Dyah Ayu Anggraeni
{"title":"KEDUDUKAN ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA PENINGGALAN ORANG TUA ANGKAT YANG BERASAL DARI HIBAH ORANG TUA BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM","authors":"Dyah Ayu Anggraeni","doi":"10.24123/argu.v8i1.5185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kedudukan anak angkat dan hak-haknya dalam kewarisan sering menjadi masalah dalam masyarakat. Islam mengaturnya dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan statute approach, conceptual approach, dan case approach. Penelitian ini dibatasi dengan permasalahan pengaturan hukum waris Islam terhadap anak angkat dalam Kompilasi Hukum Islam, dan kedudukan anak angkat terhadap harta peninggalan orang tua angkat yang berasal dari hibah orang tua berdasarkan hukum waris Islam. \nHasil penelitian menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa masalah anak angkat menurut Hukum Islam diatur dalam Kompilasi Hukum Islam yang didefinisikan sebagaimana Pasal 171 huruf h. Selanjutnya KHI dijadikan tonggak awal diperbolehkannya pewarisan terhadap anak angkat melalui wasiat wajibah yang juga telah dipergunakan oleh hakim di Pengadilan Agama sebagai dasar dalam menentukan masalah sengketa kewarisan bagi orang yang beragama Islam. Namun begitu dalam KHI juga ditegaskan bahwa tidak ada hubungan yang menyebabkan timbulnya hak dan kewajiban antara anak angkat dengan orang tua angkat kecuali hubungan kasih sayang di antara mereka. Demikian juga tidak ada hak dan kewajiban berkenaan dengan waris mewarisi. Kedudukan anak angkat bukan sebagai ahli waris dari orang tua angkatnya, demikian juga sebaliknya, maka keduanya tidak saling mewaris. KHI menfasilitasi masalah pembagian harta peninggalan orang tua angkat kepada anak angkat tersebut dengan wasiat wajibah yang mendapatkan maksimal 1/3 bagian saja dari seluruh harta peninggalan orang tua angkat, selebihnya dibagikan kepada ahli waris.","PeriodicalId":321458,"journal":{"name":"Jurnal Magister Hukum ARGUMENTUM","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Magister Hukum ARGUMENTUM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24123/argu.v8i1.5185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

他的养子地位和继承权在社会上往往是一个问题。伊斯兰教在汇编伊斯兰法(KHI)中对其进行了规范。本研究是对法律的规范研究,有核密性法规、概念或情况许可。这项研究的主题是伊斯兰教在伊斯兰法律汇总中对养子的法律管理问题,以及根据伊斯兰继承法从父母那里获得的养母遗产的监护权问题。研究结果公式回答问题的研究中是根据伊斯兰法律设置的养子伊斯兰法律的汇编中定义正如第171章字母h。接下来KHI成为早期的里程碑diperbolehkannya继承的养子通过遗嘱wajibah也曾由法官在法庭上使用宗教决定kewarisan争端问题的基本为信奉伊斯兰教的人。然而,在内心深处,我们还明确表示,除了他们之间的爱的关系外,收养儿童和寄养家庭之间没有任何关系或义务。同样,继承人也没有权利和义务。收养子女不是养父母的继承人,反之亦然,他们都没有共同的继承权。KHI将养父母遗产的分割问题提供给这些孩子,这些遗产最多只能得到养父母遗产的三分之一,其余的分给继承人。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
KEDUDUKAN ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA PENINGGALAN ORANG TUA ANGKAT YANG BERASAL DARI HIBAH ORANG TUA BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM
Kedudukan anak angkat dan hak-haknya dalam kewarisan sering menjadi masalah dalam masyarakat. Islam mengaturnya dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan statute approach, conceptual approach, dan case approach. Penelitian ini dibatasi dengan permasalahan pengaturan hukum waris Islam terhadap anak angkat dalam Kompilasi Hukum Islam, dan kedudukan anak angkat terhadap harta peninggalan orang tua angkat yang berasal dari hibah orang tua berdasarkan hukum waris Islam. Hasil penelitian menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa masalah anak angkat menurut Hukum Islam diatur dalam Kompilasi Hukum Islam yang didefinisikan sebagaimana Pasal 171 huruf h. Selanjutnya KHI dijadikan tonggak awal diperbolehkannya pewarisan terhadap anak angkat melalui wasiat wajibah yang juga telah dipergunakan oleh hakim di Pengadilan Agama sebagai dasar dalam menentukan masalah sengketa kewarisan bagi orang yang beragama Islam. Namun begitu dalam KHI juga ditegaskan bahwa tidak ada hubungan yang menyebabkan timbulnya hak dan kewajiban antara anak angkat dengan orang tua angkat kecuali hubungan kasih sayang di antara mereka. Demikian juga tidak ada hak dan kewajiban berkenaan dengan waris mewarisi. Kedudukan anak angkat bukan sebagai ahli waris dari orang tua angkatnya, demikian juga sebaliknya, maka keduanya tidak saling mewaris. KHI menfasilitasi masalah pembagian harta peninggalan orang tua angkat kepada anak angkat tersebut dengan wasiat wajibah yang mendapatkan maksimal 1/3 bagian saja dari seluruh harta peninggalan orang tua angkat, selebihnya dibagikan kepada ahli waris.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信