainya target ketercapaian bahasa seperti yang tergambarkan dalam permen 58 tahun 2009, hal itu mengindikasikan bahwa stimulasi yang dilakukan oleh guru belum optimal. Faktor pendukung bagi guru dalam menstimulasi neuron Anak adalah (a) Program pelatihan, program parenting dan program beasiswa bagi guru,(c) Adanya kerjasama dengan dinas kesehatan untuk pengecekan kesehatan anak. Faktor penghambat bagi guru dalam menstimulasi neuron adalah (a) Masih rendahnya pemahaman guru tentang stimulasi neuron , masih terbatasnya pelatihan bagi guru (b) pandangan orang tua masih berifat tradisional, orang tua masih beranggapan bahwa kecerdasan anak yang penting adalah sudah bisa membaca, menulis dan menghitung, serta anggapan bahwa sekolah yang penting dimulai saat SD (c) intervensi lingkungan sekolah,(d) pengaruh lingkungan","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI STIMULASI NEURON OLEH GURU PAUD AL-JAMIAH UIN STS JAMBI\",\"authors\":\"Atiatul Husna\",\"doi\":\"10.47783/literasiologi.v8i3.403\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Seorang guru anak usia dini harus benar-benar menyadari bahwa setiap anak mempunyai dunianya sendiri yang terbentuk dari lingkungan keluarga yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang lingkungan keluarga dalam membimbing dan membentuk jaringan-jaringan otak anak melahirkan potensi kemampuan konseptual dan perilaku berbahasa anak juga berbeda. \\nUpaya yang dilakukan guru dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak yakni dengan (a) Menciptakan proses belajar yang berpusat pada anak (b) memberikan kebebasan berinteraksi dengan teman (c) Memberikan pertanyaan sederhana (d) Memberi kesempatan anak untuk bercerita (e) Guru menggunakan bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran (f) Guru memberikan hadiah/reward, penghargaan (g) Menciptakan permaian pesan bersambung (h) Guru menciptakan lagu (i) Guru mengharuskan anak untuk menerima sesuatu dengan tangan kanan dan mengucapkan terimakasih. \\nKemampuan berbahasa anak masih rendah hal tersebut terbukti dari belum tercapainya target ketercapaian bahasa seperti yang tergambarkan dalam permen 58 tahun 2009, hal itu mengindikasikan bahwa stimulasi yang dilakukan oleh guru belum optimal. Faktor pendukung bagi guru dalam menstimulasi neuron Anak adalah (a) Program pelatihan, program parenting dan program beasiswa bagi guru,(c) Adanya kerjasama dengan dinas kesehatan untuk pengecekan kesehatan anak. Faktor penghambat bagi guru dalam menstimulasi neuron adalah (a) Masih rendahnya pemahaman guru tentang stimulasi neuron , masih terbatasnya pelatihan bagi guru (b) pandangan orang tua masih berifat tradisional, orang tua masih beranggapan bahwa kecerdasan anak yang penting adalah sudah bisa membaca, menulis dan menghitung, serta anggapan bahwa sekolah yang penting dimulai saat SD (c) intervensi lingkungan sekolah,(d) pengaruh lingkungan\",\"PeriodicalId\":315099,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Literasiologi\",\"volume\":\"69 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Literasiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i3.403\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Literasiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i3.403","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI STIMULASI NEURON OLEH GURU PAUD AL-JAMIAH UIN STS JAMBI
Seorang guru anak usia dini harus benar-benar menyadari bahwa setiap anak mempunyai dunianya sendiri yang terbentuk dari lingkungan keluarga yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang lingkungan keluarga dalam membimbing dan membentuk jaringan-jaringan otak anak melahirkan potensi kemampuan konseptual dan perilaku berbahasa anak juga berbeda.
Upaya yang dilakukan guru dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak yakni dengan (a) Menciptakan proses belajar yang berpusat pada anak (b) memberikan kebebasan berinteraksi dengan teman (c) Memberikan pertanyaan sederhana (d) Memberi kesempatan anak untuk bercerita (e) Guru menggunakan bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran (f) Guru memberikan hadiah/reward, penghargaan (g) Menciptakan permaian pesan bersambung (h) Guru menciptakan lagu (i) Guru mengharuskan anak untuk menerima sesuatu dengan tangan kanan dan mengucapkan terimakasih.
Kemampuan berbahasa anak masih rendah hal tersebut terbukti dari belum tercapainya target ketercapaian bahasa seperti yang tergambarkan dalam permen 58 tahun 2009, hal itu mengindikasikan bahwa stimulasi yang dilakukan oleh guru belum optimal. Faktor pendukung bagi guru dalam menstimulasi neuron Anak adalah (a) Program pelatihan, program parenting dan program beasiswa bagi guru,(c) Adanya kerjasama dengan dinas kesehatan untuk pengecekan kesehatan anak. Faktor penghambat bagi guru dalam menstimulasi neuron adalah (a) Masih rendahnya pemahaman guru tentang stimulasi neuron , masih terbatasnya pelatihan bagi guru (b) pandangan orang tua masih berifat tradisional, orang tua masih beranggapan bahwa kecerdasan anak yang penting adalah sudah bisa membaca, menulis dan menghitung, serta anggapan bahwa sekolah yang penting dimulai saat SD (c) intervensi lingkungan sekolah,(d) pengaruh lingkungan